Banyak orang yang berharap bahwa hubungan romansa yang telah dijalin lama dengan pacar bisa menuju ke jenjang yang lebih serius. Namun, nggak sedikit juga yang malah menolak dengan alasan yang bermacam-macam.
Mulai dari merasa hubungan berjalan terlalu cepat, keinginan besar untuk mengejar karier, hingga masih ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan teman-teman.
Kendati beberapa alasan di atas masuk akal, tapi itu bisa jadi pertanda juga bahwa seseorang merasa ketakutan akan komitmen.
Yup, nyatanya, masalah tentang komitmen paling sering muncul, lho, di dalam hubungan romantis.
Secara umum, ketakutan akan komitmen ditunjukkan dengan ketidakmampuan seseorang untuk membicarakan masa depan, atau kurangnya keinginan untuk mengambil langkah selanjutnya saat suatu hubungan mulai berkembang seiring berjalannya waktu.
Kalau kamu merasa ingin lari dari hubungan yang mulai serius, bisa jadi kamu takut akan komitmen, Bela.
Supaya makin jelas, coba kamu simak 7 tanda kamu takut akan komitmen berikut ini yang sudah Popbela rangkum, dikutip dari laman Brides.
1. Kerap membatalkan rencana
Tanda pertama kalau kamu takut akan komitmen, yaitu kamu kerap membatalkan rencana, atau yang disebut juga sebagai flaking dalam era kencan modern.
Pencari jodoh profesional dan pelatih kencan, Thalia Ouimet berkata, “Flaking adalah tanda seseorang yang takut terhadap komitmen.”
"Seseorang yang terus-menerus membatalkan rencana mungkin merupakan penghindar dalam semua aspek kehidupannya,” lanjut Thalia.
Menurutnya, menepati janji adalah hal yang sangat penting untuk membentuk dan memelihara hubungan, baik romantis maupun platonis.
2. Suka ghosting pasanganmu
Orang-orang yang takut akan komitmen biasanya punya masalah besar dalam menjaga komunikasi. Kalau kamu kerap meng-ghosting pasanganmu, bisa jadi kamu memang nggak siap akan komitmen.
“Seseorang yang memutuskan untuk melakukan ghosting, tidak mempertimbangkan bagaimana perasaan pasangannya terhadap hal itu,” jelas Thalia.
"Mereka mungkin mencoba mengambil langkah mundur untuk menciptakan jarak di antara mereka yang merupakan indikator lain bahwa orang tersebut mungkin takut terhadap komitmen,” tambahnya.
Jadi coba refleksi diri, apakah kamu kerap menghilang saat hubungan mulai serius? Bisa jadi bukan karena kamu merasa nggak cocok dengan pasanganmu, tapi kamu takut dengan komitmen.
3. Nggak memprioritaskan komunikasi
Selain ghosting, tanda kamu orang yang takut berkomitmen adalah kesulitan dalam memprioritaskan komunikasi. Biasanya, ini ditandai dengan lupa membalas pesan pasangan dalam jangka waktu yang lama.
Meski akhirnya kamu tetap membalas pesan tersebut, namun bisa jadi kamu memang takut akan komitmen atau memanipulasi hubunganmu.
Selain itu, menurut Thalia, ini bisa menunjukkan bahwa kamu punya gaya keterikatan menghindar atau avoidant attachment styles. Biasanya, orang-orang dengan gaya keterikatan ini terlihat selalu ingin menyendiri, ketakutan jika berada di dalam hubungan karena merasa hanya akan menyakitinya, hingga kesulitan menjaga hubungan jangka panjang.
“Orang ini mungkin takut pada komitmen dan ingin menjaga jarak agar hubungan tidak menjadi terlalu serius,” jelasnya.
“Pada akhirnya, usaha sama dengan minat,” tutur Thalia.
4. Kamu merasa terjebak saat menjalin hubungan
Jika seseorang memiliki gaya keterikatan aman atau secure attachment style, ia merasa aman untuk berada di dalam sebuah hubungan romantis.
Berbeda halnya dengan orang yang takut berkomitmen. Daripada merasa aman, dia malah merasa terjebak.
“Tidak ada yang lebih buruk daripada merasa tidak bahagia dan terjebak, namun hal ini dapat diatasi dengan mudah jika semua pihak yang terlibat ingin membantu membuat hubungan tersebut berjalan baik,” ungkap Thalia.
Thalia kemudian mengusulkan, jika seseorang merasakan hal seperti ini, penting untuk melakukan percakapan terbuka dengan pasangannya.
5. Kamu nggak nyaman saat pasanganmu mengutarakan kebutuhan dan harapannya
Jika kamu benar-benar mencintai seseorang, kamu ingin mengetahui apa kebutuhannya di dalam hubungan.
“Ketika kamu mencintai seseorang dengan sepenuh hati, dan kamu berpikir jangka panjang, maka kamu mempertimbangkan kebutuhannya terlebih dahulu, dan kamu ingin memastikan bahwa kebutuhannya terpenuhi,” jelas Thalia.
Akan tetapi, kalau ada perasaan nggak nyaman saat pasangan mengungkapkan kebutuhan dan harapannya, bisa jadi menandakan bahwa kamu takut akan komitmen.
Bisa jadi kamu malah merasa kesal saat dia mengungkapkan kebutuhannya.
6. Kamu ragu, apakah kamu ingin bersama dengan pasanganmu atau tidak
Sebenarnya, kalau kamu merasa nggak nyaman saat bersama dengan orang yang salah, bukan selalu berarti kamu takut akan komitmen. Tapi, berbeda ceritanya ketika kamu terus-menerus mempertanyakan apakah kamu ingin bersama pasanganmu atau tidak.
Cobalah untuk menilai, apakah perasaan ini karena merasa nggak cocok dengan pasanganmu ataukah masalah tentang komitmen.
Jika sebenarnya kamu merasa cocok, tapi ada perasaan nggak nyaman di dalam diri, jelas bahwa kamu perlu mengatasi masalah tentang komitmen.
7. Hubungan terdahulumu berlangsung singkat
Orang-orang yang takut akan komitmen biasanya punya track record atau sejarah hubungan terdahulu yang singkat. Kalau kamu kerap berganti pasangan saat hubungan mulai serius, besar kemungkinan bahwa kamu punya masalah tentang komitmen.
Thalia lalu merekomendasikan terapi untuk mengatasi persoalan ini, “Saya sangat merekomendasikan menjalani terapi untuk melihat apakah rasa takut melarikan diri adalah akibat dari sesuatu yang terjadi di masa kanak-kanak.”
Jadi itu tadi 7 tanda kamu takut akan komitmen. Semoga bermanfaat untukmu, Bela!