Jangankan seseorang yang masih menjalin hubungan pacaran, mereka yang sudah memasuki jenjang pernikahan pun masih sering merasa takut kalau hubungannya gagal. Tenang Bela, merasa cemas terkait hal ini memanglah sesuatu yang wajar. Ada banyak sekali penyebab kegagalan dalam hubungan. Diantaranya, ada 7 penyebab atau alasan yang dinilai paling umum. Yuk, kita belajar!
1. Adanya orang ketiga tak bisa kamu sepelekan
Perselingkuhan atau pengkhianatan bisa dibilang sebagai alasan yang menduduki peringkat tertinggi penyebab hancurnya sebuah hubungan. Biasanya, seseorang akan selingkuh karena merasa tidak bahagia bersama pasangan, sekaligus terlalu pengecut untuk mengatakan hal yang sesungguhnya. Setelah menemukan orang ketiga inilah, seseorang akan merasa kalau dia tidak cukup mencintai pasangannya.
2. Posesif bisa berarti hilangnya kepercayaan
Seseorang mana yang mau dikekang dalam sebuah hubungan? Terang saja posesif selalu muncul sebagai faktor kuat penyebab gagalnya sebuah hubungan. Kalau kamu tidak memberi kebebasan kepada pasangan untuk melakukan sesuatu yang dia inginkan, percayalah lambat laun dia akan merasa jengah. Merasa diatur, kehilangan kebebasan, seakan terpenjara dengan sikap posesif yang kamu tunjukkan, dia pun perlahan akan pergi meninggalkanmu. Takut kehilangan memang hal yang normal, tapi jangan sampai berlebihan hingga membuat tidak nyaman.
3. Berusaha mengubah pasangan menjadi seperti yang diinginkan
Beberapa penelitian menyebutkan, orang-orang lebih cepat menemukan kekurangan pada diri pasangan ketimbang kelebihan sebelum menjalin hubungan. Baik pria ataupun wanita, keduanya melakukan hal ini. Kemudian, hal ini seakan menjadi excuse seseorang untuk mengubah pasangannya seperti apa yang mereka inginkan. Padahal, kalau kamu tulus mencintai pasanganmu, mestinya kamu juga mampu menerima segala hal yang ada pada dirinya. Tak hanya kelebihan, tapi juga kekurangan pasanganmu.
4. Visi misi yang sudah tak sama, atau bahkan tak pernah sama
Seringkali hubungan tak jadi berlanjut ke jenjang pernikahan karena adanya keinginan dan tujuan hidup yang berbeda. Kamu ingin punya anak, tapi pasanganmu tidak. Kamu tetap ingin jadi wanita karir, namun pasanganmu berharap kamu jadi ibu rumah tangga, dan banyak hal-hal lainnya. Meski keinginan bersama begitu kuat, tapi kamu dan pasangan tetaplah individu yang berbeda. Kalau tak ingin terus larut dalam pertengkaran, biasanya berpisah diambil sebagai pilihan.
5. Masalah keuangan pun beberapa kali muncul di permukaan
Masalah yang satu ini tak bisa kamu abaikan. Entah itu keuangan yang semakin menipis atau salah satu pihak yang menghabiskan uang sendirian. Apapun masalahnya terkait keuangan, akan selalu berpotensi mengakhiri suatu hubungan. Dibutuhkan ikatan yang sangat kuat untuk tetap bertahan ketika ada perdebatan tentang finansial. Kedua belah pihak perlu membuat kesepakatan bersama dulu tentang cara mengelola keuangan dahulu, untuk menghindari adanya cekcok di tengah jalan.
6. “Kamu berubah,” yang seperti ini juga pasti sering kamu dengar
Waktu berjalan, setiap orang pasti berubah. Masalahnya, belum tentu pasangan mampu menerima perubahan yang terjadi pada diri pasangannya. Pasangan yang berubah jadi terlalu sibuk dengan urusannya sendiri misalnya. Meski awalnya kamu dan pasangan berkomitmen akan saling mendukung satu sama lain, namun tetap saja hubungan macam ini tidak akan dapat berjalan. Kalian akan makin menjauh karena kesibukan. Akhirnya, berakhirnya hubungan dinilai sebagai hal yang wajar.
7. Terakhir, kenangan masa lalu bisa pula menjadi biang kerusakan
Tentang mantan, jangan pernah sembarangan membicarakan masalah sensitif macam ini di depan pasangan. Jangan pula bermain api untuk tetap menjalin komunikasi dan (apalagi) bertemu berdua dan membahas kenangan. Tak ada yang bisa menjamin kalau kamu atau dia tidak terbawa perasaan. Agar hidupmu dan pasangan aman, lebih baik kalian berdua benar-benar ucapkan selamat tinggal kepada mantan.
Tentu saja, masih ada banyak alasan lain penyebab gagalnya sebuah hubungan Bela. Namun, tujuh yang sudah tersebut di atas ialah yang paling banyak diungkapkan. Jaga hatimu dan hati pasanganmu baik-baik ya!