Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kamu pernah dengar kata “Paradoks.” Akan tetapi, boleh jadi kamu belum memahami apa arti dari kata tersebut.
Jadi, paradoks merupakan pernyataan yang seolah-olah bertentangan atau terkesan kontradiktif antara satu sama lain menurut pendapat atau asumsi secara umum. Namun, kenyataannya, pernyataan tersebut bisa dibuktikan kebenarannya.
Nah, paradoks juga hadir dalam hubungan percintaan. Meski terkesan kontradiktif, namun beberapa pernyataan berlawanan tentang cinta di bawah ini mengandung sebuah kebenaran.
Lantas, apa saja paradoks tentang cinta?
Berikut informasi selengkapnya untukmu.
1. Untuk menemukan cinta, maka kamu harus berani mengambil risiko
Paradoks pertama, saat kamu mendambakan cinta, itu berarti kamu perlu memberanikan diri untuk mengambil risiko.
Contohnya, kamu nggak bisa menutup diri apabila kamu memang menginginkan diri untuk dicintai oleh orang lain. Mana mungkin seseorang bisa menemukanmu, apabila kamu tidak memberanikan diri untuk menunjukkan dirimu sendiri ke dunia luar.
Memang rasanya bakal cukup rentan untuk menunjukkan diri apalagi rasa cintamu pada orang lain, karena ada kemungkinan penolakan yang bakal kamu dapatkan dan membuatmu patah hati.
Tapi, yakinlah bahwa risiko yang kamu keluarkan pada akhirnya bakal sepadan dengan cinta yang nantinya kamu dapatkan, Bela.
2. Mencintai akan selalu diiringi dengan rasa takut
Faktanya, ketika kita berada dalam hubungan yang dekat dengan seseorang, berarti akan ada rasa takut yang turut hadir.
Menurut seorang Biksu, Thic Nhat Hanh, untuk mencintai sebenarnya kita tidak perlu melekat atau merasa takut karenanya. Namun realita bagi orang kebanyakan, rasa takut umumnya bakal muncul saat mereka terkoneksi secara dekat dengan pasangannya.
Terlebih bagi beberapa orang, rasa takut ini bisa sangat mengganggu kehidupan mereka, terutama perasaan takut akan kehilangan.
Nah, apabila kamu salah satu yang merasakannya, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya.
Cobalah untuk mengawalinya dengan menerima emosi yang hadir. Kemudian, komunikasikanlah ketakutanmu itu pada pasangan.
Kamu juga perlu belajar meningkatkan rasa kepercayaan dirimu. Sebab, rasa takut kehilangan yang besar bisa jadi pertanda bahwa kamu punya kepercayaan diri yang rendah.
Selain itu, berlatihlah teknik mindfulness dengan latihan olah napas dalam ataupun meditasi, guna menurunkan rasa cemas ataupun khawatir yang muncul, serta membuatmu fokus pada situasi saat ini, bukan ke masa depan.
3. Cinta sejati adalah orang yang sama yang mampu membuatmu patah hati
Satu-satunya orang yang dapat membuatmu sangat patah hati ironisnya adalah cinta sejatimu sendiri, justru bukan orang yang paling kamu benci. Namun, untuk mengalami rasa bahagia dan cinta yang besar, kamu harus siap sedia jika suatu hari kamu bakal patah hati karena sosok cinta sejatimu itu.
Memang nggak akan ada orang yang siap dengan patah hati. Namun, kamu perlu ingat paradoks lainnya yang mungkin bisa menguatkanmu, yakni kamu perlu mengalami patah hati terlebih dulu supaya tahu caranya bangkit dari rasa patah hati.
4. Cinta mendambakan kedekatan, tapi keterikatan emosional membutuhkan jarak
Ketika kamu mencintai pasanganmu, tentu kamu ingin sekali untuk terus berada di dekatnya. Rasanya, nggak bisa, deh kalau lama-lama berpisah dengan dia.
Tetapi, kamu sebenarnya sangat memerlukan jarak untuk menciptakan keterikatan emosional yang mendalam dengan pasanganmu, Bela.
Mungkin kamu pernah dengar frasa “Distance makes the heart grow fonder” alias jarak bakal menimbulkan rasa sayang yang lebih besar. Karena, saat kamu berjarak dengan pasangan, kamu akan merasakan kerinduan yang otomatis bikin rasa sayangmu meningkat, tentunya nggak bisa kamu rasakan apabila selalu berdekatan dengannya.
Dengan kata lain, ketidakhadiran sosok yang kamu cintai mungkin bakal bikin rasa rindumu bergejolak, tapi kabar baiknya, bakal makin memperkuat ikatan emosionalmu dengannya.
5. Untuk merasa dicintai orang lain, maka kita perlu mencintai diri sendiri
Nyatanya, saat kita hendak merasa dicintai oleh orang-orang yang kita kasihi, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah dengan mencintai diri kita sendiri. Karena, apabila ditilik dari sisi spiritual, rasa cinta yang kita rasakan hanyalah pantulan dari rasa cinta yang telah kita miliki kepada diri sendiri.
Nggak heran ketika kamu sulit mencintai diri sendiri, kamu jadi rentan menyabotase hubungan romantis yang telah dimiliki. Misalnya, memantik konflik yang nggak perlu tanpa disadari, atau melakukan sesuatu yang membuat pasangan menjauhimu, kendati sebenarnya menginginkannya untuk semakin dekat denganmu.
6. Cinta sejati akan membebaskan, bukan menghalangi atau membatasi
Terakhir, cinta sejati pada dasarnya bakal membuat seseorang merasa terbebaskan, bukannya semakin dibatasi. Menurut psikolog dan terapis hubungan, David Richo, kehadiran cinta sejati juga memungkinkanmu untuk mengejar kebutuhan, nilai, dan keinginan terdalam yang kamu milliki.
Jadi kalau kamu berada dalam hubungan romantis tapi merasa terkungkung, bisa jadi pertanda bahwa dia bukanlah cinta sejatimu. Kemungkinan besar hubungan yang kamu miliki itupun toxic, Bela.
Itulah tadi ulasan mengenai beberapa paradoks tentang cinta yang penting untuk kamu ketahui. Bagaimana menurutmu?