Bukan hal yang mudah untuk berbagi pengalaman cinta dengan orangtua, seperti salah satunya mengatakan kalau kamu sudah jadian dengan seseorang! Boleh jadi ayah dan ibumu senang, boleh jadi mereka marah—bahkan sampai memintamu untuk menyudahi hubungan yang baru saja bersemi. Entah karena memiliki perbedaan latar belakang, dianggap masih terlalu muda untuk pacaran, entah karena orangtua telah menyiapkan jodoh terbaik untukmu.
Reaksi tak terduga seperti ini yang membuatmu ragu untuk mengabarkan tentang jalinan kasihmu pada mereka. Selain itu, nggak adanya kebiasaan curhat tentang percintaan antara kamu dengan ayah atau ibu membuatmu menjadi canggung dan malu untuk mengutarakan hubungan ini pada mereka. Namun tentunya, kamu nggak bisa membiarkan hubunganmu menjadi rahasia selamanya, bukan? Apalagi menjalani hubungan secara backstreet. Cepat atau lambat, kamu perlu mengatakan pada orangtua tentang hubunganmu. Melansir dari Elite Daily, ini caranya.
1. Percakapan secara tatap muka
Nggak memungkiri, mengobrol secara langsung terasa lebih menyeramkan ketimbang berbicara melalui telepon. Kamu akan merasa gugup, tegang, dan sulit mengekspresikan keinginanmu dengan cara yang tepat. Namun dibandingkan dengan mengobrol melalui telepon atau video call, berbicara secara langsung dapat meminimalisir kesalahpahaman antara kedua belah pihak.
Menurut terapis dan konselor, mengobrol secara langsung dapat memberikan keseluruhan informasi (baik informasi secara verbal dan energi yang terpancar) pada seluruh pihak yang terlibat. Mulai dari informasi yang dianggap sebagai kabar baik, sampai dengan informasi yang dianggap sebagai sesuatu yang buruk, tergantung pada gaya komunikasi dalam keluarga itu sendiri. Meski sulit, berbicara langsung pada orangtuamu dapat mengekspresikan sebagian besar empati dan memberikamu hasil terbaik.
2. Cari tempat netral untuk mengobrol bersama
Salah satu faktor lain yang dapat dipertimbangkan adalah tempat atau lokasi untuk mengobrol. Berbicara pada orangtuamu di rumah dapat membuat mereka merasa aman. Namun jika salah satu pihak memikirkan alasan keamanan karena takut ada reaksi yang melibatkan kekerasan, coba untuk mempertimbangkan lokasi yang netral, tempat yang bukan merupakan 'teritorial' milik kamu dan orangtuamu. Tempat itu bisa seperti taman atau kafe. Dengan begitu, masing-masing pihak memiliki kebebasan untuk pergi jika nggak bisa melanjutkan obrolan tersebut.
3. Menjelaskan pada orangtuamu hal yang pasanganmu berikan untukmu
Ketimbang hanya mengatakan "Dia adalah pacarku", sangat disarankan untuk menyampaikan alasan yang membuat pasanganmu berharga atau hal yang telah ia lakukan untukmu. Misalnya, "Ia membantuku mengurangi kecemasan yang biasanya aku alami," atau "Ia membuatku merasa lebih percaya diri dalam pekerjaanku," dan alasan lainnya sesuai dengan kamu rasakan dari pasanganmu.
Menyampaikan alasan tentang pasanganmu dan perubahan yang ia bawa dalam hidupmu dapat mendorong keluargamu untuk menerima hubunganmu. Seenggaknya, ayah dan ibumu mengetahui kalau pasanganmu memberikan yang terbaik untuk anak mereka. Penjelasan seperti ini dapat memberikan perbedaan besar pada pandangan orangtuamu.
4. Utarakan secara langsung yang kamu inginkan dari keluargamu
Penting untuk memiliki ekspektasi yang realistis sebelum mengobrol dengan orangtuamu. Namun, lebih penting lagi untuk tahu hal yang ingin kamu dapatkan dari pembicaraan tersebut. Para ahli menyarankan agar kamu dan pasangan menentukan hal yang ingin didapatkan dari obrolan dengan orangtuamu. Apa ini kesempatan untuk berbagi cerita dengan mereka, atau berharap orangtuamu dapat menerima hubunganmu?
Apa pun keinginanmu, sampaikan dengan jelas. Jika menginginkan dukungan dari orangtuamu, katakan pada mereka. Jika menginginkan restu, utarakan hal itu. Pada dasarnya, orangtua selalu memberi respons dengan lebih terbuka, lebih dari yang kamu bayangkan. Juga, orangtuamu dapat memberikan dukungan lebih dari yang kamu minta. Pokoknya, sebagai pihak yang memulai pembicaraan, kamu harus tahu hal yang ingin didapatkan dari pembicaraan dengan orangtuamu.
5. Ingat kalau ini membutuhkan percakapan lebih dari 1 kali
Idealnya, kamu dan orangtuamu akan menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk melakukan pembicaraan seputar hubunganmu. Namun kenyataannya, menyampaikan kalau kamu baru saja jadian ke orangtuamu membutuhkan lebih dari 1 kali obrolan, mungkin beberapa kali pembicaraan.
Ingat kalau proses ini boleh jadi membutuhkan banyak obrolan. Karena itu, ada baiknya untuk membangun batasan yang sehat, seperti menggunakan bahasa yang sopan dan menghindari sikap judgmental.
Selain dengan orangtua, penting juga untuk membangun komunikasi terbuka dengan pasanganmu. Jika sampai menemui keputusan yang buruk, seperti orangtua yang sulit menerima hubungan, kamu dan pasangan dapat mendiskusikannya dengan tenang dan mencari solusi bersama. Mengatakan pada orangtua kalau kamu baru saja memiliki pacar boleh jadi hal yang sederhana, boleh jadi hal yang paling rumit sedunia. Namun jangan pantang menyerah, dan bersabar melalui prosesnya agar kamu menerima restu dari orangtuamu.