Bela, apakah kamu termasuk orang yang menjadikan hubungan sebagai salah satu prioritas hidupmu? Jika ya, apakah kamu bisa mempertahankan dan membangun hubungan yang sehat dan awet? Kamu harus rajin bercermin pada diri sendiri dan pasangan, lho. Kalau hubunganmu dengannya merupakan sebuah hal yang sangat berarti dalam hidupmu, kamu perlu rajin mengoreksi diri dan meningkatkan apa yang masih bisa ditingkatkan. Anggap saja seperti performance review karyawan di kantor. Tapi bagaimana caranya mengukur kesuksesan hubunganmu dengan pasangan? Bukannya setiap hubungan itu berbeda-beda? Ya, tentu saja. Namun, ada sebuah ujian yang bisa kamu jadikan tolak ukur keahlianmu dalam menjalani hubungan dengan pacar. Popbela sudah siapkan di bawah ini untukmu! Dari setiap poin berikut, berilah nilai bagi dirimu sendiri mulai dari satu untuk kemampuan yang paling lemah hingga tujuh untuk yang paling kuat. Yuk, segera mulai ujiannya!
Bisakah kamu memahami setiap alasannya tanpa embel-embel, "Aku tidak mau tahu" atau "Pokoknya kamu harus..."?
Misalnya, dengan menemani ke acara komunitasnya atau memberikan dukungan terhadap kesibukannya.
Apakah kalian bisa baikan lagi dengan lancar? Atau harus dia yang memohon-mohon padamu?
Seperti genggaman tangan, pelukan, rangkulan, usapan di kepala, atau ciuman.
Seperti pujian, rayuan, ucapan terima kasih, dan sanjungan.
Bisakah kamu melihat ketika dia sedang merajuk dan ingin dimanja olehmu?
Mampukah kamu turut merasakan kesedihan atau kegembiraan yang dirasakan pasanganmu? Apakah kebahagiaannya jadi kebahagiaanmu juga? Apakah masalahnya merupakan masalahmu juga?
Maukah kamu saling bagi tugas dengannya? Misal kamu yang mencari tempat duduk sementara pacarmu yang memesankan makanan.
Ketika dia harus mengambil keputusan penting, bisakah kamu menawarkan saran yang masuk akal dan tidak egois?
Selain sebagai kekasih, apakah kamu juga memperlakukannya sebagai sahabat baik yang akan kamu ajak bersenang-senang? Misalnya touring tempat wisata di kotamu, masak berdua, atau olahraga bersama.
Jika pacarmu bercerita padamu soal segala masalah dan bebannya, apakah kamu akan menyalahkannya dan menceritakannya pada orang lain? Dan kalau ia sudah percaya padamu untuk pergi dan mengobrol dengan siapa pun, akankah kamu menyalahgunakan kepercayaan pasanganmu dan malah bohong atau bahkan selingkuh?
Pasti ada saat-saat di mana pasanganmu merasa drop dan kehilangan kepercayaan diri. Seberapa besar usaha yang akan kamu lakukan untuk mengembalikan kepercayaan dirinya? Maukah kamu mendukung dan memotivasinya, meski kamu juga sedang menghadapi masalahmu sendiri?
Yang satu ini tak mudah sama sekali. Tapi bukan mustahil juga untukmu mau mendengarkan pasanganmu, tanpa memotong pembicaraannya atau menimpali dengan pendapatmu yang notabene tidak diminta oleh pasanganmu.
Meski kesannya sederhana, kemampuan yang satu ini penting sekali, lho. Kemesraan kalian bisa ditentukan lewat kehangatan yang kalian bagi terhadap satu sama lain, misalnya saat pamitan sebelum berpisah, mau tidur di malam hari, atau ketika kalian bertemu.
Kamu tidak hanya memikirkan dirimu sendiri, tapi juga dirinya. Menurutmu, kepentingan bersama jauh lebih berharga daripada kepentinganmu sendiri. Kamu juga tidak melihat hubungan ini sebagai kompetisi di mana kamu harus menang banyak.
Memahami pasangan tak hanya diartikan sebagai tahu makanan favoritnya atau hafal di mana saja dia biasa hang out. Tapi kamu memahami apa yang membuatnya bersemangat, ketakutan-ketakutannya, cita-cita dan mimpinya, serta reaksinya akan suatu hal.
Bisakah kamu tetap tenang saat bertengkar? Atau kamu akan langsung menyerang dia tanpa memedulikan apa yang dia rasakan? Apa yang akan kamu lakukan pertama kali saat tahu pacarmu sedang jalan berdua dengan cewek yang belum pernah kamu dengar namanya? Histeris dan menerornya? Atau berusaha kalem dan menanyainya langsung nanti?
Menjalin hubungan dengannya berarti kamu sendiri harus mau jujur dan terbuka dengannya. Akan lebih baik lagi jika kamu sungguh percaya padanya dan tidak takut mengungapkan hal-hal yang sifatnya sangat pribadi jika sudah waktunya.
Seperti buku, film, event, atau restoran baru yang menurutmu sangat menarik.
Kamu adalah orang pertama yang akan ia tuju saat dirinya sedang dirundung berbagai masalah.
Buang jauh-jauh rasa gengsi dan kesombongan dengan menerima permintaan maafnya, juga meminta maaf dengan tulus dan ikhlas.
Dari penilaian tersebut, apakah kamu sudah mencapai skor yang maksimal, yaitu enam sampai tujuh dari setiap poin? Atau nilaimu masih di bawah rata-rata, yaitu kurang dari tujuh puluh? Perhatikan di mana saja kamu mencetak skor yang rendah dan jadikan poin tersebut pekerjaan rumah buatmu. Jika nilaimu pada poin mengendalikan emosi hanya berkisar dua sampai tiga, jadikan pengendalian diri kemampuan utama yang harus kamu asah dan kembangkan. Semoga ujian ini membantumu menilai diri sendiri dan meningkatkan kualitas hubungan kalian, ya!