Seperti apa sih sikap pacar yang insecure? Bagaimana kamu tahu kalau pacar mencoba untuk memanipulasi kamu?
Misalnya seperti ini: Pacar sudah berjanji mengajak kami pergi malam Minggu, tetapi ditunggu sampai malam dia tidak juga datang. Dihubungi lewat berbagai cara tidak direspons. Begitu kamu mengangkat telepon darimu, dia sama sekali tidak merasa bersalah dan malah justru balik menyalahkanmu.
Kamu tahu itu tidak masuk akal, tetapi kata-katanya membuatmu jadi merasa bersalah dan akhirnya minta maaf. Nah, ini tanda pacar sudah memanipulasi kamu.
Saat hal seperti itu terjadi berkali-kali, kamu mulai menyalahkan diri sendiri. Lalu, tanpa disadari kamu jadi mulai sering merasa bersalah, tidak cukup baik, dan sering menangis.
Kathryn Ramsperger, seorang pelatih kehidupan intuitif dan penulis, mengatakan bahwa pacarmu sebenarnya insecure dengan dirinya sendiri dan hubungan denganmu. Namun, untuk menutupi hal tersebut, dia bersikap manipulatif agar bisa mengatur dirimu sesuka hatinya.
Berikut ini adalah tiga sikap yang akan dilakukan pacar insecure yang selalu memanipulasi kamu dan cara mengatasinya, menurut Kathryn seperti dilansir dari Your Tango.
Sikap #1: Menyalahkan
Kata-kata kasar atau kekerasan verbal bisa lebih menyakiti, dibandingkan dengan kekerasan fisik. Apalagi jika kata-kata tersebut bersifat menyalahkan dan sering diucapkan sehingga kamu sering mendengarnya.
“Orang yang suka menyalahkan tidak memiliki harga diri, tetapi dia tidak mau mengakuinya sehingga dia perlu mencari kesalahanmu, bukan melihat kesalahan dirinya sendiri,” ujar Kathryn.
Sikap pasangan yang selalu menyalahkan dirimu ini sebenarnya membuat adalah sikap seorang pecundang. Namun, karena kamu tidak bisa (atau berani) melawan balik kata-katanya, dia merasa seperti seorang pemenang.
Cara mengatasinya: Cari pendapat lain
Kathryn bilang, cara pertama yang harus dilakukan jika kamu selalu disalahkan oleh pasangan adalah mendapatkan perspektif. Luangkan waktu sendirian atau bicara dengan teman, pelatih, atau terapis tentang semua yang kamu alami.
Benarkah kamu bertanggung atas semua masalah yang terjadi dalam hubungan? Benarkah kamu yang selalu salah, seperti kata pacar? Apakah kamu harus selalu jadi pihak yang bertanggung jawab? Seberapa sering kamu disalahkan oleh pacar?
Jika kamu baru menyadari kalau kamu sering disalahkan, Kathryn memintamu untuk mengumpulkan data tentang kapan saja hal itu terjadi. Jika itu terjadi saat kamu mencoba untuk lebih dekat pacar atau saat kamu merasa sangat senang atau mengalami hari yang menyenangkan, itu bukan pertanda bagus.
Bicarakan hal ini dengan pacar kalau kamu masih mau mempertahankan hubungan. Jika reaksi pacar malah semakin menyalahkan kamu, sepertinya ini saatnya untuk kamu pergi.
Sikap #2: Mempermalukan
Menurut Kathryn, sikap ini adalah "sepupu dekat" dari menyalahkan. Dalam hubungan romantis, mempermalukan pasangan bisa menjadi sikap yang sangat toxic.
Pacar yang sering bersikap seperti ini, bahkan bisa mempermalukan dirimu padahal kamu tidak bertindak apa pun yang memalukan. Jika diumpamakan, bahkan kamu bernapas saja bisa membuatmu malu karena pasangan berkata-kata yang tidak enak didengar.
Pacar yang sering mempermalukan dirimu ini sebenarnya seorang co-dependen. Dia ingin menghancurkanmu untuk membangun citra dirinya sendiri. Dia akan mempermalukan dirimu dengan cara memanipulasi karena mereka takut kehilanganmu atau kamu sadar kalau dirimu lebih baik dari dirinya.
Cara mengatasinya: Jangan memercayainya
Jangan percaya dengan kata-kata pacar yang berusaha mempermalukan dirimu, kata Kathryn. Kamu harus sadar kalau sikap ini merupakan tanda keputusasaan dan ketakutan yang dimiliki oleh pacar yang insecure.
Jika kamu mempercayai perkataan pacar, hal itu akan menimbulkan rasa ketergantungan. Kami jadi terlalu takut untuk meninggalkan pacar, sementara dia terus membuatmu merasa kurang sehingga tidak akan pergi meninggalkannya.
Saat pacar mulai sering mempermalukan dirimu—baik hanya saat berdua atau di depan umum, jangan memercayainya. Kamu harus mulai menjauhkan diri darinya, bahkan memutuskan hubungan jika perlu, agar bisa menjaga emosi dan fisik tetap stabil.
Sikap #3: Ingin terlihat lebih menonjol
Pacar yang menyalahkan dan mempermalukan dirimu biasanya terlihat menonjol karena dia cukup berhasil membuat dirinya terlihat sempurna dan perfeksionis. Bahkan, mungkin saja dirinya yang terlihat menonjol itulah yang membuatmu dulu tertarik padanya.
“Orang yang menyalahkan dan mempermalukan orang lain tidak ingin gagal. Harga dirinya sering kali sangat rendah sehingga dia tidak bisa mengakuinya,” Kathryn menjelaskan.
Rasa rendah diri itulah yang membuatnya berbohong, membuat alasan, dan melemparkan kesalahan pada orang lain agar tidak ada yang menyadarinya. Dia akan melakukan apa saja agar tetap terlihat menonjol, meski caranya adalah membuatmu merasa rendah.
Cara mengatasinya: Lepaskan diri darinya
Karena rasa sayang dan cinta kepada pacar, kamu merasa mengerti apa yang dirasakannya sehingga membiarkannya menyalahkan dan mempermalukan dirimu. Kamu bahkan ingin membantu atau “menyembuhkan” pacar karena peduli padanya.
Mungkin awalnya kamu merasa akan ada perubahan, tetapi pertengkaran—yang mungkin lebih buruk—akan dimulai lagi. Ini karena sebenarnya kebanyakan orang yang merasa insecure membutuhkan konselor profesional untuk benar-benar “sembuh”.
Apalagi jika kamu sudah berkata "Kalau kamu bentak aku, aku merasa nggak dihargai" dan dia masih melakukannya, maka dia membutuhkan bantuan yang tidak bisa kamu berikan.
Jika pacar melakukan hal ini padamu, kamu harus melepaskannya. Meskipun awalnya terasa berat, tetapi setelah kamu berhasil melewati fase patah hati, kamu akan merasa lebih bahagia.
Menjalin hubungan romantis dengan seseorang seharusnya membuatmu merasa bahagia, bukannya tertekan atau bahkan menjadi rendah diri. Jika ini yang terjadi, bukan tidak mungkin pacarmu adalah tipe insecure yang akan melakukan berbagai cara untuk memanipulasi dirimu. Jangan biarkan ini terjadi padamu ya, Bela.