Baby Reindeer menjadi salah satu series yang trending di Netflix. Diangkat dari kisah nyata, series ini mengungkap pengalaman komedian Skotlandia, Richard Gadd, dengan seorang penguntit di usia 20-an.
Setelah memberikan secangkir teh gratis kepada seorang perempuan, tindakan kebaikannya itu justru membawa kepada pengalaman traumatis untuknya. Penasan dengan kisah Baby Reindeer? Berikut fakta dan sinopsis series Netflix, Baby Reindeer.
1. Sinopsis Baby Reindeer
Baby Reindeer adalah series yang dibintangi langsung oleh sang korban penguntitan, Richard Gadd. Richard berperan sebagai versi fiksi dirinya sendiri yang bernama Donny Dunn. Donny adalah seorang komedian dan bartender yang sedang berjuang.
Suatu kali, ia bertemu dengan Martha (Jessica Gunning), perempuan yang kesepian. Donny pun menyajikan secangkir teh gratis kepada perempuan tersebut di bar tempatnya bekerja.
Satu tindakan kebaikan itu mengubah hidup Donny selamanya, karena selama tiga tahun berikutnya, Martha menguntitnya. Dia mengirimkan 41.000 e-mail dan pesan suara selama ratusan jam kepada Donny.
2. Obsesi yang berujung penguntitan
Donny yang baru saja menjadi dewasa di usia 20-annya harus menghadapi sebuah pengalaman yang cukup traumatis. Komedian Skotlandia itu dikuntit oleh seorang perempuan paruh baya selama 4,5 tahun.
Dalam kurun waktu itu, Martha mengiriminya 41.071 e-mail, 350 jam pesan suara, 744 tweet, 46 pesan Facebook, 106 halaman surat, serta berbagai hadiah aneh, termasuk mainan rusa kutub, obat tidur, topi wol, dan celana pendek.
Hal ini karena Martha menjadi terobsesi kepada Donny setelah ia menerima kebaikan dari komedian sekaligus bartender itu. Dia secara obsesif menguntit Donny di luar rumah, tempat kerja, dan di atas panggung di klub komedi.
“Awalnya semua orang di pub menganggap lucu bahwa saya memiliki seorang pengagum,” kata Richard Gadd dalam sebuah wawancara dengan The Times Inggris.
“Kemudian dia mulai menginvasi hidup saya, mengikuti saya, muncul di pertunjukan saya, menunggu di luar rumah saya, mengirim ribuan pesan suara dan e-mail,” tambahnya.
Gangguan yang dihadapi Donny semakin menganggu hidupnya, bahkan orang-orang sekelilingnya. Orang-orang yang dicintainya mendapat pelecehan, termasuk orangtuanya dan seorang perempuan transgender yang jadi pacarnya.
3. Tak hanya dikuntit, ada unsur pelecehan juga
Sebelum dikuntit, Donny juga pernah dilecehkan secara seksual saat masih muda. Ia pernah di-gromming, diperkosa, dan berulang kali diserang secara seksual oleh seorang penulis TV yang lebih tua dan sukses.
Hal tersebut berawal dari sang penulis yang merupakan seorang laki-laki memberikan tawaran menarik untuk Donny yang membuatnya akan sukses. Donny pun terbuai, sang penulis menawarkan untuk membimbing Donny dan mengundangnya ke apartemennya di London. Di sana, Donny terpaksa mengonsumsi obat-obatan terlarang hingga pelecehan terjadi.
Setelah mengalami hal-hal tak mengenakkan tersebut, ia sempat menyalahkan dirinya sendiri dan mentalnya terguncang. Beruntungnya, ia bisa bangkit dan belajar untuk lebih berempati lagi pada dirinya sendiri.
4. Berbicara tentang kesehatan mental
Series ini juga membawa penontonnya melihat adanya tanda-tanda kesehatan mental. Obsesi sendiri bisa dikategorikan dalam kondisi gangguan mental obesessive of love atau erotomania dalam beberapa kasus. Sedangkan penguntitan yang juga merupakan pelecehan, bisa membawa dampak traumatis yang berpengaruh pada mental korbannya.
Dalam kisah nyatanya sendiri, Richard Gadd tidak memenjarakan penguntitnya. Richard Gadd menyarankan kepada The Times agar penguntitnya tidak dipenjara, dan mengatakan bahwa dia tidak ingin menjebloskan seseorang yang memiliki gangguan jiwa seperti itu ke dalam penjara.
Richard juga mengungkapkan bahwa dia “merasa campur aduk tentang hal itu”, tetapi situasinya sekarang sudah “terselesaikan”. Richard sempat mengalami trauma setelah kejadian yang menimpanya itu dan sampai berdampak pada pekerjaannya. Tapi kini, ia sudah mulai bisa menjalani hidupnya lagi dengan perjuangan keras.
“Saya tidak bisa cukup menekankan betapa dia adalah korban dalam semua ini,” katanya kepada The Independent.
“Penguntitan dan pelecehan adalah bentuk penyakit mental. Salah jika menggambarkannya sebagai monster, karena dia tidak sehat, dan sistem telah mengecewakannya,” ujarnya lagi.
“Saya tidak bisa lagi memisahkan hidup saya dengan apa yang telah saya alami. Menjadi semakin sulit untuk berperan sebagai pelawak yang sembrono ketika saya telah mengalami hal-hal seperti ini,” kata Richard kepada publikasi tersebut.
“Meski terasa berat dan tak mampu, tapi aku terus menekan semua rasa trauma itu untuk bertahan dan melakukan rutinitasku. Itu hampir seperti sebuah pilihan untuk bertahan hidup. Aku sangat berjuang keras,” ceritanya.
5. Orang yang merasa menjadi Martha di dunia nyata buka suara
Setelah serialnya rilis pada 11 April 2024 lalu, seseorang yang merasa “Martha” di dunia nyata mengatakan kepada Daily Mail pada 26 April 2024, bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap Richard Gadd.
Perempuan itu bersikeras bahwa sekarang Richard Gadd-lah yang terobsesi padanya. Ia mengatakan kalau dia adalah korban dan Richard membuat narasi yang menyudutkannya.
“Dia menggunakan Baby Reindeer untuk menguntit saya sekarang,” katanya kepada Daily Mail.
“Saya korbannya. Dia menulis acara yang memojokkan saya,” tambah perempuan tersebut.
Dia juga menyebut Richard menindas seorang perempuan yang lebih tua di televisi demi ketenaran dan kekayaan. Bahkan, perempuan tersebut mengatakan ia menerima ancaman pembunuhan dan pelecehan secara online dari pendukung Richard Gadd.
Dia juga mengatakan kepada media tersebut bahwa dia tidak pernah memiliki mainan bayi rusa dan tidak akan berbincang dengan Richard Gadd tentang mainan masa kecil. Di balik spekulasi serta kerumitan yang terjadi di dunia nyata, Baby Reindeer hanya sebuah series untuk menghibur sekaligus berpesan kepada penonton untuk lebih berhati-hati dengan orang-orang di sekitar.
Itulah fakta dan sinopsis film Baby Reindeer yang trending di Netflix.