Dalam sebuah hubungan asmara, terdapat sebuah kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi, seperti halnya kebutuhan akan komunikasi dan dukungan emosional. Kedua hal ini dianggap sebagai fondasi dalam merawat keharmonisan sebuah hubungan.
Dengan terpenuhinya kebutuhan mendasar tersebut, akan membantu tiap pasangan mewujudkan hubungan asmara yang sehat dan ideal.
Tiap pasangan sebenarnya memiliki hak yang setara untuk saling meminta pemenuhan kebutuhan di dalam hubungan.
Namun, banyak dari perempuan yang mungkin masih merasa takut terdengar terlalu menuntut ketika mereka meminta pasangannya untuk memenuhi kebutuhannya. Rasa takut inilah yang menyebabkan perempuan sering kali kesulitan untuk menyampaikan kebutuhannya kepada pasangannya.
Sebenarnya perempuan sangat berhak untuk menuntut 5 hal di bawah ini pada pasangannya, lho. Apa sajakah hal tersebut? Simak informasinya di bawah ini, ya.
1. Kejujuran.
Kejujuran adalah hal yang sangat penting dalam sebuah hubungan, dan merupakan ide yang sangat baik ketika perempuan mampu membicarakannya di dalam hubungan.
Melansir The Herald Times, kejujuran akan menciptakan transparansi dalam hubungan, artinya nggak ada rahasia yang disimpan di antara pasangan yang mungkin akan membawa dampak buruk di masa depan.
Dengan menuntut kejujuran, perempuan akhirnya dapat meningkatkan rasa kepercayaanya kepada pasangan.
Saat kamu mencoba untuk menuntut kejujuran kepada pasanganmu, kamu juga perlu bersiap untuk menjadi rentan, ya. Karena mungkin saja kamu akan mendapat sebuah fakta yang akan menyakiti hatimu.
Walaupun demikian, kerentanan tetap diperlukan, karena hal ini merupakan jalan satu-satunya bagi tiap pasangan untuk mengerti satu sama lain secara mendalam, serta untuk meningkatkan rasa empati.
2. Afeksi.
Melansir laman About, afeksi dapat menciptakan rasa harmoni di dalam suatu hubungan, terutama ketika hubungan tersebut merupakan hubungan yang intim. Memberi dan menerima afeksi juga sama dengan memahami batasan emosional diri sendiri.
Afeksi dapat terwujud dari ungkapan bahasa cinta masing-masing pasangan, karena mereka pasti memiliki cara yang berbeda untuk mengekspresikan emosi cintanya.
Dalam hal ini, perempuan berhak untuk menyampaikan kepada pasangannya agar dapat diberikan afeksi dengan cara tertentu.
Entah dengan sentuhan fisik, atau bahasa cinta lainnya, penting bagi perempuan untuk mendapatkan jenis kasih sayang yang dibutuhkannya.
Dengan terpenuhinya kebutuhan cinta dan afeksi akan membuat perempuan merasa aman dan diinginkan oleh pasangannya.
3. Ruang dan waktu sendiri.
Perempuan sering diharapkan agar mampu merawat orang lain dibandingkan dengan dirinya sendiri, baik dari sisi fisik, maupun emosional. Sehingga di dalam hubungan, perempuan seringkali memikul beban emosional yang paling besar.
Menurut seorang terapis, Lesli Doares, LMFT, dan seorang penulis “Blueprint for a Lasting Marriage”, beban emosional dapat diartikan sebagai jumlah energi emosional yang dikeluarkan untuk menjaga hubungan tetap berjalan. Ini bisa berarti mengelola emosimu sendirian, sekaligus mengelola emosi pasangan.
Penting bagimu untuk memahami, bahwa dengan menuntut ruang dan waktu untuk diri sendiri, sebenarnya nggak akan membuat hubunganmu menjadi renggang. Justru hal ini akan membuat kondisi hubunganmu dengan pasangan semakin sehat.
4. Agar pasangan dapat hadir sepenuhnya.
Selanjutnya, melansir Emotionenhancement, perempuan juga boleh menuntut agar pasangannya bisa hadir sepenuhnya saat sedang menghabiskan waktu bersama.
Hadir sepenuhnya berarti mampu memberikan fokus dan meminimalisir gangguan, baik yang berasal dari perangkat elektronik, maupun hal lainnya.
Selain itu, hadir sepenuhnya juga bisa terwujud dari mendengarkan secara aktif. Dengan mendengarkan secara aktif, berarti baik pendengar maupun orang yang didengarkan secara aktif ikut serta dalam sebuah percakapan.
Sebagai seorang perempuan, tentu kamu akan merasa sangat dihargai dan dianggap ketika pasanganmu bisa fokus untuk menghabiskan waktu kebersamaan secara lebih berkualitas.
5. Untuk diberikan kepastian dan afirmasi.
Poin terakhir adalah kepastian dan afirmasi. Kepastian dapat ditunjukkan dengan secara konsisten muncul dalam hubungan, dan memenuhi kebutuhan emosional pasangan secara teratur.
Selain itu, afirmasi verbal, seperti ungkapan “aku mencintaimu”, atau "aku siap mendengar keluh kesahmu", dapat membantu tiap pasangan untuk merasa dianggap, dicintai, dan diinginkan di dalam dirinya.
Sebagai perempuan, dengan mendapatkan kepastian, serta afirmasi dari pasanganmu, kamu dapat memenuhi kebutuhan emosionalmu.
Itulah lima hal yang berhak perempuan tuntut pada pasangannya dalam hubungan asmara. Ketika kamu menuntut hal di atas, bukan berarti kamu adalah orang yang suka memerintah pasanganmu, ya, tapi karena kamu memang sangat berhak untuk mendapatkannya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, ya, Bela!