Seakan telah menjadi rahasia umum bahwa hubungan asmara yang sehat harusnya dibangun berdasarkan dengan komitmen dan kepercayaan. Apa kamu sudah memiliki dua hal di atas dalam menjalin hubungan bersama pasangamu, Bela? Tentu saja dua hal ini penting agar tak ada rasa takut dan insecure yang muncul dalam hati dan makin lama makin menjadi. Tapi kalau takut dan cemas sudah terlanjur kamu rasakan, lakukan 5 hal ini untuk mengatasinya, ya.
1. Jangan langsung mengambil kesimpulan
Jangan membiarkan pikiran negatif berkeliaran di kepalamu dan berakhir dengan kesimpulan yang buruk. Ketika pasanganmu tak kunjung membalas pesan dan menjawab teleponmu misalnya, jangan langsung panik dan berpikir bahwa dia sedang selingkuh atau bersama wanita lain. Mungkin kamu memang pernah mengalami hal buruk di masa lalu, tapi ingat, dia dan mantanmu adalah dua orang yang berbeda.
2. Bicaralah dengan diri sendiri
Ketika pikiran buruk menghampiri, cobalah untuk tenang sejenak. Jangan biarkan kepanikan menguasaimu. Cobalah tarik napas dalam-dalam dan kalau perlu carilah udara segar di luar ruangan. Bicaralah dengan dirimu, katakan bahwa kamu tak benar-benar memiliki alasan untuk percaya pada hal yang belum tentu benar. Tekankan pada dirimu bahwa segalanya kan berjalan baik-baik saja.
3. Jangan menyalahkan pasangan atas kecemasanmu
Bukankah sangat tidak adil rasanya, jika kamu menyalahkan pasangan atas prasangkamu sendiri? Sebagai orang dewasa, kamu perlu mengatur emosi dan membuat dirimu merasa bahagia dalam hubungan. Daripada menyalahkan si dia, kenapa kalian tak berdiskusi saja? Tak perlu takut dianggap konyol dengan serangkaian ketakutanmu itu. Bagilah perasaanmu dengannya untu memperjelas masalah itu.
4. Ingatlah bahwa masih ada hal yang bisa kamu kendalikan
Kamu perlu ingat bahwa hanya dirimulah yang punya kontrol atas tubuh dan pikiranmu. Meski tak bisa dilakukan secara instan alias butuh waktu dan proses yang cukup panjang, terus berusahalah dan belajar supaya kamu punya kekuatan untuk terus menjalani hubungan asmara dengan baik. Yakinilah bahwa itu hanyalah permainan otak saja. Kamu tak wajib untuk selalu menurutinya.
5. Kesulitan masa depan, pikirkanlah di masa depan juga
Ketika kamu merasa cemas, pasti kamu akan cenderung untuk terfokus pada apa yang akan terjadi di masa depan dibanding masa kini. Padahal, jelas apa yang kamu cemaskan itu belum tentu terbukti akan terjadi. Daripada membuang-buang energi dan malah membuatmu makan hati, akan lebih baik jika kamu fokus pada apa yang terjadi saat ini di sekitarmu. Fokuslah pada yang lebih berarti.
Apa kamu sudah siap mengatasi rasa takut dan kecemasanmu, Bela? Percayalah, semua akan baik-baik saja. Semoga.