Depresi, salah satu kondisi gangguan kesehatan jiwa yang dapat memengaruhi perasaan, pikiran, dan perilakumu secara negatif. Mengutip dari Psychiatry.org, depresi menimbulkan perasaan sedih dan/atau kehilangan ketertarikan pada aktivitas yang sebelumnya disukai. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai jenis masalah emosi dan fisik dan mengurangi kemampuan seseorang untuk beraktivitas apa pun.
Kondisi depresi dapat menyerang siapa pun, termasuk pasanganmu sendiri. Jika pasangan menunjukkan gejala depresi, apa yang harus kamu lakukan? Tentu saja, hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah dengan nggak meninggalkannya dan melangkah pergi dari hubungan kalian. Melansir dari Your Tango, ini 5 hal yang dapat kamu lakukan ketika pasangan mengalami depresi.
1. Mengakui masalahnya, namun jangan mencoba memperbaikinya
Ketika melihat pasangan merasa depresi, penting untuk nggak meninggalkannya sendiri, Bela. Sebab, berhadapan dengan depresi dan kesedihan adalah suatu hal yang menakutkan. Hal paling penting yang dapat kamu lakukan adalah mengakui kondisi pasangan. Menyadari dan memahami kondisinya dapat membantu pasangan dalam menghadapi dan melawan depresinya.
Setelah mengakui kondisi depresinya, usahakan untuk menjaga ucapanmu. Kalimat seperti, "Kamu harusnya bersyukur, mengapa depresi?", "Yuk, coba jangan lupa bahagia", atau "Semangat, dong!", justru menunjukkan kalau kamu nggak mengerti situasi yang ia alami. Kalimat-kalimat yang terkesan positif itu hanya membuat perasaan pasangan semakin buruk. Sebab ia tahu semua yang kamu katakan itu benar, namun sulit untuk merasakan yang kamu katakan padanya.
Jadi, ketika pasangan merasa depresi, akui kondisi dan situasinya, namun jangan berusaha untuk memperbaikinya.
2. Memberikannya ruang sendiri jika membutuhkannya
Banyak orang yang berhadapan dengan depresi membutuhkan waktu sendiri untuk mengelola perasaannya dan melawan kondisinya tersebut. Bagi orang yang mengalami depresi, butuh banyak waktu dan usaha keras untuk menjadi positif kembali. Jadi ketika pasangan meminta ruang sendiri, berikan itu untuknya.
Namun, memberikan ruang sendiri terlalu banyak dapat membuat pasangan merasa sendirian, bahkan menyebabkan dirinya semakin tenggelam dalam depresinya. Jadi, jangan sepenuhnya meninggalkan atau mengabaikannya, Bela. Mungkin kamu dapat sesekali menghubunginya untuk memastikan ia makan dengan teratur dan merawat dirinya sendiri. Kalau sudah menikah, kamu bisa tetap berada di rumah namun mengurangi interaksi. Sesekali mengajaknya menonton film juga baik agar ia dapat mengalihkan pikirannya dari kondisi depresinya, meski hanya sesaat.
Tanyakan pada pasangan hal yang ia inginkan ketika ingin menyendiri. Dengan begitu, pasangan jadi lebih sadar dan memberi tahumu yang ia butuhkan. Ketika sudah tahu, berusaha memberikan kebutuhannya tersebut dapat membantu pasangan mengelola depresinya, dan dapat melawannya.
3. Membuat rencana
Jika depresi ini pernah pasangan alami sebelumnya, coba mengajaknya untuk membuat rencana yang berisi hal-hal yang ia butuhkan dan ia inginkan untuk membantunya melawan depresi sewaktu-waktu kondisi itu datang kembali. Dengan begitu, kamu dapat menggunakan rencana tersebut sebagai panduan untuk memberikan dukungan yang tepat ketika pasangan sedang mengalami depresi. Namun, pastikan untuk selalu menjadikan rencana tersebut sebagai acuan. Jika ada perubahan, kamu dan pasangan perlu menuliskannya.
4. Menjadi positif, tapi realistis
Penting untuk berusaha memberikan aura positif ketika pasangan merasa depresi. Jika mood-mu sedang down dan pasangan sedang mengalami depresi, ini hanya akan memperburuk kondisi di antara kalian. Namun, bersikap positif yang berlebihan juga nggak akan membantu apa-apa. Mengatakan kalau hidup itu indah, banyak orang menyayanginya, matahari bersinar cerah, nggak ada alasan untuk bersedih, nggak akan membuat perasaan pasangan menjadi lebih baik. Faktanya, orang bisa merasakan depresi sekalipun semua hal yang kamu katakan itu benar.
Jadi positif secukupnya untuk pasangan, seperti dengan mengatakan kalau kamu mencintainya, melihat dirinya apa adanya, dan menerima dirinya sekarang ini. Katakan pada kalau kamu akan selalu ada untuk dirinya. Namun jika kamu turut merasa sedih, mungkin karena melihat pasangan depresi, ada baiknya untuk jujur dengan kondisimu dan minta waktu untuk menyendiri. Kalau sedang nggak bahagia, kamu pun nggak dapat membantu pasangan, Bela.
5. Mencarikan pertolongan, namun jangan memaksanya
Sering kali ketika pasangan merasa depresi, kamu turut tenggelam dalam keadaannya. Kadang kondisi hubungan pun nggak stabil karena terjadi pertengkaran, kadang kamu pun merasakan kesedihan. Namun, ingat kalau selalu ada pertolongan yang dapat kalian berdua jangkau bersama. Mulai dari menemui terapis, ikut kelompok untuk saling mendukung, berbicara dengan dokter umum, sampai bergabung dengan organisasi atau lembaga yang fokus pada kesehatan mental.
Begitu banyak alternatif pertolongan, namun kamu nggak bisa atau nggak boleh memaksa pasangan untuk mengambilnya. Sebab jika hati pasangan belum tergerak untuk menemui terapis atau menjalani perawatan lain, usahamu itu hanya akan berakhir sia-sia. Sebab terkadang ketika merasa depresi, seseorang akan merasa sangat putus asa sampai sulit melihat kemungkinan untuk sembuh. Jadi, hal yang dapat kamu lakukan adalah ada untuknya dan memberitahukan sumber-sumber rekomendasi pertolongan untuk pasangan sehingga ia tahu kalau ada banyak cara untuk bisa sembuh.
Jujur saja, melihat dan mengetahui pasangan depresi membuatmu merasa sangat hancur, bukan begitu, Bela? Kamu mencintai pasangan, namun keributan yang disebabkan oleh kondisi depresinya dapat sulit untuk kamu hadapi. Ingat, kalau depresi merupakan kondisi yang dapat disembuhkan, dan salah satu caranya adalah dengan memberikan dukungan padanya. Jadi, kamu harus mendukung pasangan ketika ia mengalami depresi. Jika melihat kondisi pasangan semakin buruk, ada baiknya untuk menghubungi dokter untuk meminta bantuan. Mereka dapat memandumu agar dapat menolong pasangan merasa lebih baik.