Bertemu dengan sosok yang cocok dengan kepribadian kita tentu membuat hati bahagia. Kecocokan yang dimaksud misalnya sama-sama anak bungsu, mempunyai prinsip yang sama, dan menyukai film horor.
Sayangnya kecocokan itu tidak dapat melengkapi hubunganmu, jika kamu merasakannya, mungkin kecocokan bukan alasan yang tepat bagi kalian untuk bersama.
“Kecocokan berarti kamu dapat bertahan dengan baik saat menjalin hubungan,” kata pakar hubungan Vikki Ziegler yang dikutip dari Bustle.
Saat kamu merasa cocok dengan si dia, kamu bisa berbagi hobi dan yang paling penting bagaimana kamu bisa merancang masa depan bersama-sama.
Menurut Ziegler, kecocokan dan cinta adalah dua hal yang berbeda. Perasaan cinta adalah emosi yang mendalam dirasakan seseorang kepada orang lain. Perasaan itu membuatmu ingin terus didekatnya, menolongnya, mendukungnya, mengasihinya, dan melakukan apapun untuk melindunginya.
“Cinta bisa memberikan percikan dan kebahagian, itu juga membuat hatimu berdetak kencang. Cinta adalah emosi yang juga mengarah pada seks, tidak seperti rasa kecocokan,” kata Vikki.
Kecocokan dalam hubungan berarti kamu dan dia sama-sama menjalani hubungan dengan baik dan merasa nyaman. Kamu merasa sehati, tetapi arahnya cenderung perasaan suka dan suka sesama teman, daripada dua orang yang sama-sama jatuh cinta.
Vikki mengatakan seseorang bisa merasa cocok tanpa adanya cinta, tetapi tidak bisa mendapatkan cinta tanpa kecocokan. Jadi, berikut adalah tanda kecocokan belum tentu cinta. Mungkin kamu pernah merasakannya?
1. Hubungan yang membuatmu merasa aman
Tidak mudah membedakan kecocokan dan cinta, sering kali keduanya tumpang tindih, atau saling berubah satu sama lain, yaitu ketika cinta menjadi kecocokan, kecocokan menjadi cinta.
Saat kamu menjalin hubungan karena kecocokan, kamu akan merasa aman. Sebenarnya tidak ada yang salah saat merasa aman dalam menjalin hubungan, karena itu adalah hal yang penting.
Itu akan menjadi masalah apabila kamu terlalu bergantung pada pasangan untuk keamananmu. Jika alasanmu berpacaran adalah takut melajang, mungkin kamu menjalin hubungan dengan alasan yang salah.
2. Kamu tidak harus merasa lemah
Menurut psikoterapis Daniel Sher, hubungan atas dasar cinta akan membuatmu hidup dan penuh.
“Kecocokan berbeda dari cinta. Ketika kamu jatuh cinta, kamu membiarkan dirimu terlihat lemah,” ujar Daniel.
Cinta terdiri dari emosi yang naik dan turun bersama pasangan, walaupun jika terlalu berlebihan dapat mengarah pada hubungan tidak sehat. Perasaan itu harus membuatmu merasa baik dan terkadang sedih untuk menandakan kamu melewati zona nyaman.
3. Kamu mendeskripsikan hubunganmu sebagai hubungan yang 'baik'
Berada dalam suatu hubungan yang menyenangkan bukan berarti kamu ada di jalan yang benar. Menurut Sandy Weiner, pakar kencan dan hubungan, mengungkapkan salah satu masalah yang paling membingungkan bagi perempuan saat berkencan adalah mereka sama-sama memiliki minat dan nilai yang sama, tetapi tidak ada ketertarikan.
Tanpa adanya ketertarikan, hubungan itu tidak akan ada untukmu. Daya tarik membutuhkan tarik ulur dari setiap pihak, seperti konflik dan kehangatan. Tanpa itu pasangan akan sulit bahagia dalam jangka panjang.
4. Ada hal dari pasanganmu yang ingin kamu ubah
Jika kamu ingin mengubah pasanganmu, kamu mungkin berada di dalam hubungan yang salah. Saat kamu mencintai seseorang, kamu harus menerima sifatnya dan melihat apa yang akan mereka bawa ke dalam hubungan.
Bukan berarti kamu tidak boleh memperbaiki sifat pasanganmu, namun perubahan itu seharusnya datang dari diri pasangan bukan dari paksaanmu.
Jika kamu terus membandingkan pasanganmu dengan sosok yang ideal di pikiranmu, maka hubungan itu tidak tepat. Pikiran itu dapat membuatmu menginginkan lebih yang tidak bisa memenuhi ekspektasimu.
5. Kamu sering mengingatkan diri sendiri bahwa kamu berada di hubungan yang tepat
Sering mengingatkan diri sendiri apakah kamu berada di hubungan yang benar? Saat kamu benar-benar jatuh cinta, kamu tidak perlu selalu merasa begitu. Sering merasa ganjil karena pikiran seperti itu? Mungkin kamu memang sedang tidak berada di hubungan yang benar.
“Kamu dapat mengetahui apakah kamu benar-benar jatuh cinta atau hanya merasa nyaman dengan firasatmu,” ujar pakar hubungan Susan Trombetti.
Ketika kamu terus menanyakan hal yang sama dan belum menemukan jawabannya, itu berarti bukan cinta melainkan kenyamanan.
6. Tidak yakin dapat bertemu dia di masa depan
Apabila sahabatmu tidak menyukai pasanganmu sebelumnya dan menyukai pasanganmu saat ini, itu dapat mempengaruhimu dalam melihat hubungan. Kalau kamu nggak merasakan percikan cinta, kamu bisa berpikir untuk menyudahi hubungan tersebut.
Sebenarnya sangat baik untuk mempertimbangkan opini dari orang lain, terutama seseorang yang peduli terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan kita, namun pada akhirnya semuanya itu terserah padamu.
Jangan merasa buruk karena memiliki keraguan terhadap pasanganmu dan harus lebih menyukainya karena teman dan keluargamu juga menyukainya. Jika kamu merasa hubunganmu tidak membawamu kemana-mana, waktunya berpikir ulang untuk mengakhiri hubungan itu.
7. Kamu melihat pasanganmu sebagai sahabat
Senang rasanya bersama seseorang yang kamu anggap seperti sahabat. Kamu bisa leluasa berbicara apa pun, mereka selalu ada, dan membuatmu nyaman.
Beberapa pasangan lain mungkin bisa menjadi teman baik dan punya chemistry. Pasangan lainnya bisa merasa nyaman menjalin hubungan dengan sosok yang membuatnya aman, tetapi tidak benar-benar jatuh cinta dengannya.
Susan mengatakan hal yang sangat umum terjadi pada orang ketika menginginkan teman dan pasangan di waktu yang bersamaan.
Masalahnya, kamu tidak bisa menganggap pasangan sebagai teman saat menjalin hubungan. Tentu saja pasanganmu bisa menjadi orang kepercayaan dan orang yang kamu sukai, tetapi menjadikan pasangan sebagai sosok sahabat dalam hubungan romansa hanya mengarah pada kecocokan.
8. Sisi menggodamu selalu muncul kepada orang lain
Saat menjalin hubungan, hal yang wajar jika kamu menganggap orang lain lebih menarik. Tapi jika kamu menggoda orang lain lebih daripada pasanganmu, itu bisa menjadi masalah. Hal ini menandakan hubunganmu dengan dia kurang chemistry.
“Jika tidak ada kesenangan dalam hubungan, coba cari lagi, masih ada kesempatan. Mungkin saat ini kamu berada dalam hubungan yang aman secara emosional tetapi membosankan,” ujar Susan.
9. Kamu tidak yakin sepenuhnya bisa bersama pasanganmu di masa depan
Hanya karena dua orang merasa cocok, tidak otomatis membuat keduanya menjadi pasangan romantis yang tepat. Kalau kamu masih meragukan apakah dia sosok ‘the one’, kamu harus segera mencari tahu alasannya.
Bahkan beberapa pasangan yang saling mencintai satu sama lain pun bisa juga ragu, namun mereka bisa mengetahuinya bahwa cinta adalah alasan mereka bersama.
“Merasa cocok dan mengerjakan hal menyenangkan bersama tidak cukup untuk menjalani hubungan bersama,” ujar pakar hubungan Nina Rubin. Kecocokan selalu berhubungan dengan nilai yang kamu pegang.
Orang yang kamu kencani mungkin punya nilai yang sama, itu hal yang bagus. Sayangnya, hal itu tidak selalu dapat membuat hubungan bertahan lama.
Nah itulah 9 tanda jika kecocokan belum tentu cinta, semoga kamu bisa memahaminya dengan baik, ya, Bela!