Hubungan tidak selalu indah dan tidak selalu dipenuhi dengan canda tawa. Ada kalanya kamu dan pasangan harus memiliki pembicaraan serius, baik tentang diri sendiri maupun yang berkaitan dengan hubungan.
Kamu mungkin menghindari suatu topik karena khawatir dapat melukai perasaan pasangan. Misalnya saja, perasaanmu yang merasa intimasi kalian kurang terpenuhi, kamu tidak terlalu setuju dengan keputusan yang diambil pasangan, sikap ibunya yang membuatmu “gila”, dan sebagainya.
Kabar baik, kamu tidak sendirian karena sebagian besar pasangan—bahkan yang paling sehat sekalipun—pernah mengalami hal tersebut. Tidak ada hubungan yang sempurna tanpa menemui konflik di dalamnya.
Jika kamu merasa harus membicarakan sesuatu yang serius dengan pasangan, lakukan dan jangan menghindarinya. Jika dibiarkan, hal yang sudah tidak nyaman itu bisa dengan mudah menjadi duri dalam hubungan. Sesuatu yang tadinya kecil dan terasa tidak penting, jadi dapat menjadi membesar dan semakin rumit seiring waktu.
Menurut psikoterapis berlisensi, Erin Mason, berikut adalah beberapa dampak buruk jika kamu tidak suka melakukan pembicaraan serius dengan pasangan.
1. Apa yang kamu tahan akan terasa semakin mengganggu
Erin bilang, semakin kamu berusaha untuk tidak memikirkan atau membicarakan sesuatu yang mengganggu, semakin banyak terkuras mental dan emosimu untuk menahannya.
Ini disebut sebagai ironic process theory atau teori proses ironis. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kita menekan sesuatu, semakin besar kemungkinannya muncul ke permukaan.
2. Kebutuhan yang tidak terpenuhi jadi terasa lebih menyebalkan
Jika kebutuhan dasar dirimu akan keamanan, koneksi, ataupun hal lain tidak terpenuhi, maka kamu cenderung mencari alternatifnya. Misalnya, menjalani jenis hubungan lain atau memiliki perilaku adiktif yang negatif.
Hal tersebut kamu lakukan sebagai pengganti hal yang tidak terpenuhi tersebut. Padahal, itu hanya seperti sebuah plester pada hubungan yang retak. Tidak benar-benar memperbaiki dan tetap akan hancur suatu waktu.
3. Kamu merasa sendirian dalam hubungan
Jika kamu tidak pernah mau berbicara serius dengan pasangan untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya kamu rasakan dan butuhkan, pasangan tidak akan tahu apa yang kamu alami.
“Ketika kita tidak merasa dilihat, dipahami, atau diprioritaskan oleh pasangan, kita bisa merasakan kesepian yang paling buruk. Hal ini bisa menimbulkan jarak dan siklus pemutusan diri dari pasangan,” jelas Erin.
4. Muncul rasa kebencian
Ketika kamu tidak memupuk dan memelihara hubungan dengan rasa hormat dan kejujuran, fondasi hubungan menjadi rentan. Akibatnya, hubunganmu dan pasangan akan rentan hancur.
Jika kamu berpikir pasangan tahu apa yang kamu butuhkan atau rasakan tanpa harus menjelaskannya, saat itu tidak terjadi kamu akan merasa marah dan frustasi. Ujung-ujungnya, kamu jadi menyalahkan pasangan karena menganggap dia tidak bisa mengerti dirimu. Padahal, kamu yang sebenarnya sering menarik diri, bersikap pasif-agresif, tidak bisa menjaga emosi.
5. Ketegangan dalam hubungan jadi hal yang normal
Semakin lama kamu menghindari memulai percakapan yang serius dan tidak nyaman, maka kamu akan “terbiasa” dengan ketegangan dalam hubungan. Bahkan, ini seperti menjadi sebuah pola dalam kamu menjalani hubungan dengan pasangan.
Hubungan seharusnya bisa membuatmu merasa aman dan nyaman. Jika yang kamu dapatkan hanya ketegangan, berarti sudah ada yang sangat salah dengan hubungan tersebut.
6. Bisa membuat stres dan cemas
Tidak mau berbicara serius dengan pasangan, tidak hanya akan berakibat buruk pada kualitas hubungan. Hal yang tidak kalah penting adalah kualitas kesehatanmu dan pasangan.
Beberapa penelitian menunjukkan, menghambat ekspresi diri dapat menyebabkan sistem kekebalan menurun. Ini karena kamu menyimpan sendiri masalah yang seharusnya dibicarakan dan ketika sudah tidak bisa ditahan, kamu akan “meledak”. Hal tersebut tentu saja bisa mengarah pada peningkatan stres dan kecemasan diri secara keseluruhan.
7. Kepercayaan di antara kamu dan pasangan akan memudar
Salah satu ciri dari kepercayaan adalah rasa aman. Sangat sulit untuk merasa aman dan nyaman dalam suatu hubungan ketika kamu tidak tahu apa yang terjadi dengan pasangan atau merasa tidak dapat berbagi banyak hal dengannya.
Sebaliknya, jika kamu berhasil terlibat dalam percakapan yang tidak nyaman, kamu menjadi semakin belajar untuk percaya pada stabilitas dan ketahanan hubungan, serta kemampuan yang dimiliki pasangan.
Itulah beberapa dampak buruk yang bisa terjadi jika kamu tidak suka memiliki pembicaraan serius dengan pasangan. Jangan sampai karena kamu tidak mau memiliki konflik dengan pasangan, hubunganmu yang sangat berharga justru menjadi hancur. Jadi, biasakan untuk berbicara dari hati ke hati ya, Bela.