Perselingkuhan adalah momok dalam sebuah hubungan. Kemungkinan seseorang untuk berselingkuh dari pasangannya sangat besar, tapi bukan berarti itu nggak bisa dicegah atau dihindari.
Jika perselingkuhan bisa dicegah atau dihindari, pertanyaan selanjutnya adalah, bisakah kamu menghentikan orang yang suka berselingkuh untuk berhenti melakukannya? Ternyata, jawabannya tidak.
Namun, ini bukan jawaban yang menghakimi atau nggak mau menganggap seseorang bisa berubah, ya. Tapi, ada penjelasan dari sisi psikologi mengenai hal tersebut. Berikut Popbela akan menjelaskannya.
Tukang selingkuh merasa berhak untuk melakukannya
Meskipun setiap tukang selingkuh berbeda, mereka sering berbagi ciri-ciri kepribadian yang membantu mengarahkan perilaku mereka pada umumnya. Salah satu karakteristik yang akan sering kamu temukan pada seorang peselingkuh adalah rasa berhak yang mendalam. Maksudnya bagaimana?
Banyak tukang selingkuh yang benar-benar percaya, bahwa mereka membutuhkan atau pantas melakukannya. Mereka merasa berhak mendapatkan lebih dari satu pasangan seksual atau romantis.
Ini berasal tergantung pada orangnya, tetapi sering kali hal itu sudah mendarah daging sehingga si tukang selingkuh bahkan nggak sadar dengan perasaan tersebut.
Merasa perselingkuhan sebagai jalan keluar masalah mereka
Ciri umum lainnya dari tukang selingkuh adalah mereka cenderung mencari solusi eksternal untuk masalah yang mereka hadapi. Ini berlaku untuk masalah di tempat kerja, uang, atau dalam batas-batas pernikahan mereka.
Ketika kesulitan muncul, para tukang selingkuh ini sering mencari sesuatu untuk menenangkan kecemasan dan rasa sakit mereka. Nah, perselingkuhan akan terlihat seperti obat untuk semua masalah yang dihadapi.
Selain kedua ciri psikologis tersebut, masih ada 3 alasan lain yang membuat kamu nggak bisa menghentikan tukang selingkuh untuk berselingkuh.
1. Kamu tak punya kendali atas dirinya yang sebenarnya
Tak peduli betapa hebatnya kamu, si tukang selingkuh ini telah mengalami perkembangan seumur hidup jauh sebelum kamu bertemu dengannya. Dia sudah dipengaruhi atau dibangun di dunia yang nggak tidak menyertakan dirimu selama bertahun-tahun.
Penyebabnya banyak. Mungkin orangtua yang nggak setia satu sama lain atau dia belajar bahwa perselingkuhan entah bagaimana dapat diterima atau perlu dilakukan. Bahkan, mungkin saja dia pernah diselingkuhi dan memiliki masalah komitmen mendalam lainnya.
2. Kamu tak bisa mengontrol lingkungan hidupnya
Kamu tentu saja nggak bisa selalu bersama pasangan setiap saat. Dia memiliki kehidupan sendiri, yang sebagian besar (dan memang nggak seharusnya) nggak melibatkanmu.
Di lingkungan ini, pasangan akan bertemu siapa pun yang ingin dia temui dan melakukan apa pun yang akan dia lakukan. Kamu nggak memiliki kemampuan dan kekuatan untuk menghalanginya.
Namun, kalaupun kamu bisa mengontrol lingkungan hidup pasangan, bukan berarti si tukang selingkuh ini akan berhenti berselingkuh, karena dia pasti menemukan jalan untuk melakukannya.
3. Alami kecanduan seks yang cukup serius
Orang yang mengalami kecanduan seks mungkin memiliki dorongan yang dalam dan hampir tak tertahankan untuk selingkuh, nggak peduli seberapa kuat perasaannya terhadap kamu sebagai pasangan.
Meskipun ini terlihat hanya sebagai alasan, kecanduan seks adalah gangguan yang valid dan sering kali hanya dapat diobati oleh profesional atau kelompok pendukung yang berdedikasi untuk mengatasinya.
Jika kamu khawatir pasangan mungkin memiliki masalah kecanduan seks, lakukan sedikit riset sebelum mencari bantuan oleh profesional.
Bukan salahmu jika kamu tak bisa hentikan si tukang selingkuh
Kamu hanya manusia biasa, bukan orang yang diberi kelebihan untuk bisa mengubah orang lain menjadi lebih baik.
Jadi, jika kamu sudah merasa melakukan berbagai macam cara, bahkan bersedia untuk mengubah diri sendiri agar bisa menghentikan pasangan yang tukang selingkuh, bukan salahmu jika dia nggak juga bisa berubah.
Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang jadi tukang selingkuh dan itu nggak ada hubungannya denganmu. Jadi, kamu nggak perlu berusaha untuk mengubah orang yang suka berselingkuh untuk menjadi orang yang setia.