Tak peduli sudah berapa lama kamu menjalani hubungan dengan pasangan, putus cinta rasanya bisa sangat menyakitkan.
Bahkan, Claudia de Llano, LMFT, terapis pernikahan dan keluarga, mengatakan bahwa putus cinta bisa sama menyakitkannya dengan kematian orang yang dicintai karena pada dasarnya kamu kehilangan salah satu hubungan terpenting dalam hidup.
Proses berduka saat putus bisa terasa seperti roller coaster emosional, yang membuatmu merasakan gelombang kemarahan, kesedihan, kebingungan, kesepian, kecemasan, rasa bersalah, dan penyesalan.
Namun, setelah semua perasaan itu berlalu, kamu akan mulai merasa lega, memiliki harapan, dan memiliki rasa penerimaan.
Berikut adalah tahapan kesedihan setelah perpisahan yang akan kamu rasakan.
Tahap 1: Ambivalensi
Sejuta pikiran dan perasaan ada di kepala setelah kamu putus cinta. Pada tahap ini, hati dan kepalamu bermain tarik ulur dengan emosi, yang bisa menarikmu ke arah yang berbeda.
Kamu akan bertanya-tanya apakah sudah melakukan hal yang benar. Terkadang, kamu yakin bahwa putus adalah hal terbaik, tetapi di lain waktu bertanya-tanya apakah seharusnya kamu tidak melakukannya.
Kamu mengalami emosi campur aduk: Perasaan lega karena sudah tidak akan bertengkar lagi dengan mantan, tetapi tidak ingin sendirian. Kamu juga marah pada mantan karena memperlakukanmu seperti ini, tetapi juga merindukannya.
Beberapa strategi yang dapat membantumu mengatasi perasaan campur aduk ini adalah dengan mengakui perasaanmu. Tidak apa-apa memiliki perasaan yang saling bertentangan seperti yang kamu rasakan
Lalu, jujurlah dengan diri sendiri. Luangkan waktu untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan prioritas dirimu.
Tahap 2: Penyangkalan dan syok
Pada tahap ini, kamu menyangkal tentang perpisahan dan emosi diri. Claudia bilang, penyangkalan adalah mekanisme perlindungan yang menyerap rasa sakit saat menghadapi kenyataan yang berubah.
Kamu akan bersikap menolak untuk menerima kenyataan dan berpikir bahwa ini tidak mungkin terjadi. Bukannya menghadapi rasa sakit secara langsung, kamu mengubur emosi dan mengalihkan perhatian dengan hal lain untuk menghindari memikirkannya.
Kamu juga mungkin tetap berhubungan dengan mantan seolah-olah tidak ada yang berubah. Itulah mengapa kamu juga belum memberitahu orang lain karena belum siap menghadapinya dan masih berharap akan kembali bersama.
Untuk mengatasinya, kamu harus mulai berhenti bersembunyi dari emosimu dan biarkan diri merasakan semuanya. Claudia juga merekomendasikan untuk berbagi berita putus ini dengan orang yang kamu cintai dan beritahu mereka bagaimana perasaanmu.
Lalu, hindari kontak dengan mantan. Penelitian menunjukkan bahwa tetap berhubungan dengan mantan Anda membuat lebih sulit untuk move on.
Tahap 3: Kemarahan dan kebencian
Di tahap ini, kamu mungkin merasakan kemarahan dan kebencian yang intens kepada mantan. Kamu merasa sakit hati atas tindakan mantan yang dapat bermanifestasi dalam bentuk kemarahan.
Selain bisa membuatmu bertindak dengan cara yang reaktif, seperti mengirim pesan atau mengatakan hal-hal yang menyakitkan, kamu juga mungkin akan mencari target untuk mengarahkan kemarahanmu. Bisa mantan, dirimu sendiri, atau orang lain.
Kamu mungkin berharap dan berdoa agar kesengsaraan menimpa mantan sehingga dia tidak bisa bahagia tanpamu. Kamu bahkan akan merasa selalu sinis dan kesal terhadap kebahagiaan orang lain.
Untuk membantumu mengatasi kemarahan dan kebencian ini, Claudia menyarankan untuk menerimanya dan menyalurkannya ke hal-hal yang sehat, seperti olahraga, seni, atau musik.
Tetapkan batasan yang jelas dengan mantan pasangan dan hindari menjelek-jelekkannya. mantan. Lebih baik memaafkannya untuk melepaskan kebencian dirimu padanya, meskipun kamu mungkin belum bisa melupakan apa yang sudah dilakukannya.
Tahap 4: Tawar-menawar dan bernegosiasi
Ini adalah tahap saat kamu bernegosiasi dengan diri sendiri dan mantan mengenai cara-cara untuk mengubah situasi saat ini agar bisa menyatukan kembali hubungan kalian.
Claudia bilang, "Ini adalah respons kesedihan yang membantu kita mengatasi rasa sakit karena putus cinta."
Kamu akan berharap memiliki kesempatan kedua dengan mantan dan bahkan mungkin berjanji kepada mantan akan berubah, dengan harapan bisa mendapatkannya kembali.
Namun, jangan menyerah dengan tahapan ini. Meskipun sulit, tetapi cobalah untuk tidak mengenang hubungan dengan mantan karena yang akan kamu ingat hanya masa-masa menyenangkan saja, bukan masa-masa menyedihkan yang membuat kalian putus.
Tahap 5: Depresi dan kesedihan
Putus cinta bisa menyakitkan dan bahkan menyebabkan depresi.
Ini karena kamu merasakan kesedihan yang luar biasa sepanjang waktu, yang dapat membuatmu sulit untuk berfungsi. Bahkan hal-hal yang pernah kamu nikmati, mungkin tidak tampak menarik lagi.
Kamu mungkin mengalami rasa putus asa tentang masa depan dan merasa tidak bisa mencintai orang lain lagi. Kamu juga bisa menarik dan mengisolasi diri dari teman dan keluarga karena bersosialisasi dapat terasa melelahkan secara emosional.
Nafsu makan dan pola tidurmu juga akan mengalami perubahan menjadi lebih buruk.
Beberapa cara untuk mengatasinya adalah dengan membiarkan dirimu berduka. Biarkan dirimu meratapi hilangnya hubungan dan hindari memberi tekanan pada diri sendiri untuk "melupakannya saja."
Inilah saatnya untuk menjaga kesehatan mental dan fisik dengan cara memastikan dirimu cukup tidur, olahraga, dan nutrisi. Lakukan hal-hal yang membuatmu merasa bahagia dan santai. Jangkau orang yang kamu cintai dan bersandarlah pada mereka.
Tahap 6: Penerimaan dan penyembuhan
Di tahap ini, kamu mulai sembuh seiring waktu dan akhirnya bisa menerima kehilangan tersebut. Emosimu lebih stabil dan cenderung tidak mengalami kesedihan, kemarahan, atau penyesalan seperti sebelumnya.
Kamu akhirnya bisa memahami dan menerima alasan perpisahan itu, memaafkan diri sendiri dan mantan, hingga melepaskan kemarahan dan kebencianmu padanya. Kamu juga mulai bersikap terbuka untuk move on.
Inilah saatnya untuk mengenali kekuatan dan ketahanan dalam dirimu yang telah membantu mengatasi masa sulit ini. Lalu, bersyukurlah atas bagian-bagian positif dari hubungan dengan mantan, termasuk semua kenangan, pengalaman, dan pelajaran yang diberikannya.
Tahap 7: Pertumbuhan dan move on
Akhirnya, kamu akan siap untuk melanjutkan dan tumbuh sebagai pribadi yang lebih baik. Kamu kembali mulai mendapatkan kembali harga dirimu, merasa lebih percaya diri, dan yakin pada diri sendiri.
Kamu mulai berhubungan kembali dengan kehidupan sosial dan bersikap terbuka terhadap hubungan baru.
Claudia menyarankan untuk banyak membaca buku, belajar hal-hal baru, dan mengunjungi tempat-tempat baru dapat membantu mengatur ulang kerangka berpikirmu yang sekarang menjadi seorang single fighter tanpa mantan.
Itulah tahapan kesedihan setelah perpisahan. Semoga kamu dapat melewatinya dengan baik ya, Bela!