Kamu mungkin telah bertemu dengan seseorang yang menarik perhatian dan membuka kemungkinan untuk menjalin sebuah hubungan baru. Namun, kamu tiba-tiba menyadari bahwa dia melakukan semua proses pendekatan atau PDKT itu dengan sangat cepat. Hal tersebut membuatmu pusing karena tidak bisa memproses emosi dengan saksama.
Meskipun memulai sebuah hubungan romantis itu menyenangkan, tapi kamu tentu saja tidak bisa menjalin asmara dengan seseorang yang hanya bermain-main. Jika hal itu terjadi, kamu hanya akan menyakiti diri sendiri dan berakhir memiliki ketakutan untuk kembali memulai hubungan baru.
Di sisi lain, kamu mungkin tidak bisa langsung meninggalkan si dia karena satu dan lain hal. Meski begitu, kamu ingin tetap berhati-hati dan membuat batasan agar dia tidak terlalu mendesakmu meresmikan hubungan. Melansir dari Bolde, ada beberapa cara menghadapi laki-laki yang PDKT terlalu cepat. Apa saja? Simak rangkuman informasinya berikut ini, yuk!
1. Ketahui perasaan sendiri
Sebelum memutuskan untuk berhenti atau melanjutkan sebuah hubungan, penting untuk mengetahui bagaimana perasaanmu sendiri. Apakah kamu ingin melanjutkannya, atau justru lelah dan perlu mengambil jeda sesaat. Jangan hanya mengikuti alur hubungan yang ditentukan oleh pasangan.
Jika bimbang, berhenti sesaat dan renungkan kembali apakah si dia benar-benar cocok untukmu atau tidak. Ingatlah kembali semua hal-hal yang dialami bersama untuk mengetahui bagaimana perasaanmu kepadanya. Jika kamu melihat ada tanda bahaya, akui dan jangan ragu untuk berhenti.
2. Tanya si dia tentang hubungan terakhirnya
Saat seorang laki-laki melakukan pendekatan dengan begitu cepat, terkadang ada sesuatu yang sebenarnya dia sembunyikan. Bisa saja, dia baru putus dari mantannya, sehingga mencari pelampiasan untuk mengalihkan emosi sedihnya.
Jika kamu merasa menjadi pelampiasan, maka segeralah berhenti dan akhiri hubungan tersebut. Perlu diketahui, kamu berharga dan berhak mendapatkan seseorang yang lebih baik. Oleh karena itu, untuk mencegah hal ini terjadi, ajukan pertanyaan kepada si dia tentang sudah berapa lama dia melajang dan kapan hubungan terakhirnya selesai.
3. Buat batasan sedari dini
Membuat batasan penting untuk melindungi diri saat mulai berkencan dengan orang baru. Tanpa batasan, orang lain bisa datang sesuka hati dan menyebabkan kekacauan atau patah hati. Meski baru perkenalan dan melakukan pendekatan, tidak ada salahnya untuk menentukan batasan-batasan tertentu.
Batasan tersebut bisa berupa hanya bertemu di akhir pekan karena kesibukan pekerjaan, atau tidak mengirim pesan hingga larut malam karena saling membutuhkan istirahat. Setelah batasan ini diberlakukan, lihatlah bagaimana reaksi si dia. Jika dia bisa menghormati batasanmu, itu adalah pertanda baik.
4. Beri tahu si dia jika kamu ingin hubungan yang santai
Cara terbaik untuk menghadapi laki-laki yang PDKT terlalu cepat adalah dengan memberitahunya apa yang kamu inginkan dari hubungan tersebut sejak awal. Jika dia ingin langsung meresmikan hubungan pada kencan pertama, kamu bisa memberi tahu dia bahwa kamu ingin memulai hubungan dengan santai dan perlahan-lahan.
Selain itu, kamu juga mungkin belum terlalu mengenalnya, sehingga sulit untuk bisa memercayainya sebagai pasangan. Jika dia tidak setuju dengan usulan tersebut, maka tidak ada salahnya untuk berhenti sebelum terlambat.
5. Hindari obrolan ringan selama berjam-jam
Saat kamu merasa cocok dengan seseorang, sangat wajar rasanya jika ingin mengobrol dengan si dia selama berjam-jam. Tetapi, jika kamu ingin hubungan yang lebih serius, pastikan obrolan tersebut bisa memberimu informasi yang dibutuhkan untuk mengenalnya secara lebih dalam.
Cobalah untuk menggali informasi mengenai kepribadian, pandangan, dan tujuan hubungan yang sebenarnya ingin dia capai. Pertanyaan ini juga dapat menunjukkan seberapa serius dia ingin menjalin hubungan denganmu.
6. Jangan terlalu cepat membalas pesannya
Saat masa pendekatan, ada baiknya jangan terlalu cepat membalas pesan yang dia kirimkan. Ini bukan karena kamu ingin mempermainkannya, tapi ini berhubungan dengan batasan yang telah dibicarakan sebelumnya.
Tunjukkan bahwa kamu memiliki kehidupan sendiri, seperti bekerja, melakukan hobi, dan berkumpul dengan keluarga serta sahabatmu. Jalani hidup seperti biasa agar hubungan baru tidak mengambil alih fokusmu. Hal ini juga bisa dilakukan untuk menunjukkan bahwa kamu tidak bisa selalu bersamanya tujuh hari dalam seminggu.
7. Lakukan kencan singkat
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi orang yang melakukan pendekatan terlalu cepat adalah dengan mempersingkat waktu kencan. Mungkin ini terdengar menyebalkan karena kamu ingin menikmati waktu berdua lebih lama. Tetapi, jika masih berada di tahap awal pendekatan, tidak ada salahnya untuk menjalin hubungan dengan perlahan-lahan.
8. Lakukan kencan berkelompok
Jika kamu ingin memperlambat proses pendekatan, ada baiknya untuk melakukan kencan berkelompok, seperti double date atau triple date. Dengan begitu, kamu akan bertemu dengan temannya dan dia juga akan bertemu dengan teman-temanmu. Biasanya, setelah kencan, teman dia dan temanmu akan menghubungi kamu untuk memberikan pendapatnya tentang si dia. Dari sinilah kamu bisa mendapatkan informasi dan sudut pandang baru yang lebih beragam.
9. Jangan setujui rencananya
Kamu baru berkencan dua kali dan status hubungan masih belum resmi, tapi si dia justru sudah mengajakmu bertemu keluarganya. Ini jelas menunjukkan bahwa dia terburu-buru menjalani hubungannya. Oleh karena itu, kamu berhak untuk menolak dan tidak menyetujui semua rencananya.
Meskipun kamu mungkin ingin meninggalkannya, cobalah jujur dan bicarakan secara baik-baik. Beri tahu dia bahwa masih terlalu awal untuk bertemu keluarganya. Kamu masih perlu mengenalnya lebih dalam, sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan yang serius. Jika dia memang menginginkanmu, maka dia tidak akan keberatan dengan hal itu.