10 Cara Membentuk Hubungan Organik, Romansa Tanpa Paksaan

Salah satunya menggunakan 'law of attraction'

10 Cara Membentuk Hubungan Organik, Romansa Tanpa Paksaan

Hubungan organik merupakan hubungan yang tercipta tanpa adanya paksaan, atau bisa berarti hubungan yang terbentuk secara alami. Hubungan ini jelas terbentuk tanpa adanya patokan waktu, sehingga seseorang yang membentuk hubungan organik, nggak memiliki perasaan takut saat terlalu lama menjomblo. Mereka malah akan menikmati kesendiriannya, serta fokus pada pengembangan dirinya.

Hubungan organik juga mendorong pasangan untuk memiliki hubungan romantis yang sehat. Salah satu "konsep" menarik dalam membentuk hubungan ini adalah dengan pengaplikasian hukum ketertarikan atau law of attraction. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa cek 10 cara membentuk sebuah hubungan organik di bawah ini, ya!

1. Kembangkan dirimu

10 Cara Membentuk Hubungan Organik, Romansa Tanpa Paksaan

Pengembangan diri merupakan sebuah fondasi awal untuk mendapatkan hubungan romantis yang organik. Ketika kamu dapat mengembangkan dirimu dan menjadi sosok yang lebih positif, bukan nggak mungkin kamu akan mendapatkan pasangan yang juga positif. Terlebih dalam hubungan organik, sangat penting bagi kedua belah pihak (kamu dan calon pasanganmu) untuk fokus mengembangkan diri masing-masing.

Dimulai dari menyadari pola toxic yang mungkin kamu miliki. Beberapa contohnya seperti ketidakmampuan memvalidasi perasaan diri sendiri, sering melarikan diri dari permasalahan, atau ketidakmampuan untuk meminta maaf pada orang lain.

Pasalnya, secara nggak sadar, kamu akan memproyeksikan pola toxic-mu tersebut, yang berpotensi membahayakan hubunganmu kelak. Saat kamu mau mengembangkan dirimu dengan berusaha mempelajari pola baru yang sehat, berarti kamu sudah siap untuk mulai membangun hubungan romantis yang organik.

2. Jangan pernah memaksakan hubungan hanya karena takut menjomblo

Jika kamu saat ini ingin segera memiliki hubungan asmara, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah, tanyakan pada dirimu sendiri, mengapa kamu ingin sekali menjalin sebuah hubungan?

Jika jawabannya adalah karena kamu merasa takut sendirian dan membutuhkan seseorang untuk mengalihkanmu dari perasaan tersebut, maka hubunganmu nggak akan terbentuk secara organik.

“Adalah umum untuk hubungan dibuat-buat, karena kebanyakan dari kita percaya menjadi lajang berarti ada sesuatu yang hilang dari hidup kita. Kita secara obsesif mencari apa yang dianggap sebagai bagian yang hilang dari diri kita sendiri,” jelas Jason Hairstone kepada Your Tango.

Jadi, jika kamu ingin membangun hubungan organik, kamu perlu menyadari bahwa sebenarnya dirimu sudah utuh dan lengkap, sehingga nggak perlu orang lain untuk melengkapimu.

3. Gunakan prinsip law of attraction

Dalam hubungan organik berlaku prinsip law of attraction atau hukum ketertarikan, yaitu jika kamu memenuhi pikiranmu dengan hal yang positif, maka kamu akan menarik hal atau kejadian postif dalam hidupmu, dan berlaku sebaliknya.

Melansir Very Well Mind, orang yang ingin mengaplikasikan law of attraction dalam hidupnya perlu secara sadar bersyukur akan kehidupan yang dijalaninya, memvisualisasikan impiannya, serta memberikan afirmasi atau ucapan positif kepada diri sendiri secara rutin. Hal tersebut dinilai dapat menciptakan rasa optimis dalam diri dan memberikan motivasi untuk mengejar impian yang ingin dicapai

Selain itu, kamu perlu menggarisbawahi satu hal. Jangan pernah memaksakan kehendakmu dalam mencapai tujuanmu, termasuk untuk memiliki hubungan romantis. Jika kamu terlalu memaksakan kehendak, kamu hanya akan berada dalam posisi putus asa, sehingga alam bawah sadarmu akan "menolak" untuk mengejar tujuanmu tersebut.

4. Biarkan hidupmu berjalan apa adanya

Hubungan organik muncul ketika kamu nggak mengharapkannya, jadi ikuti saja arus kehidupanmu dan tetap berpikiran terbuka.

"Beberapa koneksi mungkin berkembang secepat tanaman herbal, yang lain mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk berakar, seperti tanaman bit atau wortel. Kuncinya adalah untuk berhubungan tanpa konsep tentang kerangka waktu yang tepat. Hati mengenal tingkat magnetisme, bukan konsep waktu,” lanjut Jason.

Jadi, biarkan timeline kehidupanmu berjalan seperti seharusnya, jika kamu menginginkan hubungan organik.

5. Awali dari hubungan pertemanan

Kamu mungkin pernah mendengar bahwa beberapa hubungan terbaik muncul dari hubungan pertemanan. Memang nggak selalu terjadi, tapi ini bisa menjadi salah satu cara agar kamu dapat mulai membangun fondasi yang kuat dengan seseorang dan membuka jalan bagi hubungan romantis yang organik.

Namun, perlu kamu ingat, menjadikan teman sebagai calon pasangan akan berefek pada hubungan pertemananmu ke depannya, apalagi jika ada hal-hal yang nggak sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Pastikan kamu sudah memahami konsekuensi dari pilihanmu ini, ya.

6. Carilah sosok yang dapat terkoneksi secara spiritual dan emosional denganmu

Hubungan organik dilandasi dengan adanya koneksi spiritual dan emosional yang baik dengan pasangan. Memang ungkapan "dari mata jatuh ke hati" benar adanya, namun fisik bukanlah segalanya dalam tipe hubungan satu ini.

Ketika kamu hanya fokus dengan fisik calon pasanganmu, ini bisa membuatmu mengabaikan aspek lain dari sebuah hubungan organik, yang sebenarnya jauh lebih penting. Jadi, untuk memiliki hubungan organik, pastikan kamu mencari pasangan yang bisa terhubung denganmu secara spiritual dan emosional.

Artinya, kamu dan calon pasanganmu memiliki kepercayaan dalam diri untuk saling terbuka, jujur, dan rentan satu sama lain agar hubungan dapat berjalan dengan baik.

7. Belajar untuk menjadi pendengar yang baik

Ini adalah hal krusial dalam membentuk hubungan apa pun, terlepas dari romantis atau tidak. Di dalam hubungan organik, masing-masing pihak perlu belajar untuk saling menghargai, dan menjadi pendengar yang baik adalah modal utama untuk melakukannya. Dengan menjadi seorang pendengar yang baik, akan memungkinkan kamu untuk belajar berempati dan melepaskan diri dari keinginan menghakimi.

8. Berhenti untuk mencari sosok yang sempurna

Mungkin sering kali kita memiliki kecenderungan agar mampu mengubah orang lain daripada menerima dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Namun, untuk membangun sebuah hubungan organik, kamu perlu belajar untuk menerima sosok pasanganmu kelak apa adanya.

Maksudnya adalah hentikan pencarian calon pasangan yang dapat melengkapimu, dan terimalah diri pasanganmu apa adanya. Jika memang ada ketidaksesuaian yang merugikanmu, seperti adanya red flags dalam hubungan, kamu berhak untuk meninggalkan hubunganmu tersebut.

Namun, jika ketidaksesuaian tersebut bukanlah sebuah hal fatal bagimu atau hubunganmu, kamu perlu belajar menerimanya. Lagi pula, nggak ada satu pun manusia yang sempurna di dunia ini.

9. Jalani hidupmu dengan mindful

Banyak dari kita memiliki kesulitan dalam mengarahkan fokus pada keadaan saat ini. Sering kali, pikiran kita jauh mengembara, baik ke masa lalu, maupun ke masa depan. Pikiran yang nggak berada pada kondisi sekarang ini dapat mempengaruhi kualitas hidupmu. Sebab, ketika kamu membiarkan pikiranmu terbang bebas, kamu jadi nggak bisa fokus pada kehidupan yang sedang dijalani.

Dalam hubungan organik, diperlukan kemampuan untuk hidup lebih mindful atau dengan adanya kesadaran diri untuk membawa atensi pada saat ini. Namun, bukan hanya menjadi salah satu cara untuk membangun hubungan organik, dengan belajar lebih mindful, kamu juga bisa belajar melepaskan stres serta mengendalikan kecemasan berlebih.

10. Belajar untuk memiliki hubungan yang sehat

Poin terakhir adalah dengan belajar untuk memiliki hubungan yang sehat. Karena hubungan organik berjalan secara alami, maka hal ini selaras dengan konsep healthy relationship atau hubungan sehat. Untuk memiliki hubungan yang sehat dengan orang lain, tentu kamu perlu memulainya dengan dirimu sendiri.

Kita sering kali secara nggak sadar memproyeksikan luka batin yang belum tersembuhkan kepada orang lain. Misalnya, saat kamu tumbuh dewasa dengan pengabaian, besar kemungkinan kamu akan mengabaikan juga orang-orang terdekatmu, terutama dalam hubungan yang lebih intim.

Dengan proyeksi yang nggak kamu sadari inilah yang akan memicu hubunganmu menjadi beracun atau toxic. Jadi, mulailah untuk menyembuhkan dirimu dan belajar untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Bela!

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved