Friendzoned atau brotherzoned rasanya masih jadi hal yang paling menyesakkan dirasakan oleh para lajang yang sedang dekat dengan gebetan dan sedang mencari cinta. Namun konon katanya, ada lagi yang lebih menyesakkan daripada dua zona jebakan itu, Bela. Namanya adalah HTS atau hubungan tanpa status.
Dari dulu sampai sekarang, HTS masih terus terjadi di kalangan pencari cinta sejati, di mana pun berada. Mendengar ada yang terjebak dalam hubungan tanpa status, pasti akan muncul rasa iba padanya. Namun, apakah menjalani hubungan tanpa status itu sesuatu yang buruk?
1. HTS masa lalu: Menjatuhkan banyak korban
HTS bukan hal baru dalam dunia asmara. Istilah ini sudah terkenal sejak tahun 2000-an, dengan definisi dua orang menjalani hubungan selayaknya sepasang kekasih namun tanpa mengukuhkannya dengan kata 'jadian'. Bahkan terkadang, banyak yang merasa menjadi korban dari menjalani hubungan seperti ini karena mereka merasa menjalani sebuah hubungan istimewa. Walau kenyataannya justru pihak lain nggak merasakan apa pun atau justru memanfaatkan perasaan cintanya untuk kesenangan pribadi. Hal ini yang menyebabkan banyak orang anti hubungan tanpa status.
2. HTS masa kini: Dijalani dengan kesadaran
HTS masih menjadi sebuah fenomena yang terjadi di masa kini. Namun, ada perbedaan definisi dan aksi seiring berjalannya waktu. Jika dahulu HTS sering terjadi tanpa kesadaran salah satu atau kedua pihak, HTS masa kini terjadi berdasarkan kesepakatan antara satu sama lain. Ya, dua orang yang mengaku sama-sama memiliki perasaan pada satu sama lain, memutuskan untuk jalan bersama tanpa terikat status. Itulah definisi HTS masa kini.
3. Status hanya 'status'
Sebagian orang meyakini sebuah status dalam romansa itu penting. sebab dengan begitu, mereka dapat memberikan kejelasan yang pasti pada satu sama lain. "Kamu pacarku, dan aku pacarmu", "Kita jadian, jadi nggak boleh menjalin hubungan dengan orang lain". Tanpa adanya status, mereka sulit untuk menggambarkan batasan tentang hal yang boleh dan nggak boleh dilakukan di antara keduanya.
Sedangkan untuk sebagian orang, status hanyalah sebuah status. Selama perasaan antara satu sama lain jelas, maka kata 'jadian' atau 'berpacaran' bukan menjadi sesuatu yang penting. Mereka yakin, perasaan cukup menjadi pengikat kedua belah pihak yang saling menyayangi tanpa perlu adanya status.
4. HTS tanda nggak serius
Nggak memungkiri, HTS sering menjadi alternatif jenis hubungan yang dijalani oleh orang-orang yang belum siap berkomitmen. Mereka yang ingin dekat dengan seseorang, namun belum siap untuk serius, memilih untuk menjalani hubungan tanpa status. Namun terkadang, nggak semua orang menjalani HTS, memiliki niat seperti ini.
Ada sebagian orang yang menjalani hubungan tanpa status sebagai sebuah tahapan perkenalan. Mereka tahu kalau memiliki perasaan pada orang tersebut, namun belum dapat memastikan jika itu adalah rasa suka atau sayang. Akan tetapi, mereka ingin mengenal lebih jauh, membawa kedekatan ini secara perlahan, serta ingin menjaga orang tersebut tetap berada dalam jangkauannya. Karena itu, ia dan orang itu menjalani hubungan tanpa status.
5. Nggak terikat tetapi setia
Banyak yang beranggapan jika orang yang menjalani HTS artinya dapat dekat dengan siapa saja. Memang ada yang seperti itu, tetapi bukan berarti semuanya, Bela. Ada pula orang yang menjalani HTS, setia pada satu orang saja. Ini karena mereka ingin membawa kedekatan ini secara perlahan serta yakin kalau sebuah hubungan nggak perlu dikukuhkan dengan status. Jadi, mereka setia meski nggak terikat.
6. Diskusikan dengan gebetan
Perlu diingat bahwa nggak semua orang nyaman menjalani sebuah hubungan asmara tanpa dilabeli dengan status 'pacaran'. Jadi jika kamu ingin mencoba menjalani hubungan tanpa status dengan gebetan, diskusikan dulu keinginanmu dengannya. Kamu perlu mendengar pendapatnya mengenai pentingnya sebuah status dalam hubungan, sebelum memutuskan untuk menaruh label atau nggak.
7. Jalani saja dulu
Bagaimana jika kamu membutuhkan sebuah status dalam hubungan sedangkan gebetanmu merasa lebih nyaman jalan tanpa status? Lagi-lagi, kamu dan gebetan perlu diskusi dengan kepala dingin mengenai hal ini. Ungkapkan perasaanmu serta kendalamu untuk menjalani hubungan tanpa status. Jika kamu dan dirinya sama-sama menaruh perasaan, tentu ada solusi yang dapat ditemukan untuk hubungan baru yang akan kalian jalani.
Seiring berjalannya waktu, tren asmara turut berkembang. Begitu pun dengan pemikiran serta kepribadian orang-orang yang menjalaninya. HTS yang dulu dianggap sebagai sesuatu yang buruk, kini menjadi sebuah alternatif untuk menjalani romansa. Hubungan tanpa status nggak selamanya buruk. Namun, akan menjadi seperti itu jika menjalaninya hanya untuk kesenangan pribadi atau memanfaatkan orang lain, seperti mencari kebebasan agar dapat bersama orang lain.