Apakah pasanganmu tipe yang harus selalu diyakinkan kalau kamu mencintainya, memintamu untuk selalu memberi kabar atau menanyakan kabarnya, dan nggak mau berpisah lama darimu? Kalau iya, sepertinya pasanganmu ini termasuk tipe orang yang clingy. Apa itu clingy dan bagaimana cara mengatasinya? Simak yuk di sini.
Clingy sebenarnya tanda ketakutan atau kecemasan pasangan
Clingy atau dalam bahasa Indonesia bisa disebut dengan "ketergantungan" atau "kelengketan" adalah tindakan menolak untuk berpisah dengan memegang erat atau menggenggam sesuatu.
Dalam hubungan romantis, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang membutuhkan kepastian dari pasangannya dengan cara yang keras, terburu-buru, atau bahkan berulang-ulang.
"Perilaku ini berasal dari keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi, baik itu emosional, fisik, spiritual, atau mental," kata terapis pasangan Beverley Andre, LMFT.
Jadi, pasangan yang clingy sebenarnya mengalami ketakutan dan kecemasan sehingga dia punya keyakinan kalau dirinya nggak akan mendapatkan kebutuhannya. Itulah mengapa mereka menjadi terlalu melekat pada pasangannya untuk mencegah risiko itu terjadi.
Apakah sifat clingy hanya muncul dalam hubungan romantis?
Sepertinya nggak. Kalau menurut terapis pasangan Aparna Sagaram, LMFT, sifat clingy berkembang pada masa bayi di antara orangtua dan anak. Bagaimana orangtua merespons anak bisa memengaruhi gaya keterikatan mereka.
"Jika anak tidak yakin bagaimana respons orangtua atau orangtua tidak konsisten dengan sikapnya, anak kemungkinan akan mengembangkan keterikatan cemas, yang mungkin akan semakin berkembang dengan pasangan romantis," jelasnya.
Orang yang clingy biasanya nggak sadar bersikap seperti itu
Masih menurut Aparna, clingy cenderung memiliki konotasi negatif. Orang yang clingy juga sering mendapatkan cap buruk, tapi sayangnya mereka mungkin nggak menyadari sudah bersikap seperti itu. Hal ini disebabkan ketidakmampuan mereka untuk tetap tenang, yang membuatnya lebih fokus untuk menenangkan rasa nggak aman yang dirasakannya.
Dalam hubungan romantis, sikap clingy umumnya terlihat dengan terus-menerus mengirim chat sepanjang hari, memantau akun media sosial pasangan secara berlebihan untuk melihat apa yang dia lakukan, dan meminta membuat pengakuan cinta yang berlebihan untuk mengamankan koneksinya dengan pasangan.
Lalu, bagaimana cara menghadapi pasangan yang clingy?
Bicara dengan pasangan dan menentukan batasan-batasan tertentu bisa membantu mengatasi sifat clingy-nya. Kalau kamu benar-benar mencintainya, usahakan untuk selalu berempati kepada pasangan karena sikap tersebut nggak bisa menggambarkan keseluruhan kepribadiannya. Orang clingy hanya membutuhkan bantuan untuk merasa aman dengan diri sendiri.
“Sampaikan kepada pasangan perilaku clingy yang dilakukannya, tanyakan apakah dia menyadarinya, dan dampak dari hal tersebut. Setelah mengetahui jawabannya, kalian berdua dapat mengatasi masalah apa pun, bahkan yang belum terselesaikan dan belum muncul akibat sikap clingy-nya,” ujar Beverley.
Bagaimana kalau ternyata kamu yang clingy?
Kalau kamu menyadari memiliki sikap ini dan ingin bisa mengubahnya, itu adalah langkah awal yang sangat luar biasa karena menunjukkan kalau kamu sudah memiliki kesadaran diri. Nah, setelah itu coba lakukan beberapa langkah di bawah ini:
- Belajarlah untuk mengelola kecemasan sendiri. “Percayai pasangan ketika dia meyakinkanmu. Tidak apa-apa untuk membutuhkan kepastian dari orang lain, tapi belajarlah untuk memberi diri sendiri kepastian juga," kata Aparna.
- Libatkan pasangan dalam prosesnya. Beverley bilang, "Tanyakan pasangan bagaimana dia bisa memahami sikapmu. Ini diperlukan karena pasangan bisa memberikan pengamatan berharga untuk hal-hal yang mungkin nggak kamu lihat.”
- Ambil risiko kecil untuk membangun kepercayaan. Mulailah dengan situasi berisiko rendah dan berjalan perlahan-lahan dari sana. Kalau kamu punya pasangan yang tepat, pelan-pelan kamu akan merasa aman secara emosional sehingga lama-kelamaan bisa melepaskan sikap clingy yang dimiliki.
Semoga artikel ini bisa memberikan pemahaman seputar sikap clingy dan cara mengatasinya. Intinya, semua itu bisa kamu selesaikan dengan komunikasi yang baik pada pasangan, kok.