Hidup itu pasti dipenuhi dengan warna-warni suka dan duka. Akan ada waktu di mana kita bisa bahagia dan merasakan indahnya dunia, tapi akan ada juga waktu di mana kesulitan rasanya datang menerpa seolah tidak ada waktu untuk tersenyum.
Namun, dalam situasi apa pun yang dihadapi, hampir semua dari kita pasti selalu ingin menjalankan hidup dengan bahagia. Alhasil, dalam keadaan sulit, beberapa orang cenderung menjalankannya dengan tetap berpikiran positif. Hal ini memang baik, sih, untuk kesehatan pikiran, tapi kalau ditanamkan secara berlebihan bisa berbahaya juga, lho, termasuk dalam hubungan dengan pasangan.
Optimisme yang berlebihan dan mengarah pada toxic positivity bisa membahayakan hubungan ke depannya. Toxic positivity adalah bentuk kepercayaan yang hanya berfokus pada hal-hal positif dan menolak apa pun yang dapat memicu emosi negatif.
Berikut ini tanda toxic positivity bisa merusak suatu hubungan!
1. Ketidakmampuan untuk menangani emosi yang sulit
Toxic positivity adalah cara untuk menghindari terlibat dengan emosi yang tidak menyenangkan. Padahal, yang penting untuk diingat adalah tidak semua situasi sulit itu teka-teki yang perlu dipecahkan. Terkadang, semuanya hanya perlu dijalani.
Namun, sebagai pasangan, rasanya cukup normal jika kita memiliki naluri untuk memperbaiki rasa sakit orang yang kita cintai, sehingga kita memberikan mereka perbaikan sekalipun mengarah pada hal yang tidak realistis.
Mulanya mungkin toxic positivity menunjukkan hasil yang baik. Namun, seiring berjalannya waktu, ada dampak jangka panjang yang dihasilkan, yaitu pasangan menjadi tidak terbiasa untuk menangani emosi yang sulit serta menjauhkan diri dari rasionalitas.
2. Menyangkal berbagai hal
Selanjutnya, karena sudah dibombardir dengan optimisme yang berlebihan, seseorang bisa jadi menyangkal berbagai kejadian dalam hubungan. Ia mungkin menanam pikiran-pikiran positif saja dan mengabaikan semua red flag yang padahal bisa menjadi petunjuk bagi untuk kesehatan hubungannya.
Berpura-pura bahwa segala sesuatu baik-baik saja dalam suatu hubungan padahal jelas-jelas berantakan hanya akan menciptakan masalah yang tidak dapat diselesaikan. Perlu disadari bahwa ini bisa menjadi tanda awal sebuah toxic positivity berbahaya bagi hubungan.
Jadi, apa pun emosi yang kamu rasakan, baik atau buruk, suatu peristiwa dalam hubungan itu perlu dihadapi bukan diabaikan.
3. Menyebabkan satu sama lain tidak bisa saling terbuka
Memberi tahu pasangan bahwa ia seharusnya tidak merasakan hal tertentu dapat menimbulkan rasa bersalah, sehingga sulit baginya untuk terbuka.
Untuk menghindari perasaan bersalah atas emosi yang sulit atau ditutup, ia mungkin menghindari mendiskusikan peristiwa dan emosi yang mengganggunya. Alhasil, komunikasi dalam hubungan malah jadi terhambat.
4. Berakhir dengan kekecewaan karena harapan yang tidak terpenuhi
Terlepas dari setiap niat untuk mengedepankan yang terbaik dan mencoba untuk memberikan energi positif pada setiap keadaan, hidup ini selalu penuh dengan tantangan, Bela.
Ketidakamanan finansial, tantangan hubungan, dan kehilangan orang yang dicintai mungkin tidak dapat dihindari di beberapa titik. Lalu, ketidakmampuan untuk mengakui keadaan yang menantang inilah yang pada akhirnya menciptakan kebencian ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan dan ekspektasi.
5. Pada akhirnya, tidak ada masalah yang terselesaikan
Niatnya ingin menyenangkan pasangan atau diri sendiri dengan semangat positif, optimisme yang berlebihan justru tidak menyelesaikan masalah apa pun.
Untuk menyelesaikan masalah dalam hubungan, kita harus mencari akar masalahnya, bukan menghindarinya. Sayangnya, pola pikir positif tidak selalu bisa menyelesaikan masalah di antara dua orang. Apalagi kalau sampai mengabaikan dan membenarkan hal-hal yang salah di depan mata.
Pikiran positif mungkin dapat menyelesaikan masalah kamu sendiri tetapi tidak dapat menyelesaikan masalah orang lain. Jadi, cobalah bersikap terbuka untuk menerima bahwa ada kekurangan dalam hubungan dan ketahuilah bahwa ini bisa menjadi perjalanan yang sulit untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
Itulah dia bagaimana toxic positivity bisa merusak suatu hubungan. Ingat, good vibes memang sangat baik, tapi jangan sampai kamu menutup mata pada hal-hal yang sebenernya tidak menyehatkan dalam hubungan ya!