Jam kerja kantor rata-rata sama, 8 jam sehari dalam 5 hari seminggu. Tapi nyatanya, kamu hampir tak pernah pulang tepat waktu. Bekerja hingga larut, dan tak jarang saat akhir pekan pun masih disibukkan dengan acara kantormu. Apa aku salah kalau sedang memendam cemburu?
1. Awalnya kamu berkata itu terpaksa, tapi lama-lama kamu semakin terbiasa
Aku paham betul, bekerja merupakan salah satu aspek kehidupan dan masih banyak aspek lain yang harus kamu perhatikan. Aku pun mengerti, jika yang namanya pekerjaan itu akan terus datang tanpa henti. Di situlah gunanya prioritas, mana yang menjadi tanggung jawab sehari-hari dan mana yang bisa dilanjutkan esok hari.
2. Tak hanya pekerjaan yang berhak mendapat waktumu, tapi juga aku
Apa kamu lupa kalau aku sudah menjadi keluargamu? Apa kamu juga tak ingat jika kamu pun bertanggung jawab terhadapku? Aku ingin ngobrol denganmu, bukan terus-terusan disuguhi wajah lelah dan ngantukmu saat pulang kerja terlalu malam.
3. Tak harus seharian saat Sabtu atau Minggu, berbincang saat kau pulang kerja tepat waktu sudah cukup untukku
Mungkin lemburmu memang dibayar, tapi bukankah hidup tak selamanya tentang uang? Apa kamu selalu rela menukar waktu bersama orang-orang yang kamu sayang dengan rupiah itu? Mungkin juga di dunia kerja, klien dan bos adalah orang penting untukmu, tapi di sini juga ada aku yang menunggumu.
Sayang, bekerja keras saat masih mudah memang penting. Tapi membagi porsi bekerja dengan hal-hal lainnya juga tak kalah penting.