Pernah nggak kamu berada dalam situasi saat pasangan selalu bercerita atau membicarakan tentang orang yang sama? Apa pun yang sedang dibicarakan, entah bagaimana nama dia selalu muncul dalam obrolan kalian.
Ternyata, ada istilah resmi untuk hal tersebut, yaitu mentionitis. Ini adalah saat pasangan tidak bisa berhenti berbicara tentang orang lain.
Menurut pakar hubungan, pasangan yang terus-menerus menyebutkan nama orang lain sebenarnya bukanlah sebuah masalah atau indikasi bahwa dia sedang mengalihkan perhatian pada orang lain.
Namun, bergantung pada konteks dan motivasi di balik hal tersebut, mentionitis bisa saja menjadi kebiasaan yang menjengkelkan.
Mengapa pasangan bisa jadi mentionitis?
Alasan utamanya karena siapa pun yang terus dibicarakan oleh pasangan tersebut adalah seseorang yang saat ini selalu berada dalam pikirannya.
“Ini berarti orang tersebut telah menarik perhatiannya dengan cara tertentu dan menyimpan banyak pengaruh mental di otak pasangan,” kata Alexandra Cromer, LPC, seorang terapis.
Siapa orang tersebut dan apa alasannya dia begitu menonjol dalam pemikiran pasangan, itu yang harus kamu cari tahu.
Apakah dia rekan kerja atau teman dekat yang sering menghabiskan waktu bersama pasangan? Atau dia anggota keluarga yang memang memiliki hubungan dekat dengan pasangan?
Menurut pakar hubungan, Jess Carbino, PhD, jika orang yang selalu dibicarakan nggak termasuk dalam salah satu dari dua kategori tersebut, coba perhatikan apa yang dibicarakan pasangan.
Jika dia berulang kali menyebutkan sifat dan kebiasaan positif orang tersebut, mungkin ini bisa jadi upaya terselubung pasangan untuk mengubahmu.
Misalnya, pasangan mungkin selalu menyebut temannya yang memiliki pasangan yang rutin memasak makan malam, maka ini bisa jadi cara dia mencoba memberi tanda bahwa dia juga ingin kamu melakukannya.
Namun, Dr. Jess mengatakan cara tersebut cenderung menjadi bumerang dan lebih baik disampaikan melalui pembicaraan yang jelas dan transparan.
Apa arti mentionitis bagi hubungan?
Karena motivasi dan konteks mentionitis itu penting, arti sebenarnya dari mentionitis bagi hubungan sangat bervariasi.
Pasangan yang menyebut ibunya sepanjang waktu bisa jadi merupakan gangguan kecil atau bisa juga merupakan upaya terselubung untuk memengaruhi dirimu agar berperilaku lebih seperti ibunya.
Selain menjengkelkan, mentionitis dapat memperburuk masalah kepercayaan atau ketidakamanan yang sudah ada dalam hubungan atau yang kamu miliki secara pribadi.
Jadi, cari tahu mengapa nama orang lain yang selalu muncul dalam pembicaraan pasangan bisa sangat mengganggumu.
Misalnya, kamu merasa cemburu pasangan selalu membicarakan seseorang, penting untuk bertanya pada diri sendiri mengapa kamu merasakan hal tersebut.
Namun, penting untuk diingat bahwa pasangan yang membicarakan mantan atau teman atau kenalannya, nggak selalu menjadi tanda kalau dia tertarik pada orang tersebut atau melakukan perselingkuhan.
Dalam kasus mantan, terapis Melissa Divaris Thompson, LMFT, mengatakan bahwa mungkin pasangan hanya sedang mengingatnya karena mereka pernah menjalani hubungan yang lama.
Kumpulkan lebih banyak bukti
Sebelum mengambil kesimpulan apa pun, penting untuk mengumpulkan lebih banyak bukti pendukung.
“Bisa jadi maksud pasangan seperti yang kamu pikirkan, tetapi belum tentu juga demikian. Kamu harus menggali lebih dalam untuk memahami alasan pasangan membicarakan orang lain,” kata Melissa.
Ia merekomendasikan untuk memeriksa berbagai kemungkinan yang lebih umum dan berpotensi terjadi sebelum melompat ke skenario yang lebih jauh.
Menurutnya, jika pasangan berbicara tentang orang yang tak pernah ditemui atau banyak berinteraksi dengan orang tersebut, ancamannya nggak sebesar orang yang selalu dia ajak bicara dan menghabiskan waktu bersama.
“Ini yang merupakan tanda bahaya lebih besar,” katanya.
Apa yang harus dilakukan jika pasangan menderita mentionitis?
Jika pasangan suka bicara tentang orang lain dan itu benar-benar mengganggumu, semua ahli mengatakan inilah saatnya untuk berbicara.
Lebih baik membicarakannya daripada membiarkan perilaku tersebut terus berlanjut. Daripada berspekulasi tentang maksud pasangan, tanyakan mengapa dia begitu sering menyebut dan memikirkan orang tersebut.
Mulailah dengan menanyakan apakah pasangan sadar dia terus-menerus menyebut nama orang tersebut.
Untuk melakukannya, Alexandra merekomendasikan untuk mengatakan sesuatu seperti, “Aku perhatiin kamu sering menyebut orang ini. Aku jadi iri dia kamu omongin terus,” atau “Aku jadi khawatir deh. Coba kamu bantu jelasin ke aku kenapa kamu susah banget untuk nggak ngomongin orang ini?”
Beri tahu pasangan bagaimana perasaanmu. Melissa merekomendasikan untuk menekankan apa yang kamu rasakan terhadap sikap mentionitis miliknya.
Misalnya, jika pasangan selalu mengungkit mantannya dan berbicara tentang kesukaannya berolahraga sepanjang waktu, katakan kalau kamu nggak suka dibandingkan atau hal itu membuatmu merasa minder atau merasa cemburu.
Jangan ragu memberi tahu pasangan bagaimana perasaanmu terhadap kebiasaannya menceritakan orang lain dan memintanya untuk menghentikannya jika itu menyebabkan masalah.