Banyak orang yang berpikir bahwa sebelum memutuskan untuk menikah dengan sosok pilihannya, maka mereka harus berpacaran (berada di dalam hubungan romantis terikat) terlebih dahulu. Gunanya tentu sebagai sarana mengenal calon pasangan dengan lebih baik.
Akan tetapi, tidak semua orang memiliki pendapat demikian. Ada yang menganggap bahwa pacaran tidak menjamin kita dapat mengenali calon pasangan dengan sebenar-benarnya.
Di samping itu, beberapa faktor, seperti agama hingga budaya, pun turut melarang pacaran.
Salah satu contohnya, di dalam ajaran agama Islam, secara jelas disebutkan bahwa hukum pacaran ialah haram. Sebab, pacaran adalah perbuatan mendekati zina yang tergolong ke dalam dosa besar.
Maka dari itu, Islam menganjurkan seseorang yang hendak mengenal lebih dalam lawan jenisnya dengan tujuan pernikahan untuk melakukan ta’aruf, atau proses penjajakan yang sesuai dengan syariat Islam.
Selain itu, tak jarang seseorang juga tidak diperkenankan untuk pacaran lantaran adanya larangan dari orang tua, maupun karena ia dijodohkan dengan sosok pilihan keluarga.
Lalu pertanyaannya, apakah memang memungkinkan menikah tanpa pacaran?
Jawabannya sangat mungkin. Asalkan kamu tahu cara untuk mengenal calon pasanganmu, kendati tidak melalui proses pacaran terlebih dahulu.
Cara mengenal calon pasangan tanpa pacaran
Berikut Popbela rangkum cara mengenal calon pasangan untuk kamu yang hendak menikah tanpa pacaran. Keep scrolling!
1. Lihat keseriusan calon pasangan
Cara pertama mengenali calon pasangan untukmu yang ingin menikah tanpa pacaran adalah menilai keseriusan laki-laki yang tengah mendekatimu. Katakan bahwa kamu nggak niat berpacaran dan sedang melihat kesiapannya untuk meminangmu. Kamu juga bisa sampaikan padanya kalau kamu tetap membuka kesempatan bagi laki-laki lainnya.
Beberapa sikap keseriusan yang bisa dia tunjukkan seperti, menghubungi orang-orang terdekatmu untuk mengenalmu lebih jauh, mau berbicara secara terbuka mengenai pernikahan, hingga kerap menepati janji.
2. Bertanya tentang kepribadian calon pasangan kepada orang terdekatnya
Poin kedua yaitu dengan bertanya seputar kepribadiannya kepada orang terdekat. Usahakan kamu mendapat informasi dari orang yang bisa dipercaya ya, Bela, seperti anggota keluarga terdekatnya atau sahabatnya.
Pastikan juga kamu mendapatkan informasi secara transparan, alias tanpa ada yang ditutup-tutupi. Dengan adanya transparansi, maka akan membantumu melihat kecocokan di awal masa perkenalan, supaya tidak berakibat buruk di kemudian hari.
3. Batasi komunikasi
Pacaran membutuhkan komunikasi yang intens dan terus-menerus. Namun, jika kamu hendak menikah tanpa pacaran dengan sosok laki-laki yang berpotensi jadi pasangan hidupmu, maka batasilah komunikasi dengan dia.
Tujuannya supaya kamu nggak mudah baper, jikalau di tengah jalan dia tidak menunjukkan keseriusannya untuk menikahimu.
Pastikan kalau komunikasi yang kamu lakukan hanya bertujuan untuk membahas hal-hal yang penting saja terkait keseriusan hubungan.
4. Pantau interaksi dan aktivitas calon pasangan di sosial media
Apabila kamu sudah menemukan sosok yang potensial sebagai calon pasangan, maka kamu harus memantau interaksi maupun aktivitas yang ia lakukan di sosial media.
Seperti, apakah kamu kerap melihat ia mengunggah foto dengan teman-teman perempuannya? Atau suka berbalas komentar dengan banyak perempuan?
Kalau kamu memergokinya melakukan hal tersebut, sebaiknya segera menjauh dan kembali membuka hati untuk laki-laki lain.
5. Lakukan percakapan seputar trauma masa kecil maupun trauma hubungan calon pasangan di masa lalu
Ini merupakan cara terbaik jika kamu berniat menikah tanpa pacaran dengan seorang laki-laki yang berpotensi jadi pasanganmu.
Yes, melakukan percakapan tentang trauma yang dia bawa akan memperlihatkan sejauh mana ia memahami dirinya sendiri, dan bagaimana trauma yang ia miliki berkontribusi terhadap hubungan berkomitmen.
Coba tanyakan, bagaimana hubungannya dengan kedua orang tua ketika ia tumbuh besar?
Apabila ternyata ia punya luka pengasuhan, seperti kerap diabaikan, atau memiliki orang tua yang mengontrol maupun narsisistik, tanyakan bagaimana pengaruh trauma tersebut terhadap kehidupannya.
Kalau dia mau terbuka dan serius menyembuhkan diri, ini bisa jadi pertanda bahwa dia siap untuk menikah. Tetapi, jika dia mengabaikan dan merasa hal tersebut sebagai sesuatu yang tidak penting, maka ini adalah sinyal red flag alias tanda bahaya.
Kesimpulan
Menikah tanpa pacaran merupakan hal yang sangat memungkinkan asalkan kamu tahu cara untuk mengenal calon pasangan dengan baik. Beberapa caranya, yakni menanyakan seputar kepribadiannya kepada orang terdekatnya, membatasi komunikasi dengannya, membuka hati dengan beberapa laki-laki, memantau interaksi dan aktivitas calon pasangan di sosial media, hingga melakukan percakapan terkait trauma masa kecil maupun trauma hubungan di masa lalu.
Semoga artikel ini dapat membantumu ya, Bela!