Kamu mungkin sudah tidak asing dengan istilah physical touch yang merupakan salah satu bentuk dari love language atau bahasa cinta. Nah, physical attack ini sebenarnya berbeda dengan physical touch, meskipun ide dasarnya sama.
Physical touch atau sentuhan fisik artinya bahasa cinta orang tersebut adalah suka menyentuh orang lain. Misalnya dengan mengelus punggung atau lengan pasangan, membelai kepalanya, atau menggenggam tangannya.
Sementara yang dimaksud dengan physical attack sama seperti artinya, yaitu serangan fisik. Namun, karena ini dimasukkan ke dalam kategori bahasa cinta, tentu saja maksud serangan fisiknya dalam hal positif.
Physical attack ini dilakukan karena biasanya seseorang merasa gemas dengan pasangannya sehingga dia memukul, mencubit, atau bahkan menggigit pasangannya.
Namun, tentu saja itu semua dilakukan dengan rasa cinta ya, Bela. Jadi, physical attack di sini bukan dilakukan sebagai tindakan kekerasan.
Berikut adalah beberapa contoh physical attack yang biasa dilakukan antar pasangan, yang juga sering dianggap sebagai love language atau bahasa cinta.
1. Memukul
Maksudnya memukul di sini bukan dengan rasa marah sehingga dilakukan sekuat tenaga ya, Bela.
Pernahkah kamu melihat pasangan yang menonton sesuatu atau sedang bercerita dan mendengar hal yang lucu sehingga salah satu di antaranya ada yang sampai memukul pasangannya? Itulah physical attack.
Contoh lainnya adalah pasangan yang gemas dengan bagian bokong pasangannya sehingga dengan gemas memukulnya (tanpa kekerasan), itu juga merupakan contoh dari love language physical attack.
2. Mencubit
Selama ini, mencubit memiliki kesan negatif karena biasanya dilakukan sebagai hukuman kepada anak yang nakal. Biasanya orangtua atau guru yang melakukannya kepada anak.
Namun, tidak sedikit orang yang mencubit pasangannya karena dia merasa gemas. Rasa gemas ini muncul karena dia merasa terlalu sayang atau cinta dengan pasangannya.
Jika kamu sering melakukannya kepada pasangan, ingatlah untuk tidak mencubitnya dengan keras karena tentu saja akan menyakitkan dirinya.
Begitu juga jika kamu yang menerima cubitan dari pasangan. Ingatkan dia jika kamu merasa cubitan darinya sudah terlalu keras dan membuatmu kesakitan.
Jika sudah menimbulkan rasa sakit, physical attack yang merupakan wujud rasa cinta ini bisa berubah menjadi kekerasan dalam hubungan.
3. Menggigit
Kebanyakan orang tentu saja tidak suka digigit oleh orang lain, tetapi berbeda jika pasangan yang melakukannya. Ini karena pasangan biasanya melakukannya karena rasa suka atau cinta yang berlebihan yang tidak bisa tertahan.
Bagi pasangan yang sudah menikah, menggigit ini juga bisa dilakukan saat berhubungan intim yang bisa membuat sesi bercinta semakin panas. Gigitan di momen yang pas bisa membuat orang yang digigit atau menggigit mendapatkan orgasme yang luar biasa,
Namun, di luar seks, gigitan juga umum dilakukan. Sekali lagi, asalkan tidak menyakitkan, maka menggigit bisa masuk ke dalam salah satu contoh love language physical attack.
4. Mengacak-acak rambut
Tidak semua orang suka disentuh di bagian kepala. Itulah sebabnya, mengacak-acak rambut bisa dianggap sebagai serangan fisik karena bagi sebagian orang, menyentuh kepala orang lain merupakan tindakan yang tidak sopan.
Namun, bagi pasangan yang memiliki love language physical attack ini, mengacak-acak rambut merupakan bentuk bahasa cinta dan tanda sayang.
Baik laki-laki atau perempuan yang suka mengacak-acak rambut pasangannya, itu menjadi tanda kalau dia gemas dengan pasangannya.
Tindakan ekstrem dari mengacak-acak rambut adalah dengan menarik atau bahkan menjambaknya. Ini bisa dilakukan saat sesi bercinta, yang tentu saja dilakukan dengan persetujuan dari kedua belah pihak.
5. Memiting leher pasangan
Memiting dapat diartikan mengapit atau menjepit leher pasangan menggunakan lengan atau kaki. Di beberapa kondisi tertentu, terkadang ada seseorang yang memiting leher pasangannya menggunakan lengan dikarenakan gemas.
Teknik memiting ini sebenarnya termasuk salah satu strategi dalam bela diri untuk melumpuhkan lawan. Meskipun begitu, jangan sampai melakukan tindakan ini terlalu kuat ke pasanganmu, ya.
Jangan dilakukan secara berlebihan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, melakukan physical attack kepada pasangan tidak boleh dengan kekerasan atau kekuatan yang berlebihan sehingga bisa menimbulkan rasa sakit.
Selain itu, jangan melakukan physical attack di momen-momen yang tidak tepat ya, Bela. Misalnya, saat sedang bertengkar dengan pasangan. Jika ini dilakukan, maka tindakan tersebut bisa dianggap sebagai kekerasan.
Lalu, dengarkan consent dari pasangan. Jika dia sedang tidak ingin mendapatkan perilaku tersebut karena sedang tidak mood, maka jangan memaksakannya. Biar bagaimanapun physical attack sebenarnya sikap yang tidak bisa diterima oleh semua orang.
Jadi, apa pun contoh love language physical attack yang kamu lakukan kepada pasangan, pastikan tidak melakukannya secara berlebihan dan pasangan tidak keberatan menerimanya.