Nggak bisa dipungkiri jika masih cukup banyak perempuan yang rela menurunkan standarnya untuk seorang laki-laki. Alasannya beragam, mulai dari nggak betah menjomblo, hingga mendapat tekanan dari orang di sekitar untuk segera menikah.
Padahal, menurunkan standar untuk laki-laki bisa merugikanmu dan membuka jalan bagi laki-laki yang nggak serius untuk mempermainkanmu.
Tentunya kamu nggak mau, kan, hal ini sampai terjadi?
Maka dari itu, Popbela sudah siapkan 5 alasan kenapa kamu nggak boleh turunkan standar untuk laki-laki berikut ini. Baca artikelnya sampai habis ya, Bela!
1. Kamu nggak bisa menarik laki-laki dengan nilai tinggi
Faktanya, banyak laki-laki dewasa yang merasa terintimidasi dengan perempuan yang memiliki standar tinggi. Tentu nggak semua laki-laki, melainkan laki-laki low value alias bernilai rendah.
Karakteristik dari laki-laki low value ialah insecure, nggak mampu bertanggung jawab, hingga selalu membutuhkan validasi eksternal.
Nah, jika kamu menurunkan standar, kemungkinan besar kamu hanya akan menarik laki-laki bernilai rendah dan menutup jalan untuk bertemu dengan laki-laki bernilai tinggi, alias high value man yang punya ciri bertanggung jawab, sosok penyedia dan pelindung, hingga punya kepercayaan diri yang tinggi.
2. Laki-laki cenderung menghormati perempuan dengan standar tinggi
Percayalah bahwa laki-laki akan menghormati perempuan yang mempunyai standar tinggi. Mengutip laman Mensxp, laki-laki sangat menghormati perempuan yang mempertahankan standar yang dia harapkan dari pasangannya. Sebab, hal ini menunjukkan bahwa seorang perempuan memiliki integritas, adil, serta punya landasan yang kuat untuk suatu hubungan.
Selain itu, jika kamu nggak menurunkan standarmu, laki-laki yang nggak serius dan hanya niat bermain-main denganmu akan mundur dengan sendirinya. Sebab, mereka paham bahwa kamu bukanlah perempuan yang bisa mereka 'mainkan.'
3. Riskan mengakibatkan permasalahan dalam pernikahan
Faktanya, menurunkan standar untuk laki-laki bisa mengakibatkan permasalahan di dalam pernikahan.
Yup, seperti yang disebutkan pada poin pertama, jika kamu menurunkan standarmu, kemungkinan besar kamu hanya akan menarik laki-laki low value.
Sikap laki-laki low value yang insecure, plin-plan, dan nggak bisa bertanggung jawab rentan membuatnya memanipulasimu dan menunjukkan sikap toxic padamu, yang berujung membuat pernikahan jadi nggak bahagia dan terasa hampa.
4. Kamu terlalu berharga dan bernilai tinggi
Setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun belajar untuk pulih dari trauma dan fokus mengembangkan dirimu, apakah kamu yakin mau menurunkan standarmu untuk laki-laki, Bela?
Seluruh usaha dan tenaga yang kamu curahkan harus berbanding lurus dengan pilihan laki-laki yang berhak memilikmu. Hanya laki-laki terbaiklah yang boleh mendapatkan hatimu.
Sembari menunggu laki-laki tersebut untuk hadir, penuhi dulu hari-harimu dengan beragam hal baru nan seru, serta teruslah belajar mengembangkan dirimu. Kalau kamu fokus pada dirimu, niscaya laki-laki dengan nilai terbaik akan otomatis datang menghampirimu.
5. Menghindari hubungan jangka panjang dengan laki-laki yang salah
Nggak bisa dipungkiri jika akan ada saja orang-orang di sekeliling kita yang meminta kita untuk menurunkan standar untuk laki-laki karena melihat kita terus menjomblo. Apalagi di usia kepala dua ketika banyak orang yang memutuskan untuk menikah.
Eits, meskipun melihat orang lain menikah, bukan berarti kamu harus segera menikah juga, Bela.
Walaupun ada yang memintamu menurunkan standar agak nggak kelamaan jomblo dan segera menikah, ingatlah bahwa kamu berhak memiliki hubungan pernikahan yang bahagia, salah satunya yakni memilih laki-laki yang tepat untukmu.
Jangan sampai kamu menurunkan standar dan rela menghabiskan sisa hidupmu dengan laki-laki yang salah, dan ujungnya membuatmu kerap merasa tertekan dalam pernikahan.
Nah, itulah 5 alasan kenapa kamu nggak boleh turunkan standar untuk laki-laki. Bagaimana menurutmu, Bela?