Salah satu landasan yang cukup penting dalam sebuah hubungan adalah adanya komitmen. Kualitas seseorang bisa dilihat dari bagaimana ia menjalankan komitmen yang sudah dibuatnya. Namun, bagaimana dengan orang yang takut untuk berkomitmen? Bagaimana menilainya?
Tentu saja, itu bisa mempengaruhi citra dan perilakunya. Meskipun pada dasarnya ketakutan yang mereka miliki bisa disebabkan oleh banyak hal, tetap saja, itu akan menyulitkan posisi mereka.
Untuk kamu yang harus menghadapi orang atau pasangan dengan masalah komitmen, berikut ini ada sejumlah cara untuk menghadapinya.
1. Miliki kehidupan yang baik di luar hubungan
Hal pertama yang harus kamu lakukan ketika berhubungan dengan seseorang yang takut berkomitmen adalah jangan mengejar dan memaksanya. Kamu harus sadar bahwa ritme yang kalian miliki berbeda. Memaksa ia untuk bisa sejajar denganmu tentu akan terasa melelahkan, baik untuk dirinya maupun dirimu sendiri.
Jadi, alih-alih menginvestasikan semua energimu untuk mewujudkan suatu hubungan, lebih baik masukkan energi itu ke dalam dirimu sendiri. Kamu harus tetap memiliki aktivitas sendiri untuk menyembuhkan ketakutan dan rasa tidak aman yang mungkin muncul.
2. Luangkan waktu untuk memahami mereka secara mendalam
Fobia komitmen tentu bisa disebabkan oleh berbagai masalah. Akar masalah yang paling sering ditemui berasal dari ketakutan bawah sadar dan mendalam untuk mempercayai orang lain.
Pasanganmu mungkin memiliki keyakinan untuk memberi batasan terhadap diri mereka, sehingga kesulitan untuk percaya kalau kamu benar-benar ingin bersamanya. Terkadang, kondisi ini diperparah dengan kebiasaannya menghindari sesuatu.
Nah, saat mereka sudah seperti ini, yang perlu kamu lakukan adalah mengenal mereka lebih dalam agar bisa secara perlahan meruntuhkan tembok yang dibuat. Luangkan waktu untuk mempelajari pasanganmu tanpa meminta imbalan apapun. Lakukan semuanya secara konsisten dan sabar.
3. Peka terhadap situasi
Saat ingin meyakinkan pasanganmu sepenuhnya, maka penting untuk memperhatikan hal-hal yang mungkin membuat mereka tidak nyaman. Misalnya, seseorang yang takut berkomitmen biasanya menghindari dirinya untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seperti bertemu keluarga atau menghadiri pertemuan.
Kamu harus peka akan hal ini dan belajar untuk menghindarinya atau kalau kamu merasa ia akan baik-baik saja, lebih baik tanyakan dulu apakah ia setuju atau tidak. Jangan sampai kesabaran yang sudah kamu bangun untuk meruntuhkan temboknya, harus sirna begitu saja karena ketidakpekaan yang kamu miliki.
4. Biarkan ia memiliki ruang untuk diri sendiri
Sering kali rasa takut berawal dari sebuah keraguan. Ini pun yang dirasakan oleh orang-orang dengan masalah komitmen. Mereka cenderung mempertanyakan emosi yang mereka miliki daripada menindaklanjutinya, sehingga yang terjadi adalah sebuah hubungan yang seolah tidak terarah.
Jadi, langkah terbaik yang bisa kamu lakukan adalah memberi mereka ruang sendiri untuk mengenali dan mencari tahu semuanya. Tenang, Bela, terkadang, sedikit waktu dapat menciptakan sebuah perbedaan, lho.
5. Ajarkan mereka hal-hal kecil yang mengarah pada komitmen
Selanjutnya, untuk membantu pasanganmu mengatasi fobia komitmennya, kamu bisa menunjukkan kepada mereka bahwa sebenarnya mereka mampu melakukannya.
Komitmen itu bisa menyangkut banyak hal. Kamu bisa mulai dari hal-hal yang mungkin terlihat sederhana seperti misalnya merencanakan kencan makan malam. Dari situ, kamu bisa memberikan tanggung jawab pasanganmu untuk berkomitmen menjalankannya.
Jika ia mampu berkomitmen pada rencana kecil, maka setidaknya ia akan bisa belajar berkomitmen untuk hal-hal yang lebih besar nantinya. Kamu harus bisa meyakini pasanganmu bahwa semua itu hanya perlu dilakukan secara bertahap dan berproses.
6. Hormati kebutuhan pasangan akan kebebasan
Jika pasanganmu menghindari sebuah komitmen karena merasa takut kehilangan kebebasannya, maka biarkan ia memilikinya. Belajar menerima adalah kuncinya.
Menerima kebebasan yang diinginkan pasangan, bukan berarti kamu tidak sayang, lho. Justru dengan menerima, pasangan akan merasa dihormati akan kebutuhannya. Alih-alih merasa tidak aman, ia mungkin akan semakin jatuh cinta padamu!
Saling memberikan kebebasan, juga bisa kalian jadikan kesempatan untuk belajar bagaimana berkompromi dalam suatu hubungan.