Jika kamu suka melakukan banyak hal sendirian dan merasa nggak membutuhkan bantuan orang lain, ada kemungkinan sikapmu itu bisa memengaruhi hubungan asmaramu dengan pasangan.
Kemandirian memang sangat penting dan merupakan bagian yang sehat dari perawatan diri. Namun, tidak jarang jika kamu terlalu mandiri, maka dapat menyebabkan gesekan dengan pasangan.
Berikut adalah tanda bahwa kemandirianmu bisa mengacaukan semua hubunganmu dengan pasangan mana pun.
1. Mencari alasan untuk mengakhiri hubungan
Padahal, hubunganmu sedang baik-baik saja dengan pasangan, tetapi pernahkah kamu mencari alasan untuk putus dengannya? Jika iya, mengapa?
Salah satu alasannya mungkin kamu merasa berada dalam suatu hubungan sama seperti merampas kebebasan yang kamu punya. Kamu merasa tercekik dan seperti nggak bisa bernapas sehingga berpikir satu-satunya pilihan yang layak dilakukan adalah putus.
Jika kamu selalu memiliki keinginan untuk berpisah saat menjalani hubungan, maka kamu mungkin terlalu mandiri untuk berada dalam suatu hubungan.
2. Menolak bantuan pasangan
Saat kamu merasa bangga karena nggak membutuhkan siapa pun, maka saat pasangan ingin membantumu mengatasi masalah apa pun, kamu pasti akan langsung menolak. Ini karena menurutmu, menerima bantuan berarti kamu nggak mandiri lagi.
Padahal, hubungan sebenarnya adalah tentang memberi dan menerima, termasuk bantuan. Jadi, jika kamu nggak bisa melakukannya, itu pertanda kamu terlalu mandiri untuk bersama seseorang.
3. Kesulitan mengekspresikan diri
Salah satu contoh kesulitan mengekspresikan diri adalah susah bilang "I love you" kepada pasangan.
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya. Misalnya, mekanisme koping di masa kecil yang mengajarkanmu untuk nggak terlalu mengekspresikan perasaanmu atau takut kerentanan yang kamu tunjukkan justru akan menimbulkan penolakan dari pasangan.
Apa pun itu, sulit mengekspresikan diri membuatmu menjalani hubungan dengan kurangnya kepercayaan dan terlalu banyak kemandirian.
4. Mengeluh tentang pasangan yang terlalu needy
Pasangan mungkin sebenarnya tidak terlalu needy, tetapi ini hanya asumsi dan anggapan negatif dari dirimu. Misalnya, saat pasangan bilang, "Kamu kayaknya kurang sering menghabiskan waktu sama aku", maka reaksi pertamamu adalah merasa tersinggung.
Kamu jadi merasa dipaksa untuk selalu bersamanya, padahal bukan itu yang dimaksudkan oleh pasangan. Namun, kamu terlalu mandiri untuk menyadarinya dan merasa pasangan terlalu needy.
5. Nggak suka berkompromi
Jika kamu memiliki prinsip “pakai cara aku atau tidak sama sekali”, maka kamu mungkin terlalu mandiri untuk menjalani hubungan asmara.
Apalagi jika kamu menyukai rutinitas Anda dan nggak akan mengalah pada apa pun yang ingin “merusaknya”, maka kamu akan sulit berkompromi dengan pasangan yang ingin pesta Netflix menjadi perjalanan spontan di akhir pekan.
6. Mengabaikan kebutuhan pasangan
Jika kamu lebih memprioritaskan kegiatan dan hobimu daripada sesekali mencoba melakukan kegiatan dan hobi pasangan, itu artinya kamu terlalu mandiri untuk memiliki hubungan asmara.
Bagimu, itu adalah cara untuk mempertahankan rasa kontrol dan kemandirian dirimu. Namun, pasangan akan merasa kamu mengabaikan kebutuhan emosional dan fisiknya.
Karena kamu nggak pernah mencoba memenuhi kebutuhan pasangan, kamu mungkin sulit untuk sepenuhnya menjalin koneksi dengannya.
7. Nggak mau menyesuaikan jadwal dengan pasangan
Menjadi orang yang mandiri, wajar jika kamu memiliki jadwal yang penuh dengan semua hal yang kamu lakukan sendiri. Saat sudah memiliki pasangan, sudah sewajarnya jika kamu mencoba menyesuaikan jadwal tersebut dengan jadwal milik pasangan.
Namun, jika kamu nggak mau melakukannya, ini bisa menjadi masalah dalam hubungan. Pasangan bisa merasa kamu nggak memprioritaskan dirinya dan nggak benar-benar peduli padanya.
8. Nggak percaya pasangan
Kamu begitu terbiasa melakukan hal-hal sendiri sehingga punya cara tersendiri untuk melakukan apa pun.
Begitu pasangan ingin mencoba membantumu dan melakukannya dengan caranya sendiri, reaksi pertamamu langsung nggak memercayainya. Kamu justru percaya dia nggak akan melakukannya dengan benar sehingga kamu harus melakukannya sendiri.
Meskipun nggak terlihat berbahaya, tetapi ini dapat membuat pasangan merasa seperti kamu nggak memercayainya dan seperti dia nggak bisa melakukan sesuatu dengan benar.
9. Melarikan diri saat ada masalah
Jika saat bertengkar dengan pasangan dan naluri pertamamu adalah pergi, maka itu salah satu tanda kamu nggak mau mempertahankan hubungan tersebut.
Jika kamu perlu menjauhkan diri dan sendirian untuk berpikir jernih, serta mengambil ruang untuk memproses semuanya, sebenarnya itu hal normal dan sehat. Namun, jangan melakukannya dalam tingkat yang ekstrem.
Misalnya, menjauh sampai nggak mau menjawab chat atau telepon pasangan, bahkan mematikan ponselmu demi menghindari konflik dan ingin menghindarinya dengan cara apa pun.
10. Nggak mau terlibat dalam aktivitas bersama
Coba ingat-ingat, pernahkah pasangan mengajakmu untuk melakukan kegiatan bersama bersama, tetapi kamu menolaknya? Jika alasanmu karena kamu nggak mau melakukan kegiatan bersamanya, mungkin kamu nggak cocok memiliki pasangan.
Apalagi jika ternyata kamu mau melakukan semua kegiatan itu sendirian tanpa pasangan, bisa jadi tandanya kamu terlalu mandiri dan nggak bisa punya pasangan.