Hubungan yang sehat mungkin menjadi dambaan bagi begitu banyak pasangan. Salah satu aspek penting di dalam sebuah hubungan asmara yang sehat adalah dengan adanya keamanan emosional.
Melansir fatherly, keamanan emosional adalah ketika salah satu pasangan merasa cukup percaya diri untuk menunjukkan diri mereka yang sebenarnya kepada pasangannya, karena mereka tahu mereka nggak akan diberikan penghakiman ataupun kritik.
Menurut Kiara Luna, seorang konselor kesehatan mental di Connecticut, nggak ada hubungan asmara yang dapat berkembang tanpa adanya rasa aman secara emosional. Karena tanpa adanya hal itu, suatu hubungan pada dasarnya nggak ada kepercayaan.
Kalau kamu merasa nggak ada keamanan emosional di dalam hubungan romantismu, nggak ada kata terlambat, kok, untuk membangun ataupun menumbuhkannya kembali.
Berikut ini Popbela rangkum 5 cara yang bisa kamu lakukan untuk menumbuhkan keamanan emosional dengan pasangan di dalam hubungan.
1. Sadari permasalahannya.
Ketika di dalam sebuah hubungan nggak terdapat keamanan emosional, hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menyadari hal tersebut.
“Sadari, apakah pernah ada keamanan emosional di dalam hubunganmu, atau ada kah sesuatu yang berubah,” saran Saba Lurie, seorang terapis pernikahan dan keluarga yang berbasis di Los Angeles.
Saat kamu sudah menyadari tentang keamanan emosional yang mungkin nggak pernah terbangun di dalam hubunganmu, komunikasikanlah hal tersebut dengan penuh kasih pada pasangan.
Dengan demikian, dia akan mengetahui tentang kebutuhanmu agar dapat merasa aman secara emosional di dalam hubungan, dan bahwa kamu ingin menciptakan kesempatan yang sama untuknya.
2. Bertanggung jawablah atas bagianmu.
Setelah kamu mengidentifikasi bahwa kamu nggak merasa rasa aman secara emosional dengan pasanganmu, kamu perlu untuk melakukan refleksi diri secara mendalam.
Tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kamu juga ternyata menjadi bagian dari permasalahan ini?
Kalau kamu menyadari bahwa kamu mungkin menjadi bagian dari permasalahan tersebut, selanjutnya kamu perlu mencari tahu mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Ketidakamanan secara emosional salah satunya bisa terjadi, karena kamu nggak punya kemampuan untuk terhubung secara lebih intim dengan pasanganmu.
Menurut Saba, penting untuk mencari tahu mengapa keintiman merupakan sebuah tantangan untukmu.
Mungkin rasa takut akan keintiman berasal dari pola trauma yang kamu miliki selama ini dan belum tersembuhkan.
Kamu bisa, lho, untuk meminta bantuan seorang terapis untuk mengetahui dari mana pola-pola itu berasal. Kemudian, kamu bisa mulai untuk mendobrak beberapa hambatan yang selama ini ada untuk menumbuhkan keamanan emosional dengan pasangan.
3. Validasi perasaan dan emosi pasanganmu.
Salah satu cara Kiara bekerja dengan kliennya untuk menumbuhkan kembali keamanan emosional ke dalam suatu hubungan, adalah dengan mendorong mereka untuk memvalidasi perasaan dan emosi pasangan mereka.
Berlatihlah untuk membangun empati dalam hubungan dengan memvalidasi perasaan dan emosi pasangan saat dia mau terbuka denganmu.
Walaupun rasa kecemasan, kemarahan, atau kesedihan pasanganmu mungkin nggak sesuai dengan apa yang kamu rasakan, tapi bukan berarti emosi yang dirasakannya itu nggak valid, ya.
Validasi bisa sesederhana dengan mendengarkan pasangan, serta memberi tahu mereka bahwa emosi yang mereka rasakan itu masuk akal, walaupun kamu nggak memahaminya sekalipun.
Alih-alih mempertanyakan perspektifnya, beri tahu dia bahwa kamu akan selalu mendengarkannya.
4. Buatlah dirimu penasaran tentang alasan "mengapa".
Sangat mudah untuk membuat asumsi negatif tentang pasangan, apalagi kalau dia pernah menyakitimu. Tetapi sebenarnya asumsi negatif nggak akan membantumu dalam membangun keamanan emosional.
Seorang psikolog klinis dan profesor di Universitas Yeshiva di Kota New York, Sabrina Romanoff, menyarankan agar seseorang dapat memiliki rasa penasaran di balik perilaku pasangannya dan alasan mengapa mereka melakukannya.
Menurut Sabrina, di dalam banyak hubungan, ada perlombaan untuk menduduki peran sebagai seorang korban.
Sabrina pun melanjutkan, bahwa penting bagi seseorang untuk memahami dari mana perilaku buruk pasangan berasal, dan mempertimbangkan sudut pandangnya.
Contohnya, kalau kamu sedang berjuang untuk terhubung kembali dengan pasanganmu karena selama ini dia selalu memprioritaskan pekerjaan daripada hubungannya, pikirkan kira-kira hal apa yang mendorong perilakunya tersebut.
Bisa jadi alasannya adalah karena dia mencari validasi yang nggak dia dapatkan darimu.
5. Mencari bantuan dan dukungan.
Menurut salah seorang psikoterapis yang berbasis di New Jersey, Derek Bacharach, berapa banyak usaha dan berapa lama pasangan dapat membangun kembali keamanan emosional tergantung pada berapa lama hal tersebut hilang di dalam hubungan.
Memulihkan keamanan emosional di dalam hubungan mungkin akan membutuhkan waktu yang lama dan usaha yang ekstra.
Ketika kamu berniat untuk mengembalikan keamanan secara emosional di dalam hubungan, kamu mungkin akan membutuhkan lebih banyak dukungan dan bantuan.
Derek menyarankan untuk meminta bantuan terapis pasangan untuk mengatasi masalah apapun dengan pasanganmu, termasuk bantuan untuk menumbuhkan keamanan emosional.
Walaupun membangun kembali keamanan emosional akan menguras banyak energi dan waktu, tapi yakinlah, semuanya akan sepadan dengan hasil yang kamu dapatkan di kemudian hari.
Itulah 5 cara menumbuhkan keamanan emosional di dalam hubungan. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Bela!