Disadari atau nggak, kamu pasti menjalani beberapa tahap dalam hubungan yang dilewati bersama pasangan. Menurut ahli, jika kamu atau pasangan nggak berhasil melewati salah satunya, kemungkinan hubungan kalian juga akan berakhir di tengah jalan.
Itulah mengapa para ahli bilang, setiap pasangan harus memiliki cara terbaik untuk melewati tiap tahapan agar hubungan lebih lancar.
Jadi, tahapan apa saja yang akan kamu lewati bersama pasangan saat menjalin hubungan? Bagaimana juga cara terbaik untuk melewatinya? Berikut Popbela akan memberitahukannya, berdasarkan saran dari banyak ahli.
1. Tahap bulan madu
Ini adalah tahap yang paling menyenangkan. Kamu masih memiliki excitement yang tinggi kepada pasangan, sehingga ingin selalu bertemu dan sayang-sayangan dengannya. Kamu merasa apa pun yang dilakukan pasangan terlihat “wow” padahal kamu belum benar-benar mengenalnya dengan baik.
Kekurangan dari tahap ini adalah kamu jadi sulit belajar menangani konflik dengan pasangan karena excitement yang dirasakan. Namun, tahap ini juga bisa menjadi kelebihan, yaitu bisa menjadi pengingat rasa cinta kamu pada pasangan, ketika hubungan kamu berada di tahap lebih lanjut yang mungkin nggak seindah tahap bulan madu.
2. Tahap realitas
Pada tahap inilah kamu mulai memperhatikan beberapa sifat yang kurang sempurna dari si pasangan. Jika sebelumnya beberapa kebiasaan pasangan kamu anggap lucu, di tahap ini kamu akan mulai kebiasaan tersebut sedikit menjengkelkan.
Meninggalkan fase bulan madu dan beralih ke kenyataan bisa terasa seperti penurunan, tapi bukan berarti fase ini nggak menyenangkan. Justru di tahap inilah kamu harus mulai mencari tahu apakah kamu cocok untuk hubungan jangka panjang.
Menurut ahli, tahap realitas dapat bersinggungan dengan fase “perebutan kekuasaan”, yaitu fase mulai terjadinya salah satu pihak lebih mengontrol daripada yang lain. Untuk itulah kamu dan pasangan harus mulai menentukan batasan masing-masing.
Hal terbaik yang bisa kamu dan pasangan lakukan dalam fase ini adalah jadi diri sendiri dan nggak ada yang ditutup-tutupi. Bersikaplah terbuka tentang keyakinan dan tujuan masing-masing. Jangan berpura-pura menjadi orang lain agar semuanya berjalan lancar karena hal itu nggak akan berhasil dalam jangka panjang.
Mengapa ini disebut dengan tahap realitas adalah karena kamu dan pasangan harus menerima kenyataan dalam hubungan yang dijalani.
3. Tahap stabilitas
Jika kamu dan pasangan sudah berhasil melewati tahap realitas, itu artinya sekarang kalian akan masuk ke dalam tahap stabilitas. Sesuai dengan namanya, hubungan kamu mulai menjadi stabil dan mulai memiliki rutinitas bersama, yang sama-sama disukai dan sama sekali nggak ada yang merasa terpaksa.
Namun, bukan berarti kamu dan pasangan nggak akan memiliki konflik atau sudah nggak bisa menemukan hal-hal yang baru dalam hubungan. Justru kalian berdua sudah lebih stabil karena sudah bisa berkomunikasi dengan cukup baik.
Di tahap stabilitas ini, kamu atau pasangan sangat mungkin mulai merasa bosan. Namun di sinilah kedewasaan kalian berdua diuji, karena sebuah hubungan nggak bisa terus berada di tahap bulan madu. Saling jujur pada diri sendiri, saling merangkul, dan saling menemukan cara untuk mengakhiri kebosanan tersebut, adalah beberapa hal yang terjadi di tahap hubungan ini.
4. Tahap komitmen
Jika hubungan yang stabil berhasil untuk kamu dan pasangan, maka hubungan kalian kemungkinan besar akan maju ke tahap yang lebih serius, yaitu tahap komitmen. Bagi sebagian pasangan, ini artinya adalah pertunangan atau pernikahan. Meskipun nggak harus seperti itu.
Tahap komitmen adalah fase ketika kamu dan pasangan nggak hanya memiliki rutinitas, tapi juga mulai merencanakan rutinitas masa depan. Kalian berdua mungkin mulai membuat tabungan bersama, beli ini-itu untuk nanti setelah menikah, dan sebagainya. Pada tahap ini juga merencanakan pencapaian besar bersama-sama nggak terasa menakutkan.
Namun, jika kamu tiba-tiba merasa ini bukan hal yang tepat untuk dilakukan, dengarkan nalurimu. Hanya karena hubunganmu dan pasangan sudah sejauh ini, bukan berarti kamu harus terus menjalaninya.
Segera bicarakan dengan pasangan dan coba cari jalan keluarnya bersama. Jika hubungan yang kalian jalani adalah hubungan yang sehat, pindah ke tahap ini seharusnya akan terasa alami dan mengasyikkan.
5. Tahap kepuasan
Di tahap ini, kamu dan pasangan akan merasakan sedikit tahap bulan madu dan sedikit tahap, digabung menjadi satu.
Setelah kalian berdua memutuskan untuk berkomitmen satu sama lain, maka di tahap ini perasaan bahagia dan puas yang seharusnya paling terasa. Ini karena kamu tahu telah menemukan pasangan yang memahami serta mau menemani di saat susah dan senang.
Meskipun sudah merasa puas, pastikan saja kamu dan pasangan masih memiliki waktu untuk kencan malam atau melakukan hal romantis lainnya. Bahkan setelah memiliki bayi atau peristiwa besar lainnya dalam hidup, kalian harus bisa menyediakan waktu hanya untuk berdua.