Semua orang dan semua pasangan tentunya menginginkan sebuah hubungan asmara yang berhasil berjalan dengan bahagia. Untuk mendapatkannya, rupanya memerlukan kecerdasan emosional atau EQ yang baik dari pribadi masing-masing, lho!
"Faktor penting dari permainan EQ pada sepasang kekasih adalah cara mereka saling berinteraksi dan berkomunikasi tentang perasaannya," ujar couple therapist Deborah Sandella, PhD, RN pada Style Caster. Karena itu, perempuan yang juga penulis buku Goodbye Hurt & Pain, 7 Simple Steps to Health, Love and Success ini akan berbagi tips rekomendasi untuk meningkatkan EQ dalam hubungan. Apa saja, ya? Baca bersama pasangan, yuk!
1. Jangan menolak perasaan buruk
Masing-masing orang memiliki sisi lain dalam dirinya yang menguasai perasaan negatif, seperti cemburu atau amarah, namun menghindari hal ini justru akan berdampak serius dalam hubungan. "Jangan bertahan dalam hubungan tanpa berusaha mengenal lebih dalam perbedaan di antara kalian dan cara mengatasinya. Perasaan negatif itu akan menghilang cepat atau lambat, jadi diskusikan secara proaktif," ujar Sandella.
2. Bicarakan hal-hal yang cenderung mengundang amarah
Misalnya, masalah pasangan yang masih menghubungi mantan atau keraguannya menentukan prioritas antara kamu dengan temannya. "Mengerti tujuan amarah sangat penting, sementara orang-orang berusaha untuk nggak marah karena takut dapat mengecewakan hubungan," tukas Sandella, "Marah yang disimpan itu dapat meledak sewaktu-waktu dan akan sulit diselesaikan. Jadi bicarakan hal-hal seperti ini dari awal sebelum semuanya malah memburuk di kemudian hari."
3. Perhatikan nada bicaramu
Cara berkomunikasi kita pada pasangan adalah prediksi terbesar untuk memperkirakan kesuksesan hubungan. "Jika nada seperti menghina digunakan secara teratur, kemungkinan kelanggengan hubungan akan menurun dengan cepat," tuturnya. Karena itu, usahakan untuk berbicara dengan nada yang lembut dan perhatian, terutama saat berbicara hal yang bertolak belakang dengan pendapatnya. Nada bicara bisa lebih bermakna ketimbang kata-kata yang diujarkan.
4. Memiliki ekspektasi yang realistis
Mengatasi perbedaan pada EQ nggak dapat dilakukan secara instan. Faktanya, butuh usaha dan penyesuaian dalam hubunganmu dan pasangan ketika mengembangkan kecerdasan emosional. "Jika salah satunya memiliki EQ yang tinggi, hubungan akan berjalan dengan baik karena ia mampu bersabar dan memotivasi pasangannya untuk berkembang bersama. Sedangkan salah satu pihak dengan EQ rendah cenderung mudah menyerah dalam hubungannya," ungkap Sandella.
5. Mau mendengarkan
Hal sederhana yang sangat membantu EQ dalam hubungan asmara adalah mendengarkan pasangan dengan saksama. Sandella menyarankan agar satu sama lain mau saling mendengarkan tanpa mengeluarkan sikap menilai saat melakukannya. Dengan begitu, kamu dan pasangan akan saling mengerti dan berempati pada pandangan satu sama lain. Maka, itu akan memudahkan kalian berdua untuk jadi lebih tenang dan dekat saat masa krisis dalam hubungan berlangsung.
6. Jangan takut untuk bertengkar
Sama seperti berani meluapkan perasaan buruk pada pasangan, maka jangan takut untuk bertengkar. Sebab itu sudah menjadi bagian dari hidup dan sebenarnya dapat membuat hubungan lebih kuat dari sebelumnya. Sandella sendiri bersama pasangannya melakukan pertengakaran yang membersihkan seluruh perasaan buruk dan kembali jatuh cinta lagi keesokan harinya.
7. Mengenal kekuatan dan kelemahanmu
Satu cara mudah untuk meningkatkan EQ bersama adalah mengenal kekuatan dan kelemahan milikmu serta miliki pasangan. "Ini dapat meningkatkan kasih sayang dan ikatan, bahkan membawa pada kemampuan menyelesaikan masalah karena kini kamu mengerti cara dan alasan ia bersikap. Ketika kamu dan pasangan saling mengungkapkan kelemahan secara tulus, itu melahirkan sebuah perasaan yang luar biasa akan kedekatan emosional," tutur Sandella.
Jadi ketika kamu dan pasangan memiliki perbedaan yang jauh dalam bersikap, bukan berarti menunjukkan kalau kalian harus memilih berpisah. Tapi, itu menyiratkan kalau kamu harus lebih berusaha untuk menemukan cara mengerti pasangan dan menutupi perbedaan kecerdasan emosional yang ada, Bela.