Kamu pasti sudah tahu apa itu ghosting, yaitu saat seseorang tiba-tiba menghilang dari kehidupanmu secara tiba-tiba padahal sedang dalam tahap PDKT. Nah, zombie-ing merupakan kelanjutan dari sikap tersebut, yang bisa terasa menyebalkan karena bisa membuatmu bingung setengah mati.
Jadi, zombie-ing adalah istilah kencan di mana orang yang pernah meng-ghosting kamu tiba-tiba muncul kembali dalam hidupmu. Namanya juga tiba-tiba, timing kemunculan kembali orang tersebut juga random banget, seperti saat dia menghilang.
Orang yang meng-zombie-ing kamu ini, bisa melakukannya dengan mengirim chat menanyakan kabar, permintaan pertemanan, atau memberi like salah satu fotomu di media sosial, atau bahkan mem-forward email tentang situs belanja yang kamu sukai. Kalau ini yang terjadi padamu, itu namanya kamu sudah di-zombie-ing.
Apa penyebabnya orang melakukan zombie-ing?
Kalau menurut Jaime Zuckerman, Psy.D., LCP, zombie-ing terbagi dalam dua kategori, yaitu orang yang sadar saat melakukannya dan yang tidak. Penjelasannya seperti ini.
Orang yang sadar melakukan zombie-ing kemungkinan disebabkan karena dia tidak lagi tertarik padamu, tapi nggak sampai hati mengatakannya hingga akhirnya melakukan ghosting. Nah, seiring waktu, si orang yang melakukan zombie-ing ke kamu ini mungkin merasa bersalah atau sudah lebih siap berkomitmen, sehingga ingin meminta maaf dan menebus kesalahan.
Sementara orang yang nggak sadar melakukan zombie-ing biasanya lebih tidak berperasaan.
"Mereka tidak sadar sikapnya itu menyakitkan atau membingungkan, baik karena benar-benar tidak tahu kalau itu tidak baik atau memang hanya tidak peduli," jelas Jaime. Jadi, orang seperti ini melakukan zombie-ing kemungkinan besar karena bosan, kesepian, atau ingin melihat apakah dia masih bisa mendekatimu lagi.
Apa yang harus dilakukan kalau kamu jadi korban zombie-ing?
Pelatih hubungan Kingsley Moyo bilang, nggak peduli apapun alasan orang yang meng-zombie-ing kamu, rasanya pasti menyakitkan. Nah, supaya kamu nggak lebih sakit hati lagi, coba lakukan beberapa cara di bawah ini kalau kamu jadi korban zombie-ing.
1. Akui kalau kamu sudah di-zombie-ing
Jangan bikin alasan atau menyebut perilaku yang kamu terima sebagai sesuatu yang ambigu, seperti kesalahpahaman. Akui kalau kamu adalah korban zombie-ing. Dengan begitu, kamu jadi lebih gampang memutuskan apa yang harus dilakukan dan nggak mudah dimanipulasi.
2. Tahu kapan harus menerima dan menolak
Jaime menegaskan, kamu seharusnya hanya boleh menerima orang yang sudah melakukan zombie-ing padamu jika dia mengaku memang secara sadar melakukannya dan menunjukkan penyesalan. Tapi, kalau dia memberikan berbagai macam alasan untuk mengelak dan nggak peduli dengan perasaanmu, kemungkinan besar dia akan melakukannya lagi di masa depan.
3. Jangan pernah merasa kamu nggak diinginkan orang lain
Saat di-ghosting, kamu mungkin akan merasa nggak diinginkan karena orang yang kamu sukai tiba-tiba menghilang begitu saja. Sebaiknya jangan pelihara perasaan karena saat kamu di-zombie-ing, kemungkinan besar kamu akan menerimanya kembali akibat dari respons rasa trauma tersebut. Pertimbangkan berulang kali sebelum kamu menerima perlakukan zombie-ing, ya.
4. Buat batasan yang ketat
Kalau kamu bisa menerima sudah di-zombie-ing, Jaime merekomendasikan untuk bersikap lebih terbuka dengan orang tersebut supaya hal itu nggak terjadi lagi. Tapi, kalau kamu nggak mau menerimanya lagi, tetapkan batasan yang ketat termasuk nggak menanggapi pesan teks dan memblokir atau mengabaikan kontak media sosial apa pun. Hindari stalking media sosialnya supaya kamu nggak merasa semakin marah atau sedih.
5. Jangan berharap terlalu besar
Meskipun orang yang melakukan zombie-ing padamu sudah minta maaf dan menunjukkan rasa penyesalannya, lalu kamu ingin menerimanya kembali dan memulainya dari awal, namun jangan berharap terlalu besar.
Ingat poin pertama, ya. Jadi, jangan langsung berharap kalau kali ini hubunganmu dengannya akan berbeda karena meskipun menyesal sudah melakukan zombie-ing padamu, masih banyak hal yang harus dibuktikannya.