Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Pelajaran Cinta yang Bisa Dipetik dari Film ‘We Live in Time’

Setiap momen sangat berarti

Natasha Cecilia Anandita

Salah satu film drama romantis yang sedang tayang di bioskop adalah film We Live in Time. Dibintangi Andrew Garfield dan Florence Pugh, film satu ini disebut-sebut berhasil membuat penontonnya terhanyut dalam ceritanya yang haru sekaligus sedih. Bahkan kamu disarankan untuk membawa tisu saat akan menontonnya. 

We Live in Time sendiri berkisah tentang Almut (Florence Pugh) dan Tobias (Andrew Garfield) yang bertemu dalam sebuah pertemuan tak terduga dalam sebuah kecelakaan. Siapa sangka, kecelakaan itu membuat Almut dan Tobias semakin dekat dan jatuh cinta. Kehidupan cinta mereka tidaklah mudah, ada berbagai rintangan yang dihadapi pasangan ini selama satu dekade. 

Berikut pelajaran menarik tentang cinta yang bisa kamu dapatkan dalam film We Live in Time.

1. Hidup dibentuk oleh masa lalu dan harus terus berjalan

imdb

Film ini menggambarkan bahwa manusia dibentuk oleh masa lalu mereka yang terhubung dengan masa kini, dan tidak tahu pasti apa yang akan terjadi di masa depan. Hanya yang pasti adalah hidup akan terus berjalan. Di akhir filmnya, ditunjukkan bahwa bahwa kehidupan dapat berlanjut setelah kematian. Kamu mungkin masih bisa menemukan kebahagiaan bahkan setelah kehilangan orang yang kamu cintai.

2. Ketekunan dan saling menguatkan

variety.com

Film karya sutradara John Crowley, menceritakan karakter Almut yang kuat dan tidak menyerah, bahkan ketika dia didiagnosis menderita kanker. Penyakit mematikan itu seakan tragedi yang bisa menghancurkan rumah tangga yang harmonis. Tapi, kamu bisa melihat bagaimana Almut dan Tobias akhirnya saling menguatkan dan berjuang untuk tetap bersama dalam masa-masa sulit.

3. Pasang surut kehidupan

imdb

Film ini juga menunjukkan pasang surutnya kehidupan, termasuk hubungan pasangan. Seperti kisah Tobias dan Almut yang bertemu secara tidak sengaja dan kebetulan dalam sebuah kecelakaan. Saat itu Tobias baru cerai dari istrinya. Ia bertemu dengan Almut, sampai akhirnya mereka menikah dan memiliki anak perempuan.

Sekilas, hal tersebut terasa indah. Akan tetapi, dalam waktu 1 jam 48 menit itu, kamu akan disajikan dengan kehidupan mereka yang penuh pasang surut. Apalagi saat penyakit mematikan datang ke kehidupan rumah tangga mereka.

4. Setiap momen sangat berarti

usatoday.com

Kisah cinta yang indah yang dialami Almut dan Tobias berubah drastis saat Almut didiagnosa kanker. Keduanya pun memutuskan untuk memanfaatkan waktu mereka bersama dengan sebaik mungkin. Setiap detiknya sangat berarti untuk mereka.

Ini juga memberikan pesan kepada para penonton untuk menghargai waktu dengan sebaik mungkin. Setiap menit yang kamu miliki bersama orang yang kamu cintai adalah waktu yang patut dinikmati dengan baik. Jam, stopwatch, dan pengatur waktu ditampilkan di sepanjang film, berfungsi sebagai pengingat akan waktu yang terus berdetak.

5. Cinta itu sepadan

rollingstone.com

Film ini berkisah tentang cinta antara Tobias dan Almut, dan bagaimana mereka menemukan kebahagiaan terlepas dari tantangan yang mereka hadapi. Penggambaran keintiman di antara para karakter dalam film ini juga menunjukkan bahwa tubuh adalah subjek, bukan objek.

Cinta itu sepadan dengan segalanya. Tobias dan Almut adalah orang-orang biasa yang menjalani kehidupan biasa, tetapi mereka memiliki cinta yang luar biasa untuk satu sama lain. Kisah mereka sangat memilukan karena terasa begitu nyata. 

We Live in Time mungkin adalah film tentang kehilangan, tetapi ini juga merupakan film tentang cinta. Ini adalah pengingat bahwa cinta dan kehilangan adalah satu kesatuan. Kamu tidak dapat memiliki yang satu tanpa yang lain, tetapi cinta bisa lebih dari kehilangan itu sendiri.

Kamu sudah nonton filmnya, Bela?

IDN Channels

Latest from Dating