Kamu pasti sudah tahu apa itu pelecehan seksual dan seperti apa saja bentuknya. Bagaimana dengan pelecehan emosional? Apakah kamu tahu seperti apa sikap pasangan yang jadi tanda kalau kamu sudah dilecehkan secara emosional?
Menurut Melinda Smith, M.A. dan Jeanne Segal, Ph.D. dalam artikel mereka, Domestic Violence and Abuse, pelecehan emosional termasuk ke dalam pelecehan verbal. Contoh nyatanya adalah suka berteriak, memanggil dengan sebutan merendahkan, menyalahkan, dan mempermalukan.
“Isolasi, intimidasi, dan perilaku pengendalian juga termasuk dalam pelecehan emosional. Pelaku yang menggunakan pelecehan emosional atau psikologis sering melemparkan ancaman kekerasan fisik atau akibat lainnya jika kamu tidak melakukan apa yang diinginkan," jelas mereka.
Sama seperti korban pelecehan lainnya, kamu sama sekali tidak salah jika mendapatkan perlakuan tersebut. Kesalahan sepenuhnya ada di tangan pasangan, kamu hanya tidak (atau telat) menyadarinya.
Agar tidak jadi korban pelecehan emosional dari pasangan, kamu harus lebih menyadari sikapnya yang bisa menjadi tanda pelecehan tersebut. Dr. Kristin Davin, psikolog klinis khusus pernikahan, perceraian, kencan, dan hubungan, memberitahukannya untukmu.
1. Dia merendahkanmu
Tidak peduli sedang berdua saja atau di depan umum, dia tidak pernah ragu untuk merendahkanmu. Ini adalah upaya pasangan untuk mempermalukanmu, baik kepada diri sendiri atau di mata orang lain.
Sebenarnya, tindakan ini merupakan proyeksikan perasaan rendah dirinya yang disalurkan kepadamu. Jadi, yang merasa rendah diri adalah pasangan, tetapi dia membuat seolah-olah kamu yang merasakannya.
2. Mempermalukanmu di depan umum
Jika merendahkan lebih spesifik, maka mempermalukan bentuknya bisa lebih luas lagi. Misalnya, dia menceritakan peristiwa, kesalahan, atau apa pun hal yang memalukan yang seharusnya tidak orang tahu. Dia sama sekali tidak merasa bersalah melakukan ini di depan umum.
3. Menyalahkan dirimu atas perilaku kasar dan tidak sehatnya
“Kalau kamu nurutin kata-kataku, nggak mungkin aku mukul kamu” atau “Kamu nggak mau lakuin apa yang aku suruh? Jangan harap aku mau ketemu kamu lagi”.
Kalimat-kalimat tersebut menjadi contoh kalau pasangan menyalahkan dirimu atas sikapnya yang kasar. Jika ini terjadi, maka ini salah satu tanda kalau kamu sedang dilecehkan secara emosional.
4. Sering mengancam untuk menyakitimu atau keluargamu
Seperti apa pun bentuknya, ancaman bukanlah bentuk rasa sayang kepada orang lain. Kalau pasangan sampai mengeluarkan ancaman untukmu, bahkan kepada keluarga, maka dia bukanlah pasangan yang “sehat” untukmu.
5. Memanggilmu dengan nama yang menghina berkali-kali
“Hai, putri lemotku”, “Eh, si gendut kok pantas pakai baju itu, ya?”, “Si hitam kelihatan cerah hari ini”, adalah beberapa contoh dari sikap pasangan yang terkesan 'bercanda' tapi sebenarnya merendahkan dirimu.
Bedakan panggilan sayang dengan panggilan menghina, ya. Sudah termasuk menghina jika dia memberikan nama tersebut dengan tujuan agar kamu selalu mengingat “kekurangan” dirimu itu.
6. Dia membuatmu merasa tidak enak atau bersalah saat tidak mau disentuh
Kamu pasti tidak setiap saat ingin intim dengan pasangan, misalnya saja berpelukan atau berciuman dengannya. Jika saat kamu menolak melakukan hal tersebut, pasangan mengatakan hal-hal yang membuatmu merasa bersalah, ini sudah tidak benar.
Kalimat seperti, “Kalau kamu sayang aku, kamu harusnya mau aku cium” atau “Aku sepertinya harus mencari orang lain yang mau selalu aku cium” bukan tanda kalau dia benar-benar sayang kepadamu.
7. Dia melakukan gaslighting
Dr. Kristin bilang, ini merupakan salah satu bentuk pelecehan psikologis. Bentuknya adalah pasangan memberikan informasi palsu supaya kamu mempertanyakan keputusan, persepsi, dan penilaian diri.
Ini bisa dibilang senjata bagi orang yang tidak mau disalahkan atas tindakannya yang merugikan orang lain atau kamu. Gaslighting merupakan bentuk manipulasi, yang akan membuat hubunganmu dengannya menjadi toxic.
8. Membuatmu merasa seperti selalu melakukan kesalahan
Saat bertengkar dengan pasangan, apakah dia selalu bilang, “Kamu memang nggak pernah belajar dari kesalahan, ya?” atau “Kenapa, sih, kamu ngelakuin kesalahan kayak gini terus?”. Jika iya dan kamu jadi merasa selalu melakukan kesalahan, artinya pasangan sudah melakukan pelecehan emosional kepadamu.
Tiap orang bisa melakukan kesalahan, tetapi bukan berarti kamu terus melakukan kesalahan dan pasangan selalu benar.
9. Mengisolasi dirimu dari keluarga dan teman-teman
Bentuknya bisa seperti ini, dia langsung bersikap seolah menjadi korban ketika kamu ingin menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. Bahkan dia bilang, "Kalau kamu cinta sama aku, kamu pasti maunya menghabiskan waktu bersamaku."
10. Saat pergi tanpanya, dia memberikan banyak aturan yang wajib dilakukan
Kamu harus mengabarinya setiap setengah jam sekali, dia harus tahu kamu sedang bersama siapa saja, kamu harus pulang sesuai dengan waktu yang dijanjikan dengannya, dan sebagainya.
Dia mungkin berdalih kalau hal tersebut dilakukan untuk keselamatanmu, dengan mengatakan, “Bisa saja nanti kamu ketemu sama orang yang mau jahatin kamu, kan?", padahal itu adalah cara untuk mengekang kebebasanmu sebagai individu.
11. Dia menguntit dirimu
Kalau dipikir-pikir, untuk apa seseorang stalking atau menguntit pacarnya sendiri. Namun, ternyata ini akan dilakukan oleh seseorang yang melakukan pelecehan emosional kepada pasangannya.
Saat dia menemukan sesuatu yang tidak diberitahukan kepadanya, dia akan mempermasalahkan hal tersebut dan menjadikan itu sebagai “senjata” untuk mengancam pasangannya.
12. Mengancam bunuh diri jika kamu mau putus dengannya
"Aku nggak bisa hidup tanpamu", "Aku mau akan bunuh diri saja kalau kamu putus denganku", dan sebagainya. Pasangan yang bisa sampai mengatakan hal ini bukan tanda sayang atau cinta, ya. Ini justru tanda kalau dia sudah terobsesi padamu dan itu sama sekali nggak sehat.
Itulah beberapa sikap pasangan yang bisa menjadi tanda kalau dia sudah melecehkanmu secara emosional. Jika kamu masih tidak yakin, tidak ada salahnya membicarakan hal ini kepada orang yang lebih profesional agar kamu bisa langsung menghindarinya.