Jatuh cinta berjuta rasanya. Kadang, cinta juga bisa membutakan. Bukan tanpa sebab, ketika jatuh cinta, emosi lebih banyak berperan, sedangkan logika sedikit dikesampingkan.
Apa yang kamu anggap bukti cinta dan kasih sayang dari pasangan, ternyata bisa jadi merupakan tindakan manipulatif yang tak kamu sadari.
Tindakan manipulatif ini sifatnya sangat halus sampai-sampai kamu, sebagai korban, nggak menyadari bahwa tengah disetir secara perlahan oleh pasangan. Enam hal ini kerap dianggap bukti cinta, padahal sebenarnya merupakan perilaku manipulatif. Buruan cek, yuk.
1. Menerapkan "perjanjian terselubung"
Perjanjian terselubung merujuk pada sebuah kontrak yang dibuat oleh beberapa orang dalam pikiran mereka, tetapi sebenarnya tak pernah benar-benar didiskusikan dengan pasangan. Singkatnya, mereka berbuat baik dengan harapan mendapat sesuatu sebagai balasan.
Dia berpikir bahwa dengan memberikan sejumlah uang atau kado mewah, misalnya, dia yakin pasangannya akan mencintainya dan selalu setia padanya. Kondisi ini bisa terjadi pada perempuan dan laki-laki. Pernah mengalami ini?
Saat segala sesuatu tak berjalan sesuai harapan, mereka menjadi marah, lalu berujung pada pertengkaran. Tentu saja, tindakan manipulatif seperti ini nggak akan mengarahkan hubungan pada kondisi yang baik.
2. Menjebak pasangan
Manipulasi yang kedua biasanya digunakan untuk membuat jebakan pada pasangannya. Contohnya macam-macam, bisa sesederhana jebakan kata hingga sesuatu yang rumit lainnya.
Misalnya, saat kamu bertanya pada kekasihmu, "Dia cantik nggak?" Lalu, saat kekasihmu menjawab, "Ya, dia cantik," kamu menjadi marah. Kemudian, kamu memberondongnya dengan pertanyaan lain, seperti, "Aku tahu, kok, kalau kamu memang suka sama dia sejak dulu."
Bela, kamu pernah melakukannya nggak? Jika ya, segera hentikan semacam tindakan ini. Tanpa kamu sadari ini adalah perbuatan manipulatif. Hal itu juga berlaku untuk si dia.
3. Silent treatment sebagai hukuman
Silent treatment adalah tindakan manipulatif yang paling banyak ditemui dalam hubungan asmara. Sebagian orang memilih untuk mendiamkan pasangannya, daripada membicarakan masalah yang tengah dihadapi.
Sebenarnya, diam juga nggak selamanya buruk. Kadang kala, berdiam dan menarik diri sejenak dapat membantu menenangkan diri demi menemukan solusi terbaik. Sayangnya, beberapa orang justru memberikan silent treatment sebagai hukuman pada pasangannya.
Si dia pernah melakukan itu? Atau justru kamu yang sering melakukannya? Percayalah, melakukan silent treatment nggak akan menyelesaikan masalah, justru bersifat manipulatif.
4. Melanggar privasi pasangan
Jenis tindakan manipulatif lain yang sering ditemui di sekitar adalah melanggar privasi pasangan. Tindakan ini dapat berupa mengecek HP, media sosial, dan ruang pribadi lainnya secara terus terang ataupun diam-diam.
Jika ditelaah lebih dalam, sebenarnya ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan juga, lho. Namun, beberapa orang memanipulasi pasangannya dengan mengatakan kalimat sakti, "Kalau kamu nggak menyembunyikan apa pun, seharusnya kamu nggak perlu takut" atau "Di antara pasangan yang saling mencintai, harusnya, kan, tidak ada rahasia".
Tindakan manipulatif ini biasanya terjadi karena salah satu atau keduanya memiliki trust issue. Akar masalahnya bisa dari trauma di masa lalu atau sebenarnya memang dalam hubungan ini, dia merasa tidak aman dengan kamu sebagai pasangannya.
5. Sengaja membuat pasangan cemburu
Katanya, cemburu itu tanda cinta. Kamu setuju, nggak? Memang sudah hal yang lazim bila kita merasa cemburu saat melihat pasangan berdekatan secara berlebihan dengan lawan jenis. Justru, akan menjadi pertanyaan bila kita sepenuhnya merasa baik-baik saja.
Namun, bagaimana bila seseorang dengan sengaja membuat pasangannya cemburu? Misalnya, ia sengaja memamerkan kedekatannya dengan lawan jenis. Tentu saja ini merupakan salah satu jenis tindakan manipulatif.
Lebih parahnya lagi, beberapa orang melakukan tindakan ini dengan tujuan menguji. Padahal, pasangan bisa saja berpikir lain, seperti kamu nggak cinta atau setia yang berpotensi mengakhiri hubungan.
6. Mengatur hidup pasangan
Hubungan yang sehat dijalani oleh dua orang yang saling mendukung satu sama lain. Mereka memberi masukan dalam pengambilan keputusan, tetapi tak pernah memaksa pasangannya mengikuti apa yang ia inginkan.
Tindakan manipulatif yang dilakukan oleh pengontrol ini umumnya sangat halus. Bahkan, banyak orang yang nggak menyadari bahwa ia tengah menjadi korban manipulasi. Manipulasi ini dapat dilihat dari tindakan kecil, seperti menentukan gaya pakaian pasangan hingga larangan-larangan nggak masuk akal dengan dalih mencintai.
Perjanjian terselubung, jebakan, silent treatment, melanggar privasi, sengaja membuat cemburu, dan mengatur hidup pasangan adalah enam dari banyak tindakan manipulatif yang sering dianggap sebagai bukti cinta. Kalau kamu mengalami ini, sebaiknya tinjau ulang hubunganmu. Akan menjadi baik bila kamu bisa memperbaikinya. Namun, bila terasa nggak mungkin, ini waktunya untuk mengambil jarak.
Disclaimer: Artikel ini sudah terbit di laman IDN Times dengan judul "Berdalih Bukti Cinta, 6 Hal Ini Sebenarnya Tindakan Manipulatif"