Pertengkaran atau perdebatan adalah hal yang wajar terjadi dalam hubungan Namun, pertengkaran yang sehat adalah ketika satu sama lain mau menyelesaikan masalah dengan diskusi secara bijak. Mengakui kesalahannya dan meminta maaf serta memberi maaf atas kesalahan yang dilakukan. Jika kamu dan pasangan merasa enggan untuk meminta maaf atau memilih lari dari masalah, hal ini justru dapat berakibat buruk dalam hubungan.
Tapi pernahkah kamu merasa, pria itu lebih sulit untuk minta maaf saat mereka salah? Ketika pasanganmu melakukan kesalahan yang memicu kekeliruan, ia sangat enggan untuk mengucapkan kata maaf. Rupanya, perilaku pasanganmu ini bukan berarti ia tidak mau menyelesaikan masalah. Hanya, memang pria ditakdirkan untuk sulit meminta maaf meski mereka salah!
Perilaku pria yang memusingkan ini ternyata dapat dijelaskan secara ilmiah, Bela. Para peneliti dari Caltech, the Wharton School, Western University, dan ZRT Laboratory menemukan bahwa orang-orang dengan tingkat testosteron tinggi cenderung berpikir mereka benar walaupun ternyata salah. Pria adalah makhluk dengan tingkat testosteron tinggi.
“Kami menemukan bahwa kelompok testosterone lebih cepat membuat keputusan mendadak dalam asah otak di mana tebakan awal biasanya salah. Hormon testosteron dapat menghambat proses mental untuk memeriksa jawaban, atau meningkatkan perasaan intuisi yang mengatakan ‘Saya pasti benar.’,” ujar salah satu peneliti, Colin Camerer.
Pernyataan tersebut merupakan hasil tes yang melibatkan subjek sebanyak 243 pria acak. Sebelum memberikan tes, peneliti memberikan jenis dosis yang berbeda untuk para subjek, ada yang menerima satu dosis gel testosteron dan lainnya menerima gel plasebo. Kemudian, pria-pria ini diminta untuk menjawab sebuah pertanyaan sederhana: Harga sebuah tongkat baseball dan bola adalah $1.10. Jika harga tongkat baseball $1 lebih daripada bola, berapa harga bolanya?
Kira-kira berapa ya, Bela? Jawaban yang tepat untuk harga bola adalah $0.05 karena tongkat baseball sendiri berharga lebih dari $1. Berdasarkan total jawaban yang diterima peneliti, kelompok yang menerima satu dosis testosteron sebagian besar tidak dapat menyebutkan harga bola dengan tepat! Lebih jauh lagi, hasil tes ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki tingkat testosteron tinggi cenderung memberikan jawaban salah dengan cepat dan butuh waktu lama untuk menemukan jawaban yang benar.
Peneliti juga menemukan fakta bahwa testosteron dapat meningkatkan kepercayaan diri pada seseorang. Ketika memiliki kepercayaan diri yang tinggi, seseorang akan merasa paling benar dan sulit untuk mengakui kesalahannya.
Jadi Bela, fakta pria memiliki tingkat testosteron lebih banyak dari wanita membuat mereka sulit untuk mengakui kesalahan yang mereka lakukan. Untuk menanggapi situasi seperti ini, cobalah berdiskusi dengan pasangan dan ceritakan secara jujur mengenai perasaanmu. Dengan begitu, pasangan akan lebih cepat mengerti dan mudah memahami yang kamu inginkan.