Bagi banyak orang, hubungan yang mereka inginkan adalah hubungan monogami yang setia dan tanpa perselingkuhan. Namun kita juga tentu mengenal hubungan poligami, di mana satu orang bisa memiliki lebih dari satu istri. Meski ada orang yang mempraktikkan poligami di Indonesia dan di berbagai negara, hubungan tersebut tetap mendapat kecaman dan kritikan.
Kini, hadir pula hubungan polyamory atau polyamorous, di mana seseorang bisa memiliki banyak kekasih, tak peduli gendernya. Jadi apa itu hubungan poliamori? Popbela akan membahasnya lebih dalam di sini.
Hubungan terbuka dengan lebih dari satu orang tanpa melihat gender
“Poliamori adalah hubungan yang jujur, membebaskan, dan tidak posesif. Secara singkat, hubungan poliamori membebaskan orang untuk menjalin hubungan dan mencintai banyak orang dalam waktu yang bersamaan,” demikian penjelasan yang dilansir dari situs Very Well Mind.
Menjadi poliamori berarti memiliki hubungan intim atau romantis terbuka dengan lebih dari satu prang pada satu waktu. Orang yang melakukan hubungan ini bisa heteroseksual, lesbian, gay, atau biseksual, dan hubungan poliamori dapat mencakup kombinasi orang-orang dengan orientasi seksual yang berbeda.
Poliamori juga dicirikan memiliki keintiman emosional serta seksual dan romantis antara pasangan. Berbeda dengan perselingkuhan, poliamori bersifat suka sama suka dan diungkapkan kepada semua orang yang terlibat.
Memiliki hierarki
Terkadang hubungan poliamori bersifat hierarkis, yaitu ketika satu hubungan diprioritaskan di atas yang lain. Dalam skenario hierarkis, seseorang bisa memiliki pasangan yang utama dan sekunder.
Pasangan utama adalah mereka yang ada di puncak hierarki. Orang ini bisa jadi tinggal bersama, memiliki anak bersama, atau bahkan menikah. Pasangan sekunder adalah pasangan yang mungkin terjalin dalam hidup seseorang, tapi dia tidak berbagi keuangan dan tidak tinggal bersama, namun tetap saling berkomitmen.
Perbedaan dengan hubungan terbuka dan bertukar pasangan
Poliamori tidak bisa disamakan dengan hubungan terbuka. Hubungan terbuka biasanya meliputi pasangan yang berkomitmen satu sama lain, tapi membolehkan pasangan mereka untuk berhubungan seks dengan orang lain, tanpa harus memberikan informasi detail terhadap pasangannya. Sedangkan hubungan poliamori umumnya harus sangat terbuka, artinya pasangan akan tahu dengan siapa saja kamu menjalin hubungan asmara selain dengan dirinya.
Selain itu, poliamori juga berbeda dengan “swinging” atau “bertukar pasangan”, di mana misalnya ada pasangan suami-istri yang bertemu dengan pasangan suami-istri lainnya lalu saling bertukar pasangan untuk berhubungan seksual. Swinging biasanya hanya dilakukan pada sekali waktu dan tidak memiliki komitmen jangka panjang.
Tetap memiliki aturan dan batasan
Sama halnya dengan hubungan monogami, hubungan poliamori juga punya aturan dan batasan. Hal utama adalah pasangan yang melakukan hubungan poliamori harus sama-sama paham soal batasan emosional dan fisik mereka.
Mereka pun harus saling terbuka seputar informasi pasangan mereka secara detail, mulai dari seberapa sering menghabiskan waktu bersama, bagaimana status poliamori mereka, saling menghormati antar pasangan, serta apa saja yang boleh dilakukan terkait aktivitas seksual untuk menjaga keamanan masing-masing pihak.
Tentu saja hubungan poliamori seperti ini tidak untuk semua orang, apalagi untuk masyarakat Indonesia yang masih mengutamakan hubungan monogami. Namun nggak ada salahnya kita tahu, sekadar untuk menambah pengetahuan.