Penggunaan media sosial kini memunculkan kata-kata baru bagi kalangan anak muda. Salah satu istilah yang sering muncul dalam percakapan adalah 'sefrekuensi'.
Sefrekuensi adalah istilah untuk mendeskripsikan koneksi yang baik antara teman, pasangan, maupun keluarga. Bersama dengan orang yang sefrekuensi tentu akan terasa nyaman dalam banyak hal.
Supaya lebih mengerti apakah kamu dan pasanganmu sefrekuensi atau tidak, simak selengkapnya berikut ini ya, Bela!
Apa itu sefrekuensi?
Sefrekuensi adalah istilah baru yang merujuk pada kata frekuensi. Dalam KBBI, frekuensi berhubungan dengan gelombang dan getaran. Istilah ini jika disambungkan dengan pengertian tersebut bisa berkaitan dengan koneksi.
Artinya, sefrekuensi adalah sebuah hubungan yang terkoneksi dengan baik, entah itu antara pasangan, teman, maupun keluarga. Kamu dan orang yang sefrekuensi memiliki kedekatan yang erat karena memiliki banyak kesamaan satu dan lainnya.
Contoh hubungan sefrekuensi
Beberapa contoh hubungan sefrekuensi yang bisa dilihat di antaranya adalah memiliki hobi yang sama, kebiasaan yang sama, ataupun makanan kesukaan yang sama. Namun, tidak terbatas pada kesamaan saja, hubungan bisa menjadi sefrekuensi jika memiliki pola pikir yang sama pula.
Saat satu pasangan sudah sama-sama dewasa, maka mereka akan memiliki visi, misi, dan tujuan untuk menjalani hubungan. Dengan membangun visi, misi, dan tujuan yang sama, maka hal itu juga bisa disebut dengan sefrekuensi.
Misalnya, saat kamu dan pasangan menjalani hubungan jarak jauh, maka satu sama lain akan meluangkan waktunya untuk sekadar memberi kabar atau bertemu di saat tertentu. Selain itu, mereka juga saling percaya dan nyaman dalam menjalaninya.
Tanda hubungan sefrekuensi
Hubungan yang sefrekuensi bisa terlihat dari kebiasaan yang dilakukan. Ciri-ciri hubungan yang sefrekuensi adalah seperti berikut ini.
1. Percakapan dua arah
Saat bersama dengan seseorang yang sefrekuensi, maka kita bisa membicarakan semua hal dan tidak menahan diri. Begitu juga dengan orang tersebut, ia akan menimpali obrolan dengan antusias dan 'nyambung'.
Dari pembicaraan itu, bisa dilihat bahwa kamu dan dia memiliki pola pikir yang sama dan komunikasi tidak hanya terjadi satu arah saja. Sebab, hubungan yang di dalamnya hanya terjadi satu arah akan sulit untuk bertahan.
2. Tidak gengsi
Selanjutnya, dua orang yang sudah sefrekuensi tidak akan mementingkan gengsinya. Meskipun gengsi adalah hal yang wajar dimiliki oleh setiap orang, tetapi rasa itu akan sirna jika kamu benar-benar sudah sefrekuensi dengan orang tersebut.
Kamu dan dia sudah seperti orang yang dekat sejak kecil, sehingga tidak mementingkan ego dan gengsinya masing-masing. Bahkan saat melakukan hal-hal yang memalukan sekalipun.
3. Saling mendukung
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, arti dari sefrekuensi adalah memiliki visi, misi dan tujuan yang sama. Maka dari itu, dua orang yang memiliki ikatan ini tentu akan mendukung satu sama lainnya.
Bahkan di saat salah satunya sedang mengalami kesedihan atau keterpurukan, pasangannya akan datang untuk menghiburnya. Namun, setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menunjukkan dukungan itu.
Bisa jadi, pasanganmu tampak tidak peduli padahal caranya untuk mendukungmu adalah dengan selalu ada di sisimu.
4. Tidak perlu berpikir harus apa
Hubungan yang sudah sefrekuensi salah satu kuncinya adalah kenyamanan. Nyaman dalam hal ini bukan saja saat berada di dekatnya, tetapi juga saat berinteraksi satu sama lain.
Saking nyamannya satu sama lain, orang yang sefrekuensi tidak akan bingung harus berbicara atau berkata apa. Sebab, semuanya akan muncul dengan sendirinya dan membuat semua momen menjadi cair, tidak ada kecanggungan.
5. Ada kemiripan
Memiliki kemiripan dengan pasangan juga menjadi salah satu tanda kalau keduanya sefrekuensi. Kemiripan dan sefrekuensi adalah bukti ketertarikan terhadap pasangan. Kemiripan yang dimaksud sangat beragam, mulai dari sifat, hobi, dan banyak hal lainnya.
Studi menunjukkan bahwa seseorang terprogram untuk menginginkan orang yang punya pikiran sama dengan kita. Sebab, hubungan yang terjalin dengan seseorang yang sangat bertolak belakang tentu akan melelahkan.
6. Perasaan nyaman
Tanda lainnya dari pasangan yang sefrekuensi adalah munculnya rasa nyaman saat berada di sisinya. Kamu tidak harus berpura-pura untuk diterima, tapi merasa nyaman untuk membicarakan berbagai hal dengannya.
Bahkan mengenai topik personal sekalipun, dua orang yang sefrekuensi akan nyaman membicarakannya. Obrolan yang terjalin pun akan menarik dan tidak ada rasa canggung lagi.
7. Mudah berdamai
Berikutnya, tanda dari pasangan yang sefrekuensi adalah mudah berdamai setelah bertengkar. Dalam sebuah hubungan, masalah dan pertengkaran menjadi hal yang wajar terjadi.
Namun, pasangan yang sefrekuensi akan selalu memiliki cara untuk kembali dan mencari jalan keluarnya. Sebab, mereka sama-sama mengerti bahwa pertengkaran itu bukan berarti menjadi satu sinyal untuk mengakhiri hubungan.
8. Merasa aman
Merasa aman saat bersama pasangan menandakan kalau hubungan yang sedang kamu jalani adalah sefrekuensi. Rasa aman ini menjadi bukti bahwa dalam hubungan perlu keterbukaan, kepercayaan, dan keterikatan antara kedua belah pihak.
Bukan hanya aman secara fisik saja, rasa aman yang dimaksud juga secara emosional. Saat bersamanya, kamu tidak takut lagi untuk dihakimi maupun tidak diterima.
9. Menikmati waktu bersama
Tanda terakhir kalau pasangan sefrekuensi adalah menikmati waktu bersama. Saat bersama dengannya, kamu merasakan kebahagian dan perasaan yang menyenangkan.
Berbeda halnya jika kamu tak sefrekuensi dengannya. Kamu yang merasa tidak sefrekuensi dengan pasangan justru akan merasa terbebani saat bersama dengannya. Waktu yang berjalan pun menjadi tidak berarti lagi.
Manfaat hubungan yang sefrekuensi
Menjalin hubungan yang sefrekuensi adalah nilai positif bagi kamu dan dia. Dengan adanya kecocokan di antara pasangan, hubungan yang terjalin bisa bertahan lebih lama, lho.
Komunikasi yang terjadi pun akan lebih lancar dan meminimalisir konflik antar pasangan. Selain itu, konflik yang terjadi bisa terselesaikan dengan baik dan tuntas.
Tidak hanya hubungan dengan pasangan, hubungan dengan keluarga dan teman bisa berjalan dengan harmonis.
Ciri hubungan tak sefrekuensi
Lalu bagaimana cara mengetahui pasangan kita sefrekuensi atau tidak? Beberapa ciri pasangan yang tidak sefrekuensi adalah tidak saling percaya. Selain itu, hubungan juga tidak nyaman karena takut dihakimi atau diremehkan.
Terkait dengan nilai-nilai kehidupan, apa yang kamu junjung mungkin berbeda dengannya. Hal itu membuat ikatan yang terjalin antara kamu dan dia tidak terlalu kuat.
Setelah menjalin hubungan, kamu bukannya merasa didukung untuk mencapai impian, tapi justru terhambat. Jika kamu mengalaminya, maka saatnya untuk merefleksikan hubungan apakah perlu dipertahankan atau tidak.
Bagaimana meningkatkan kedekatan dengan pasangan?
Kamu dan pasangan pasti ingin menjaga hubungan tetap terhubung dengan baik. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar kalian bisa tetap terkoneksi.
Berikut tipsnya:
1. Melakukan kegiatan bersama
Salah satu cara yang bisa dicoba, yaitu dengan menyediakan waktu untuk quality time. Dengan beraktivitas, kamu bisa mengenali pasanganmu lebih baik begitu juga sebaliknya.
Tidak perlu banyak kegiatan, kegiatan sederhana seperti menonton sudah cukup untuk meningkat kedekatan dengan pasangan.
2. Merayakan keberhasilan satu sama lain
Memberikan ucapan selamat dan syukur juga bisa menjadi cara untuk meningkatkan kedekatan dengan dia. Hal tersebut akan meningkatkan kedekatan secara emosional juga, lho.
3. Sediakan waktu untuk mengobrol
Komunikasi menjadi kunci hubungan yang kamu jalani bisa tetap dekat dan harmonis. Cobalah untuk menyediakan waktu untuk saling memberi kabar atau saling bercerita.
Jadi, sefrekuensi adalah istilah yang muncul di kalangan anak muda untuk menggambarkan hubungan yang memiliki banyak kesamaan. Hubungan itu bisa dalam konteks pasangan, teman, maupun yang lainnya.