Pertengkaran katanya bisa membuat hubungan lebih sehat. Hubungan tanpa adanya pertengkaran justru nggak dianjurkan oleh para ahli. Namun, sangat mudah melihat dan merasakan kerusakan yang ditimbulkan oleh pertengkaran dalam suatu hubungan.
Apalagi jika pasangan sepertinya sering mengajak berantem tanpa alasan. Hal yang seharusnya nggak perlu dijadikan masalah, bisa menjadi bahan untuk membuat berantem. Lama-lama, hal ini bisa menurunkan kualitas hubungan dan membuat ketegangan dalam hubungan yang bisa memengaruhi interaksi dengan pasangan.
Mencari tahu alasan sebenarnya mengapa pasangan sering mengajak berantem tanpa alasan dapat membantumu menghindari konflik yang lebih dalam. Di bawah ini adalah beberapa penyebabnya menurut para ahli.
1. Mencari perhatian
Menurut pasangan, bertengkar denganmu memaksa dirimu memberikan perhatian padanya, yang mungkin dicari pasangan darimu. Ini bukan cara yang bagus, tetapi dia merasa cara ini yang paling berhasil.
“Jika seseorang merasa kesepian, tidak terlihat, atau seolah-olah mereka bukan prioritas bagi pasangannya, mereka mungkin memilih pertengkaran sebagai tawaran untuk menjalin hubungan,” kata terapis pasangan, Tracy Ross, LCSW.
Contoh seperti ini: Pasangan menelepon ingin bertanya tentang kabarmu hari ini, tetapi kamu nggak mengangkat teleponnya, bahkan nggak membalas chat-nya. Mungkin dia merasa diremehkan, sakit hati, nggak penting, atau kecewa.
Jadi, ketika kalian bertemu dan kamu meminta tolong sesuatu—misalnya memegangi tasmu, tanggapannya mungkin malah mengajak berantem. Namun, tentu saja berantem ini bukan karena dia nggak mau memegangi tasmu, tetapi tentang perhatian yang dicari pasangan darimu.
2. Takut merasa terlalu dekat denganmu
Ada orang yang justru nggak suka memiliki hubungan yang harmonis karena ini bisa menumbuhkan keintiman dan kedekatan dengan pasangan. Faktanya, menurut psikolog klinis, Abby Medcalf, PhD, banyak orang merasa nggak nyaman dengan hal tersebut.
Alasan pasangan menghindari keintiman adalah karena nggak mau menjadi rentan untuk membuka diri dan memercayai perasaannya kepadamu. Jadi, berantem tanpa alasan yang jelas menjadi cara sempurna untuk menjaga jarak darimu dan menjaga dirinya tetap “aman”.
Kemungkinan lain adalah dia sangat takut patah hati jika terlalu dekat denganmu sehingga dia membuat konflik untuk mencegahnya. Bagi orang-orang seperti ini, ada ketakutan mendasar bahwa perhatian dan kasih sayang dari orang yang dicintai bisa menghilang kapan saja. Nah, cara mengatasinya adalah dengan bertengkar agar dia nggak merasa terlalu dekat atau terikat denganmu.
3. Ingin jadi pihak yang selalu menang dalam hubungan
Salah satu sebab pasangan sering mengajak berantem tanpa alasan adalah sebagai cara untuk memastikan dia mengendalikan hubungan kalian.
“Banyak orang merasa tidak nyaman ketika semuanya berjalan dengan baik. Itu membuatnya merasa lepas kendali dan cemas, seolah-olah dia terus-menerus menunggu ada yang salah dalam hubungan,” jelas Dr. Abby.
Saat bertengkar itulah dia merasa lebih baik karena setidaknya bisa mengendalikan beberapa hal dalam hubungan yang dijalaninya bersamamu.
4. Caranya belajar berkomunikasi saat kecil
Dalam beberapa kasus, ada orang yang bahkan mungkin nggak sadar kalau dia suka mengajak berantem pasangannya tanpa alasan jelas. Penyebabnya adalah karena hal itulah yang dicontohkan sebagai perilaku komunikasi biasa dalam keluarganya sejak kecil.
“Saat kamu melihat cara orangtua atau saudaramu berhubungan denganmu dan satu sama lain, kamu memprosesnya sebagai 'cara yang benar' untuk berkomunikasi, mendengarkan, dan memahami diri sendiri,” kata Dr. Abby.
Jika pasangan tumbuh di lingkungan di mana orang dewasa di sekitarnya terus-menerus bertengkar, dia mungkin belajar kalau itu adalah cara menunjukkan kepada orang lain kalau dia peduli. Ini juga yang mungkin menjadi alasan dia melakukan itu kepadamu.
5. Sudah menjadi kebiasaan
Seperti perilaku negatif lainnya dalam hubungan, semakin sering pasangan mengajak berantem tanpa alasan, maka semakin mudah itu menjadi kebiasaannya.
"Sangat mudah untuk secara tidak sengaja mempertahankan hal-hal negatif jika itu adalah kebiasaan yang sering dilakukan," ujar Ross.
Kalau sudah menjadi kebiasaan, maka dia akan semakin sering melakukannya. Kalau sudah seperti ini, sudah saatnya kamu bicara dari hati ke hati dengan pasangan dan mencari jalan keluarnya.