Kamu mungkin sering melihat banyak pasangan selebriti yang tak butuh waktu lama untuk memutuskan bertunangan dan menikah. Ada yang beberapa bulan kenal langsung tunangan, ada pula yang kurang setahun pacaran langsung menikah.
Banyak perdebatan seputar berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk pacaran, sebelum akhirnya bertunangan dan menikah. Ada yang beranggapan bahwa seharusnya kita menunggu 2-3 tahun untuk akhirnya bisa memutuskan menikah. Namun ada pula yang beranggapan, tidak masalah jika dalam hitungan bulan saja sudah langsung menikah, asalkan keduanya memang sudah sama-sama serius.
Tentu saja, situasi dan pemikiran setiap pasangan tentu akan berbeda. Namun menurut terapis hubungan, ada kemungkinan ketika seseorang masuk ke dalam hubungan baru, mereka masih dibutakan oleh cinta sehingga kerap tak melihat red flags, yang mungkin akan menjadikan hubungan mereka menjadi toxic.
Hormon bahagia meningkat di awal hubungan
“Kita bisa dengan mudah merasa jatuh cinta di bulan-bulan pertama hubungan, karena kita baru melihat sisi terbaik dari pasangan. Mengalami sesuatu yang baru meningkatkan rasa ketertarikan dan membuat kita kurang melihat kesalahan-kesalahan atau isu yang bisa menjadi masalah di kemudian hari,” kata Shara Cherepes, terapis hubungan dari Connections Wellness Group, seperti dilansir laman Insider.
Perasaan baru yang tampak mengasyikkan itu meningkatkan dopamin, hormon yang meningkatkan perasaan bahagia. Pada saat yang sama, kadar hormon norepinefrin dapat meningkat dan menyebabkan lebih banyak kewaspadaan serta stres, kata Shara.
Selain itu, serotonin, hormon lain yang membantu menstabilkan suasana hati seseorang, turun. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kecemasan dan kurang tidur. Bersama-sama, perubahan fisiologis ini dapat berkontribusi pada perasaan ‘pusing’ yang kerap dirasakan seseorang saat sedang jatuh cinta.
Menurut Mike Dow, seorang terapis hubungan di Los Angeles, perasaan ini biasanya bertahan selama enam bulan. Setelah kita menghabiskan waktu lebih lama dengan pasangan dan mereka menjadi lebih familiar, hormon kita akan lebih stabil dan pengalaman jatuh cinta itu pun akan berubah, baik ke arah yang lebih menyenangkan maupun ke arah yang buruk.
Tunggu setelah 6 bulan sebelum ambil keputusan penting
Menurut Shilpa Gandhi, seorang matchmaker profesional, mengatakan bahwa sebaiknya menunggu 3-6 bulan untuk melihat apakah perasaan yang kamu miliki benar-benar cinta atau bukan.
“Sebaiknya tunggu setelah 3-6 bulan untuk melihat apakah perasaan yang kamu miliki adalah nyata atau akan berangsur pudar, karena itu hanya sekadar nafsu sesaat. Kamu perlu memiliki perasaan emosional dan rasional antara satu sama lain,” jelasnya seperti dilansir laman Standard UK.
Cari tahu apakah kamu hanya dibutakan oleh cinta
Setelah melewati enam bulan bersama, biasanya kita akan mulai mengalami berbagai tantangan dengan pasangan. Tantangan tersebut bisa berupa masalah finansial, keluarga, kebiasaan yang tidak cocok, atau gaya komunikasi yang berbeda. Setelah enam bulan, kamu akan bisa melihat perbedaan-perbedaan yang kalian miliki.
Memiliki perbedaan tentunya tidak selalu menjadi masalah, karena hal itu berkaitan dengan bagaimana kalian menjalani hubungan. Apakah perbedaan itu bisa ditengahi? Apakah kamu bisa menerima kekurangannya dan apakah dia bisa melakukan hal yang sama?
Bicarakan soal nilai-nilai kehidupan bersama pasangan
Sebelum memutuskan bertunangan atau menikah, kamu harus fokus pada komunikasi dan bersikap jujur, baik pada diri sendiri maupun pada pasangan. Pastikan kamu sudah berdiskusi dengan pasangan tentang nilai dan tujuan hidup kamu ke depannya. Jika kamu mendapati bahwa pasangan ternyata tidak memiliki nilai yang sama denganmu atau dia justru memperlihatkan perilaku yang tidak sehat, jujurlah pada diri sendiri, apakah ini yang kamu inginkan?
Selain itu, pastikan sebelum bertunangan dan menikah, bahwa keputusan itu dibuat bukan karena alasan yang salah. Apakah kamu merasa usiamu tidak muda lagi? Apakah ada tekanan dari pihak keluarga untuk segera menikah? Apakah kamu merasa ditinggal oleh teman-teman yang sudah lebih dulu menikah? Jika itu termasuk ke dalam alasanmu, jelas ini merupakan alasan yang salah. Pernikahan adalah sebuah keputusan penting dalam hidupmu, jadi pikirkan dengan matang, ya, Bela.