Setiap pasangan pastinya menginginkan hubungan yang langgeng, kuat, dan sehat. Nah, salah satu cara mewujudkannya adalah dengan berempati pada pasangan. Ini karena empati menjadi salah satu cara terbaik untuk menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan pasangan.
Dengan melatih empati, kamu jadi punya kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi pasangan, menerima perasaannya seolah-olah itu perasaanmu sendiri, dan benar-benar memahami pengalaman emosionalnya.
Psikoterapis Heather Mayone mengatakan, “Empati adalah ketika kamu peduli pada seseorang dan bisa melihat melihat melalui apa yang dilihatnya dan merasakan bagaimana rasanya berada di posisinya.”
Pentingnya empati dalam hubungan romantis
Pada dasarnya, empati adalah komponen penting dari setiap hubungan. Namun, empati ini bisa menjadi sangat penting untuk hubungan romantis. Alasannya karena kita semua adalah orang yang berbeda dengan perspektif yang berbeda. Dengan adanya empati, penghalang di antara kamu dan pasangan untuk memfasilitasi koneksi, kedekatan, keintiman, dan kepercayaan akan berkurang.
Ketika kamu berempati pada pasangan, kamu membuatnya merasa dilihat, didengar, dan dipahami. Kamu jadi memberikan ruang aman bagi pasangan untuk bersikap terbuka dan rentan. Hasilnya, kamu jadi lebih memahami pasangan sehingga ikatan ikatan yang cukup akan terbangun dan menjadi pondasi kokoh saat menghadapi rintangan atau konflik apa pun.
Jika kamu ingin memiliki hubungan yang lebih dalam dengan pasangan, berikut adalah lima cara yang disetujui para ahli untuk berlatih menjadi orang yang lebih berempati terhadap pasangan.
1. Dengarkan pasangan dengan penuh perhatian
Salah satu cara terbaik untuk melatih empati adalah dengan aktif mendengarkan pasangan. Mungkin, secara nggak sadar saat pasangan bicara, kamu justru lebih cenderung memikirkan tanggapan yang akan diberikan sehingga menginterupsi apa yang dibicarakannya. Kebiasaan buruk ini bisa menjadi dan penghalang untuk memahami pasangan lebih dalam.
Langkah pertama untuk mengubah kebiasaan tersebut adalah mulailah dengan mempertahankan kontak mata dengan pasangan sehingga dia terdorong untuk terus berbicara. Cobalah untuk berpikiran terbuka dan lepaskan penilaian apa pun. Sebelum memberikan pendapat, pastikan pasangan sudah selesai berbicara.
2. Bertanya pada pasangan
Saat pasangan bicara tentang pengalamannya, jangan ragu untuk bertanya. Ini adalah cara terbaik untuk menyatakan ketertarikan, memberitahukan padanya kalau kamu peduli, dan menunjukkan dukungan.
Mungkin kamu tergoda untuk memberikan nasihat tentang apa dialami pasangan. Namun, biasanya yang sebenarnya dia butuhkan adalah seseorang untuk mendengarkan dan memahami. Jadi, daripada memberikan pendapat, lebih baik bertanya, "Perasaanmu bagaimana saat itu terjadi?"
Jika pasangan terlihat menutup diri, kamu melihat perilakunya berbeda, maka kamu bisa mengajukan pertanyaan duluan untuk membuatnya merasa nyaman terbuka padamu. Terapis Emily Racic, Ph.D. memberikan contoh, seperti “Kamu kok diam saja pas aku puji? Ada yang kamu pikirkan, ya?” atau “Kamu kayaknya nervous ke acara malam ini. Ada yang mau kamu ceritakan ke aku?”
3. Akui perasaan pasangan
Agar hubungan penuh empati bisa berkembang, mengakui emosi satu sama lain sangat penting. Jika pasangan menceritakan perasaannya terhadap sebuah situasi padamu dan reaksi darimu adalah menyepelekan atau bahkan menertawakannya, pasangan jadi merasa emosi yang dirasakannya nggak valid.
“Ketika seseorang tidak merasa didengarkan dan tidak merasa diakui, jarak [diantara pasangan] tidak bisa dihindari,” kata psikoterapis berlisensi klinis, Elizabeth Burke.
Mengakui emosi pasangan berarti kamu belajar, memahami, dan menerima pengalaman emosionalnya. Jika pasangan bilang pekerjaan hari ini membuatnya stres, Elizabeth menyarankan untuk mengakui perasaan itu dengan respons seperti, “Pasti tanggung jawab pekerjaan kamu berat banget, ya.”
Dengan begitu, kamu akan menumbuhkan suasana aman, kepercayaan, dan keintiman dengan pasangan.
4. Pertimbangkan perspektif pasangan
Jika menginginkan hubungan yang lebih berempati, bayangkan dirimu berada di posisi pasangan. Ini adalah cara yang sangat berguna jika kamu dan pasangan sedang bertengkar.
Daripada fokus pada ketidaksepakatan dari sudut pandangmu sendiri atau bertindak berdasarkan perasaan marah, sakit hati, atau kebencianmu, coba tempatkan diri pada posisi pasangan.
Untuk menyelesaikan konflik, Emily menyarankan menggunakan empati menyampaikan permintaan maaf. Misalnya, “Maaf aku tadi ngomong kayak gitu pas kita bertengkar. Aku sekarang tahu kenapa kamu merasa sakit hati. Aku juga pasti sakit hati kalau kayak gitu.”
Dengan kamu meminta maaf untuk meredakan ketegangan, bukan tidak mungkin ini akan mendorong pasangan untuk meminta maaf juga.
5. Hindari menyalahkan pasangan
Jika memiliki kebiasaan atau perilaku buruk yang mengganggumu, membicarakannya secara terbuka dengan pendekatan empati adalah cara paling efektif untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tanpa empati, pembicaraan tersebut bisa dengan cepat berubah menjadi argumen yang meledak-ledak. Menunjukkan kesalahan apa yang dilakukan pasangan atau menyalahkannya atas perasaanmu akan membuatnya defensif dan tertutup.
Untuk membuka pembicaraan dengan cara yang lebih empati, gunakan pernyataan "Aku" untuk mengungkapkan bagaimana perasaanmu terhadap kebiasaan atau perilaku pasangan. Contohnya, daripada bilang, "Kamu nggak pernah taruh baju kotor di tempatnya", lebih baik bilang, "Aku sebel, deh, kalau kamu lupa taruh baju kotor di tempatnya. Besok-besok jangan lupa dilakukan, ya.”
Jadi, dengan memberitahukan apa yang kamu rasakan dan butuhkan, tanpa menuduh atau bahkan mengancam pasangan, dia akan merasa lebih terbuka untuk mendengarkan. Cara ini sama-sama menguntungkan karena juga bisa meningkatkan empati pada dalam diri pasangan.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan agar kamu bisa lebih berempati pada pasangan. Semoga dengan cara ini kalian berdua bisa lebih dekat lagi dan hubungan bisa lebih terjaga, ya.