Menjadi single memiliki beragam keuntungan. Namun, adakalanya kamu akan merasa bosan dengan status tersebut dan memutuskan untuk tidak lagi menjadi jomblo.
Perlu kamu ketahui, ya, Bela bahwa ada banyak hal yang harus kamu siapkan saat memutuskan memiliki pasangan. Salah satunya dengan menyadari emosi-emosi yang kamu punya.
Tidak jarang, emosi yang tidak stabil hanya membuat kalian bertengkar dan berujung saling menyakiti. Tentu kamu tidak ingin punya hubungan yang seperti itu, kan?
Maka dari itu, ada beberapa tanda yang menunjukkan kamu sudah siap secara emosional untuk memiliki pasangan. Yuk, disimak!
1. Tidak menolak seseorang yang baik dan merasa tidak pantas.
Kalimat “Kamu terlalu baik buat aku” terdengar klasik, tapi itu benar adanya. Tak jarang perempuan-perempuan yang merasa dirinya kurang baik akan merasa bersalah ketika mendapatkan pasangan yang menurutnya sangat sempurna.
Padahal, selama pasanganmu tidak mempermasalahkan hal tersebut, kamu bisa tumbuh dan melakukan banyak perubahan bersama-sama.
Jadi, jangan menolak seseorang hanya karena kamu merasa nggak layak untuk si dia, ya.
2. Tidak mempertanyakan dan membandingkan banyak hal.
Mungkin saja saat ini kamu ragu untuk membuka hati, karena pernah merasa terluka di hubungan sebelumnya.
Cara termudah untuk mendeteksi bahwa kamu sudah stabil secara emosional dan siap menerima kehadiran orang baru adalah dengan tidak mempertanyakan hal-hal yang membuat pasanganmu risih. Kamu juga tidak membandingkan dirinya dengan masa lalumu. Sebab bagaimanapun tidak ada orang yang senang dibanding bukan?
3. Bahagia dan tidak banyak menuntut.
Kebahagiaan yang sejati tidak dapat ditentukan oleh siapa pun, karena rasa bahagia timbul dari dalam diri kamu sendiri.
Jadi, jika kamu sudah menemukan rasa bahagiamu dengan diri sendiri, maka kamu sudah siap untuk menerima kehadiran seseorang.
Langkah yang bisa dilakukan untuk membahagiakan diri sendiri adalah dengan menerima dirimu apa adanya. Dengan begitu, pasanganmu kelak akan ikut menerimamu apa adanya.
4. Paham bagaimana cara berkompromi yang baik.
Berkompromi bisa menjadi sangat sulit jika kamu dan dia adalah orang yang egois. Bayangkan ketika kamu berada dalam hubungan yang tidak pernah membicarakan setiap masalah, dan hanya mementingkan ego masing-masing. Menyeramkan, bukan?
Bersikap terbuka dan belajar bagaimana berkompromi dengan pasangan harus dilakukan. Mungkin, kamu bisa mulai dengan memberitahu apa yang kamu butuhkan ketika emosimu tidak stabil.
Ingatlah, bahwa tidak masalah untuk meminta waktu sejenak menenangkan diri sebelum memulai pembicaraan yang serius.
5. Tetap memberikan waktu sendiri.
Berpacaran nggak selalu harus menghabiskan waktu bersama-sama. Ketahuilah bahwa kamu dan si dia tetap membutuhkan waktu sendiri, di mana kalian dapat melakukan apa pun yang disuka tanpa merasa terganggu akan kehadiran orang lain.
Ini menjadi penting tanpa kamu sadari. Sebab, kamu jadi memiliki waktu untuk mengembangkan atau menemukan hal baru yang disukai. Dengan begitu, kamu tidak kehilangan apa pun, baik jati diri maupun pasanganmu.
6. Tahu bagaimana komunikasi yang baik.
Jika kamu pernah mengalami masalah di masa lalu, kamu mungkin akan menyadari bahwa berkomunikasi yang baik dan efektif dengan seseorang adalah tugas yang sulit. Namun, bukan berarti kamu nggak bisa mempelajari dan memperbaikinya, ya!
Kamu bisa memulainya dengan mendengarkan apa yang sebenarnya kamu butuhkan dan menyampaikannya kepada orang-orang terdekat.
Cara ini bisa menunjukkan bahwa selain kamu belajar bagaimana komunikasi yang baik, kamu juga jadi mengerti apa saja yang dibutuhkan terhadap dirimu sendiri.
7. Bisa membedakan perasaan sendiri dan kesepian.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kesepian dan kesendirian adalah dua hal yang berbeda.
Cara mudahnya, kamu bisa membedakan kesepian dengan suatu kondisi ketika kamu cenderung membahayakan diri, seperti tidur yang tidak teratur, overthinking, dan lainnya.
Sedangkan "kesendirian" bisa ditandai ketika kamu bisa menghabiskan waktu dengan dirimu sendiri dan melakukan banyak hal positif yang kamu sukai.
Jadi, pastikan bahwa kamu tidak mencari pasangan dengan alasan untuk mengisi ruang kosong dan berharap kamu tidak lagi kesepian, ya!
Memang, menjalin hubungan dengan orang lain bukanlah hal mudah, karena kamu menyatukan dua kepala dan sifat dalam satu jalan. Akan tetapi, itu tidak menjadi mustahil selama kamu menyadari dan mencoba melakukan perubahan emosional.