Ada banyak alasan untuk putus dengan pasangan. Baik itu karena rasa bosan, perselingkuhan, kekerasan, dan salah satunya adalah perbedaan agama. Walau banyak pasangan yang berakhir menikah hingga tua dalam hubungan beda agama, tapi ini tak selamanya berhasil.
Perbedaan keyakinan sering kali menjadi tembok terbesar, terutama dalam restu orangtua. Pasangan beda agama menghadapi tantangan budaya, mental, emosional, dan spiritual yang unik. Memiliki keyakinan kuat yang tidak selaras dengan pasangan dapat menyebabkan kekacauan internal dalam hubungan kalian.
Saat dirasa sudah tak ada jalan, akhirnya banyak pasangan yang memilih untuk berpisah, walau masih sangat mencintai satu dengan lain. Mantan kekasih yang beda agama denganmu itu mungkin dirasa tak akan bisa kamu dapatkan di luar sana.
Saat chemistry kalian sudah kuat, tembok kepercayaan masih terbentang luas dan sulit ditembus. Gagal move on bisa jadi akibatnya. Untuk menghadapi putus cinta karena beda agama ini, berikut ada 6 cara yang bisa kamu lakukan.
1. Cobalah menerima perpisahan kalian
Sulit untuk melepaskan suatu hubungan ketika kamu masih cinta. Ketika suatu hubungan berakhir karena alasan agama, kamu mungkin berharap untuk berdamai atau membicarakannya. Tetapi, untuk menghormati dan menghargai satu sama lain, kamu harus mencoba menerimanya secara radikal.
Menerima secara radikal artinya mengakui dan menerima bahwa kalian tidak dapat memperbaikinya. Kalian berdua tidak lagi berkencan karena ketidakcocokan yang besar. Tak satu pun dari kalian yang salah karena memiliki keyakinan yang berbeda.
Sama seperti dalam perpisahan apa pun, penting untuk meluangkan waktu untuk berpisah sepenuhnya darinya. Mungkin sulit untuk melupakan mantan yang masih kamu cintai jika kamu tetap berhubungan. Cobalah untuk berkomitmen pada jangka waktu tertentu untuk tidak melihat media sosialnya dan menghindari komunikasi di luar apa yang benar-benar diperlukan. Menyembuhkan patah hati memang tidak mudah, tapi bisa dilakukan.
2. Habiskan waktu dan bercerita dengan orang terdekatmu
Kadang kita tak kuat untuk menghadapi masalah sendirian. Memiliki teman di sisimu dapat membantu kamu untuk lebih semangat dan merasa nyaman. Teman terdekat pasti ingin membantu kamu menghadapinya.
Mereka mungkin akan mencoba metode yang biasa untuk menghibur, jadi jika kamu membutuhkan sesuatu yang berbeda, jangan takut untuk memberi tahu mereka. Mereka pasti ingin memberi kamu bantuan apa pun yang kamu butuhkan.
Menghabiskan waktu berbicara dengan orang-orang yang memiliki sedikit pengetahuan tentang hubungan sebelumnya juga dapat membantu. Percakapan dengan rekan kerja atau komunitas lainnya dapat membuat kamu berhenti sedih dan lebih bisa menerima.
Bicaralah dengan keluargamu, jika kamu dekat dan merasa nyaman melakukannya. Bahkan, jika mereka tidak setuju dengan pasanganmu, mereka tidak ingin melihat kamu terluka. Mereka mungkin dapat menawarkan kenyamanan dan perspektif untuk membantu kamu menyembuhkan luka di hati.
3. Bangun kembali spiritualitasmu
Putus dengan seseorang yang kamu cintai karena agama mungkin membuat kamu merasa jauh dari diri sendiri dan keyakinanmu. Namun, keyakinan dan imanmu dapat membantu kamu menjadi lebih tangguh. Jika kamu memiliki komunitas agama untuk diikuti, cobalah untuk bergabung bersama mereka.
Kamu bisa lebih banyak meluangkan waktumu untuk membangun kembali hubungan dengan Sang Pencipta. Baik itu dengan doa, membaca kitab suci, mendengarkan lagu rohani, atau mendengarkan pesan-pesan rohani. Dengan begitu, kamu akan bisa melewati masa-masa sulit dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
4. Fokus pada inti nilai dirimu
Perbedaan agama dapat membantumu untuk benar-benar memeriksa apa yang penting bagimu. Bagi banyak orang, nilai inti dikembangkan dan diperkuat oleh komunitas. Ketika kamu dikelilingi oleh orang-orang yang berpikir berbeda darimu, itu memberikanmu kesempatan untuk mendalami keyakinanmu.
Cobalah untuk menggali lagi apa yang menjadi nilai dirimu. Bandingkan dengan apa yang telah kamu alami selama perkembanganmu. Cari apakah ada perubahan dalam beberapa tahun terakhir?
Dengan menggali lagi nilai dirimu, kamu bisa menggunakan waktu ini untuk mengenal diri kamu sendiri sedikit lebih baik dan mulai lebih mencintainya. Nilai-nilai ini dapat membantu kamu untuk tetap setia pada diri sendiri, bahkan pada saat yang penuh gejolak seperti putus cinta.
5. Identifikasi batasan dalam hubungan
Mungkin menyakitkan untuk mulai memikirkan hubungan lain setelah putus, tetapi itu perlu. Setelah kamu selesai menangisi akhir dari hubunganmu itu, selanjutnya benahi kembali kisah cintamu dan apa yang kamu inginkan kelak di hubungan masa depan.
Standar dan batasan yang telah kamu buat sebelumnya mungkin tidak perlu banyak perubahan. Kamu dan mantan putus karena beda agama, bukan karena dia orang jahat. Hal yang perlu kamu kamu tambahkan adalah batasan dalam hubungan.
Apakah kamu masih terbuka untuk berkencan dengan seseorang yang berbeda agama denganmu? Studi menunjukkan bahwa pasangan beda agama menghadapi tantangan yang tidak dimiliki oleh pasangan lain. Dari pengalaman hubungan di masa lalu, apakah kamu ingin menghadapi tantangan itu lagi?
Jika kamu tahu bahwa menjalin hubungan dengan orang yang berbeda agama akan menjadi tantangan besar dan tak ada jalan keluarnya, kamu bisa memilih yang lain. Menjalani hubungan dengan seseorang yang memiliki keyakinan yang sama, dapat menuntunmu kepada jalan yang lebih baik dalam hubungan kalian.
6. Putuskan bagaimana kamu akan rekoneksi dengan mantanmu
Hanya karena kalian putus, bukan berarti kalian tidak akan pernah bisa berteman lagi. Ketika kamu siap untuk berbicara satu sama lain lagi, kamu harus bisa tahu bagaimana kamu akan menanganinya atau berhubungan dengannya lagi.
Tetap berteman bukanlah hal yang mustahil, tetapi itu akan membutuhkan usaha. Salah satu dari kalian atau kalian berdua mungkin masih memiliki perasaan satu sama lain, jadi hal terbaik yang harus dilakukan adalah menetapkan batasan yang jelas satu sama lain. Kamu perlu tahu garis apa yang tidak boleh dilewati saat kalian saling mengenal lagi.
Rasa ingin balikan mungkin terkadang muncul. Tapi, cobalah memikirkannya kembali matang-matang. Apakah ada sebuah hal baik di depan yang membuat kalian bisa bersama. Jika tidak, coba hormati keputusan tersebut dan tetaplah berpikir bahwa suatu saat masing-masing kalian akan menemukan jodoh sejati terbaiknya.
Itulah 6 cara menghadapi putus cinta karena beda agama. Gagal move on wajar saja, tapi harus bisa bangkit kembali.