Saat proses pendekatan, ternyata faktor kesuksesannya itu nggak hanya datang dari gebetan saja, lho, tetapi juga dari dalam diri kamu.
Bayangin saja, nih, kamu sudah menjalin PDKT selama beberapa waktu, dan gebetanmu itu nggak membuat kesalahan sama sekali, harusnya hubungan bisa dilanjutkan, dong? Akan tetapi, ketika secercah perasaan "minder" muncul, potensi hubungan pacaran pun akan dengan mudahnya hilang begitu saja.
Yup, ada faktor yang sering menyebabkan minder saat PDKT. Sayangnya, nggak ada yang bisa menolong kamu menghilangkan semua faktor tersebut, kecuali rasa percaya diri dalam dirimu sendiri. Apa saja faktor tersebut?
1. Faktor pekerjaan dan karier
Faktor pertama yang sangat sering dijumpai adalah perihal pekerjaan dan karier. Kedua hal tersebut mungkin banyak ditemui dalam diri seorang laki-laki, karena itu erat kaitannya dengan harga diri mereka. Namun, jangan salah, perempuan juga sering merasa minder dengan hal ini, lho.
Ketika proses PDKT dan seseorang belum memiliki pekerjaan dan karier yang cenderung stabil, rasa insecure akan sangat mudah menghantui mereka. Konsep hubungan yang saling membahagiakan akan dianggap sebagai beban kalau ternyata salah satu pasangan tidak memiliki kesuksesan dalam kariernya.
2. Faktor ekonomi
Jika mungkin pekerjaan dan karier berhubungan erat dengan diri sendiri, tapi faktor ekonomi mengarah pada sesuatu yang lebih luas. Ketika kamu melakukan PDKT dengan seseorang dengan tingkatan ekonomi yang cukup jauh berbeda, tentu hal itu akan membuatmu minder.
Misalnya, ia memiliki keluarga yang sangat berkecukupan dan gaya hidup yang berbanding terbalik denganmu. Mungkin ia tidak mempermasalahkan hal tersebut, tapi uang selalu menjadi salah satu masalah pelik dalam sebuah hubungan, apa pun itu, termasuk relationship. Kamu tentu tidak akan bisa menyesuaikan hal ini dan pada akhirnya hanya rasa lelah yang menghantui.
3. Faktor latar belakang keluarga
Tidak jauh berbeda dengan poin di atas, faktor latar belakang keluarga juga kerap kali membuat seseorang merasa minder saat PDKT. Calon pasanganmu mungkin lahir dari keluarga yang harmonis dan memiliki rasa kekeluargaan yang sangat tinggi. Sedangkan, bisa saja keluargamu memiliki kebiasaan sebaliknya.
Belum lagi kalau ternyata keluarganya keturunan ningrat atau cukup terpandang, sehingga membuat kamu merasa tak pantas untuk bersamanya. Kamu mungkin dihantui dengan pikiran bahwa keluarganya akan menuntut banyak hal yang tidak akan pernah bisa kamu penuhi. Padahal, belum tentu begitu.
4. Faktor fisik
Selanjutnya, faktor yang juga sangat sering ditemui, yaitu perihal fisik. Aspek ini biasanya lebih sering ditemui pada perempuan. Ketika sudah merasa minder, perempuan akan merasa diri mereka selalu kurang dalam segala hal, seperti kurang cantik dan selalu membandingkan diri dengan orang lain, yang bahkan nggak ada hubungannya sama sekali.
Laki-laki juga begitu, hanya saja, mereka cenderung tidak terlalu overthinking. Kalau mereka sudah merasa tidak pantas secara fisik, biasanya banyak laki-laki lebih memilih mundur di awal sebelum berperang.
5. Faktor lingkungan dan pendidikan
Faktor pendidikan juga sangat mendukung rasa minder saat PDKT, dan paling sering ditemui pada laki-laki. Ketika mereka dekat dengan perempuan yang tingkat pendidikannya lebih tinggi, mudah bagi mereka merasa tidak pantas untuk terus berada di samping perempuan tersebut. Mereka akan berpikir bahwa perempuan itu berhak mendapatkan sosok yang lebih baik darinya.
Selain itu, faktor lingkungan juga ternyata sangat berpengaruh. Kamu mungkin adalah sosok yang biasa-biasa saja dengan circle yang itu-itu saja. Akan tetapi, gebetanmu itu adalah sosok yang senang bergaul dan memiliki koneksi di mana-mana.
Teman-temannya terlihat sangat gaul dan jauh berbeda dengan gaya hidup yang kamu miliki sehari-hari. Kalau sudah begitu, mundur rasanya adalah pilihan yang tepat untuk kamu pilih daripada harus bertemu dan bergabung dengan circle-nya itu.
6. Masa lalu
Masa lalu juga bisa, lho, menyebabkan seseorang minder saat PDKT. Apalagi kalau seseorang itu sering kali terjebak dalam hubungan yang toxic dan melelahkan. Gebetanmu mungkin selalu memiliki hubungan yang lama dan berakhir dengan baik-baik saja. Sedangkan, kamu cenderung bertemu dengan orang yang salah.
Pengalaman dengan hubungan yang toxic membuat kamu merasa bahwa kamu nggak pantes untuk orang sebaik dia. Padahal, semua itu belum tentu salahmu, lho.
7. Faktor kedewasaan
Terakhir, faktor kedewasaan. Kebanyakan perempuan dikenal memiliki sifat kekanak-kanakan seperti ngambekan, cengeng dan manja. Semua sifat ini jelas sangat berpengaruh dalam sebuah hubungan.
Ketika gebetannya terlihat lebih dewasa, nggak jarang banyak perempuan yang merasa minder dan merasa tidak bisa mengimbangi laki-laki tersebut. Ditambah lagi, biasanya laki-laki yang lebih dewasa itu cenderung tidak banyak omong dan lebih banyak bertindak. Hal inilah yang semakin menambah beban pikiran perempuan bahwa laki-laki itu pantas mendapat sosok yang seimbang, bukan malah perempuan manja yang terus menerus menempel dan menuntut banyak hal padanya.
Itulah sejumlah faktor yang sering menyebabkan hubungan PDKT gagal dilanjutkan. Hayo, jangan sampai itu terjadi pada hubunganmu ya!