Apa Itu Kecanduan Cinta? Ini 6 Tanda dan Cara Mengatasinya 

Meski cinta tidak buruk, tetapi jangan sampai kecanduan, ya

Apa Itu Kecanduan Cinta? Ini 6 Tanda dan Cara Mengatasinya 

Kata orang, jatuh cinta berjuta rasanya. Makanya, meski bisa berujung patah hati, tetapi banyak orang yang tetap mencari cinta agar bisa kembali merasakan jatuh cinta.

Peneliti dari Universitas Oxford baru-baru ini menyarankan, cinta romantis bisa membuat seseorang merasa ketagihan, seperti halnya minum minuman beralkohol atau konsumsi narkoba. Padahal, orang yang mengalaminya lebih mungkin terlibat dalam perilaku berisiko yang merugikan diri sendiri atau orang lain.

Bagi kamu yang belum tahu apa itu kecanduan cinta, berikut ini penjelasan yang diberikan oleh para ahli dari situs Brides.

Apa itu kecanduan cinta dan apa yang menyebabkannya?

Apa Itu Kecanduan Cinta? Ini 6 Tanda dan Cara Mengatasinya 

Kecanduan cinta adalah tentang kebutuhan untuk memiliki pasangan dan 'jatuh cinta' terus-menerus. Ini adalah pola perilaku yang diperdebatkan di bidang psikologi karena kompleksitasnya. Selain itu, kecanduan cinta juga bisa bersinggungan dengan masalah perilaku negatif lainnya.

“Orang-orang yang cenderung menunjukkan perilaku kecanduan cinta sering kali berasal dari rumah, tempat mereka tidak mendapatkan cinta dan kasih sayang ditahan atau malah menerima terlalu banyak dari orangtua. Mereka menjadi bingung tentang apa yang dapat diharapkan dari pasangan potensial dan apa yang harus diberikan dalam hubungan intim,” kata Deborah J. Cohan, Ph.D., profesor sosiologi di University of South Carolina Beaufort .

Jadi, jika masa kecilmu penuh gejolak, kamu mungkin memiliki pemahaman yang salah tentang hubungan orang dewasa. Angela R. Robinson, LPCMH, NCC, direktur klinis sebuah grup konseling, mengatakan bahwa orang yang memiliki masalah kesehatan mental memang akan merasa sulit untuk membina hubungan romantis yang sehat.

“Sebagian besar kasus, kecanduan cinta merupakan respons terhadap trauma yang belum diproses atau masalah perilaku yang tidak terdiagnosis. Manusia umumnya mencari sesuatu yang akan membuat mereka merasa baik secara instan, termasuk makanan, pekerjaan, dan cinta,” Angela menjelaskan.

Lalu, seperti ini tanda-tanda seseorang kecanduan cinta. Ini enam tanda bahaya utama yang bisa dialami.

1. Jatuh cinta terlalu cepat

Jatuh cinta memang bisa terjadi dengan cepat. Baru saja merasa suka dengan seseorang, hal berikutnya yang kamu tahu, hanya dia yang kamu pikirkan seharian. Namun, jika kamu terlalu sering dan cepat merasakan hal tersebut, itu bisa menjadi tanda bahaya.

"Orang yang memiliki kecanduan cinta cenderung jatuh dengan cepat dan keras. Mereka juga sering keliru menganggap bahwa orang lain merasakan hal yang sama dengan dirinya. Efek yang tidak menyenangkan dan bahkan sedikit menakutkan adalah ini bisa terasa seperti seseorang mengambil alih hidupmu," ujar Deborah.

2. Gonta-ganti pacar dengan cepat

Orang yang dengan cepat berpindah dari satu hubungan ke hubungan lain mungkin perlu mempertanyakan motifnya. Menurut Deborah, orang yang kecanduan cinta sering menunjukkan tanda-tanda obsesif dalam hubungan, tetapi juga cepat merasa bosan dengan pasangan.

Sederhananya, jika kamu bosan dengan hubungan setelah gelora cinta di awal padam, itu bisa menjadi tanda kecanduan cinta. Fase bulan madu hubungan memang menyenangkan, tetapi untuk bisa berkomitmen jangka panjang dibutuhkan usaha.

3. Perubahan suasana hati yang ekstrem

Apakah kamu bisa mengendalikan suasana hati? Atau suasana hati yang mengendalikanmu? Saat kamu berjuang melawan jenis kecanduan apa pun, kamu mungkin akan kehilangan kendali sama sekali.

Meskipun semua orang normal mengalami hari-hari baik dan buruk, tetapi perubahan emosi yang dramatis bisa menjadi pertanda yang mengkhawatirkan.

“Kecanduan cinta dicirikan oleh titik tertinggi dan titik terendah yang ekstrem. Ketika merasa tertarik pada seseorang, mereka yang memiliki masalah dengan kecanduan cinta mungkin akan merasa euforia di awal hubungan. Jika hubungan itu putus, mereka tidak ingin itu terjadi dan cenderung merasa itu adalah akhir dari dunia,” ucap Angela.

4. Kehilangan identitas diri

Jawab pertanyaan singkat ini: Apakah kamu memiliki perasaan diri yang kuat ketika sendirian atau apakah kamu mengandalkan orang lain untuk menjadi identitas diri? Jika jawabannya adalah yang terakhir, ada kemungkinan kamu menderita kecanduan cinta dan tenggelam dalam hubungan.

Angela bilang, saat kecanduan cinta maka seseorang bisa berubah menjadi seperti orang yang dicintainya. Sebenarnya, mencoba hal baru dan mengeksplorasi apa yang disukai pasangan sangat sehat. Namun, itu seharusnya tidak membuatmu mengesampingkan identitas diri.

5. Menunjukkan tanda-tanda kecemburuan

Biasanya, orang yang mengalami kecanduan cinta juga memiliki kecenderungan posesif. Itu artinya si kecanduan ini mungkin ingin selalu tahu dengan siapa pasangannya bergaul, ke mana pasangannya pergi, atau apa yang dilakukan pasangan tanpa dirinya.

"Kecemburuan adalah emosi yang normal, tetapi bisa menjadi masalah yang sangat besar ketika menjadi perilaku posesif," ujar Deborah.

Ketika kecemburuan menyebabkan seseorang menjadi pengendali, itulah definisi hubungan yang beracun. Itu tidak sehat untuk kamu atau pasangan. Jika kamu cemburu saat pasangan menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga, kamu mungkin perlu mencari tahu alasannya.

6. Merasa sendiri dan memiliki harga diri yang rendah

Angela mengatakan, kecanduan cinta adalah sebuah oxymoron. Kedengarannya seperti hal yang menyenangkan untuk dimiliki, tetapi orang yang menderita ini sebenarnya dapat merasa sangat kesepian, memiliki harga diri yang rendah, dan mungkin menempatkan diri mereka dalam situasi yang buruk.

Cara mengatasi kecanduan cinta

Seperti halnya kecanduan apa pun, langkah pertama adalah mengakui bahwa kamu memiliki masalah, meskipun itu tidak mudah dilakukan. Jika kamu menunjukkan beberapa tanda kecanduan cinta, ada baiknya menghubungi terapis terlatih. Mendapatkan bantuan mungkin merupakan proses yang panjang dan sulit, tetapi itu tidak akan sia-sia jangka panjang.

"Kecanduan cinta sering tumpang tindih dengan pengalaman lain, seperti trauma dan pelecehan serta masalah lain semisal kecanduan seks atau penyalahgunaan zat. Ini membuatnya lebih rumit untuk diobati," Deborah menjelaskan.

Bicara dengan seorang terapis profesional mengenai trauma yang dirasakan, serta mampu membuka perasaan, ketakutan, dan pengalaman diri sendiri, bisa sangat membantu untuk sembuh dari kecanduan cinta. Jadi, jangan takut untuk mendapatkan bantuan ya, Bela.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved