Mengunggah foto di media sosial memang menjadi kebebasan setiap individu. Ingin berbagi informasi umum maupun tentang hubungan pribadi dengan pasangan, semua sah-sah saja. Yang menjadi masalah adalah ketika kita berlebihan memanfaatkannya.
Nah, apakah kamu salah satu tipikal orang yang sering memamerkan hubunganmu di media sosial, Bela? Jika iya, sepertinya kamu perlu merefleksikannya kembali, deh. Berdasarkan dari beberapa studi, terlalu sering mengumbar kemesraan di media sosial, ternyata mengindikasikan banyak hal negatif tentang hubunganmu, lho! Apa saja itu? Yuk, simak ulasan berikut ini!
1. Memungkinkan kamu memiliki gangguan kepribadian narsistik dan psikopatik
Dilansir dari Inc.com, mengunggah suatu hubungan secara berlebihan di media sosial ternyata bisa menyebabkan gangguan kepribadian narsistik dan psikopatik. Narsistik adalah gangguan di mana seseorang menganggap dirinya penting dan harus dikagumi.
Sedangkan psikopatik adalah salah satu jenis gangguan kepribadian yang ditandai dengan sikap manipulatif serta mencari sensasi. Semakin sering seseorang memamerkan hubunganya di media sosial, semakin besar pula kemungkinannya untuk menjadi narsisitik dan psikopatik.
Profesor Brad Bushman dari Ohio State University, mengatakan bahwa narsistik adalah pasangan yang buruk dalam sebuah hubungan. Oleh karena itu, meskipun media sosial sebagai platform “promosi diri”, namun tetap harus dibatasi, ya! Ingatlah, segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik lho, Bela.
2. Butuh pengakuan dari orang lain karena merasa tidak yakin dengan hubungannya
Nikki Goldstein, seorang seksologis dan ahli hubungan mengatakan pada Mail Online dalam Inc.com, pasangan yang lebih sering mengumbar hubungannya sebenarnya mereka berusaha mencari pengakuan akan hubungannya dari orang lain di media sosial. Padahal, pasangan yang benar-benar bahagia tidak membutuhkan hal tersebut.
Mereka berusaha meyakinkan orang lain bahwa hubungannya baik-baik saja untuk meyakinkan diri mereka sendiri. Mereka memanfaatkan fitur suka, komentar, simpan, maupun berbagi untuk mendapat pengakuan tersebut. Waduh, masa iya kamu mau menggantungkan keyakinan dan kebahagiaanmu dari komentar orang lain, Bela?
3. Merasa tidak puas dengan hubungannya
Selain butuh pengakuan, dalam penelitian yang dilakukan oleh Gwendolyn Seidman, Ph.D dan rekan-rekannya, mereka yang seringkali memamerkan cinta dan romanstisme secara berlebihan di media sosial, juga mengindikasi bahwa mereka tidak puas dengan hubungannya. Mereka baru akan puas jika telah melihat banyak orang yang menyukai dan berkomentar positif soal hubungannya.
4. Tanda merasa insecure dalam hubungan
Berlebihan dalam segala hal memang tidak baik, termasuk membuat unggahan di media sosial. Hasil penelitian dari Universitas Nortwestern menunjukkan bahwa mereka yang sering mengumbar hubungannya di media sosial sebenarnya merasa insecure dalam hubungannya di dunia nyata.
Selain itu, dilansir dari Bride.com, pasangan yang secara terus-menerus mengumbar hubungannya dan menambahkan komentar pada semua unggahan juga menunjukkan adanya tanda-tanda kodependensi. Nah, kodependensi adalah sikap kecanduan hubungan dan cenderung mengklaim bahwa pasangannya itu adalah miliknya. Artinya, mungkin kamu merasa si dia adalah milikmu dan khawatir diambil oleh orang lain.
5. Putus asa dalam hubungan
Jangan salah, mengumbar hubungan di media sosial sebenarnya sama sekali tidak membuktikan seberapa besar cinta mereka satu sama lain. Dana Czachorowski, MA, LAC, seorang terapis berlisensi, mengatakan bahwa mereka yang terlalu sering mengumbar hubungannya di media sosial seringkali mempunyai motif tersembunyi. Salah satunya ialah karena mereka putus asa untuk membuktikan perasaannya.
Nah, itulah menurut para ahli mengapa seseorang yang mengumbar hubungan mereka secara berlebihan di media sosial itu terkesan tak bahagia. Memang, tidak ada salahnya membagikan hubungan dengan pasangan di media sosial. Jika dilakukan secara seimbang dan tidak berlebihan, hal tersebut justru akan menunjukkan hubungan yang sehat dan bahagia, lho.
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "Over-Posting Hubungan di Media Sosial Tanda Tak Bahagia? Ini Kata Ahli"