Media sosial merupakan sarana terbaik untuk menunjukkan momen kebersamaan dengan orang-orang tersayang. Tak pelak saat ini banyak pasangan yang unjuk kebersamaan dan kemesraannya lewat media sosial. Ada yang jarang-jarang, tetapi ada juga yang sangat sering mengumbar hubungan asmaranya di media sosial, hingga rasanya nggak ada jeda.
Menurut ahli, ada beberapa alasan yang mendasari perilaku pasangan yang sangat sering memamerkan hubungannya di media sosial. Apa karena mereka sangat bahagia dengan hubungannya? Untuk menjawabnya, simak 5 alasannya yang dikutip dari laman inc berikut ini.
1. Mendapatkan validasi
Ketika pasangan terlalu sering mengunggah seputar hubungan asmaranya di media sosial, bisa jadi sebuah taktik untuk meyakinkan orang lain bahwa mereka berada dalam hubungan yang bahagia dan sehat.
Padahal, itu bisa diartikan sebagai cara untuk menipu diri sendiri dengan menciptakan pikiran bahwa mereka berada dalam hubungan yang bahagia dan sehat.
Seksolog, Nikki Goldstein, mengatakan kepada Mail Online, "Sering kali orang-orang yang paling banyak mem-posting adalah untuk mencari validasi atas hubungan mereka dari orang lain di media sosial."
Nikki kemudian melanjutkan, mendapatkan like dan komentar bisa jadi alat validasi yang ampuh bagi seseorang yang berada dalam situasi sulit.
"Like dan komentar bisa terasa sangat memvalidasi saat seseorang benar-benar berjuang, dan dari situlah mereka bangkit. Bukan orang yang membuat isyarat, tapi apa yang orang lain katakan tentang itu," pungkas Nikki.
2. Punya kecenderungan sebagai sosok yang narsis
Dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap 800 laki-laki berusia 18 hingga 40 tahun, ditemukan bahwa "narsisme dan psikopati memprediksi jumlah selfie yang diunggah, sedangkan narsisme dan objektifikasi diri memprediksi pengeditan foto diri sendiri yang diunggah di jaringan media sosial.
Studi lain menunjukkan bahwa mengunggah, memberi tag, dan berkomentar di Facebook sering dikaitkan dengan narsisme, baik pada laki-laki maupun perempuan. Singkatnya, semakin sering seseorang mengunggah atau terlibat di media sosial, semakin besar kemungkinan dia menjadi narsistik.
3. Nggak bahagia
Wajar saja jika pasangan membagikan beberapa momen kebersamaannya di media sosial. Tetapi jika terlalu sering, bisa jadi pertanda bahwa mereka sebenarnya nggak bahagia dalam hubungannya. Sebab, pasangan bahagia akan fokus menikmati kebersamaan satu sama lain, daripada sibuk mengambil terlalu banyak selfie dan membagikannya di jejaring media sosial.
4. Memiliki perasaan insecure
Alasan pasangan yang terlalu sering pamer hubungan di media sosial selanjutnya adalah memiliki perasaan insecure. Yup, hal ini tervalidasi oleh sebuah survei yang dilakukan oleh Northwestern University kepada lebih dari 100 pasangan. Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan yang insecure dalam hubungannya, cenderung lebih sering mengunggah seputar pasangannya di media sosial.
5. Mengandalkan hubungan untuk mendapatkan kebahagiaan
Peneliti dari Albright College menyebut pasangan yang sering pamer hubungan di media sosial sebagai Relationship Contingent Self-Esteem atau RCSE. RCSE sendiri diartikan sebagai bentuk harga diri yang tidak sehat dalam diri seseorang yang bergantung pada seberapa baik hubungannya.
Orang-orang ini biasanya menggunakan media sosial untuk membual tentang hubungannya, membuat orang lain cemburu, hingga memata-matai pasangannya.
Asisten profesor psikologi Albright, Gwendolyn Seidman, PhD kemudian memberikan penjelasan RCSE dan kaitannya dengan kondisi seseorang.
Hasil ini menunjukkan bahwa mereka yang tinggi dalam RCSE merasa perlu untuk menunjukkan kepada orang lain, pasangan mereka dan mungkin diri mereka sendiri bahwa hubungan mereka 'OK' dan, dengan demikian, mereka baik-baik saja," tuturnya.
Nah, jadi itulah 5 alasan pasangan yang terlalu sering pamer hubungannya di media sosial. Bagaimana menurutmu, Bela?