Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Ini Dia 9 Alasan Mengapa Hubungan Cinta Generasi Millennial Lebih Mudah Kandas

Beda generasi, beda cerita cinta

Mega Dini

Bela, pernahkah kamu berpikir mengapa hubungan yang dijalin oleh mereka yang ada di generasi-generasi sebelum kamu lebih awet? Padahal rata-rata mereka menemukan pasangan hidupnya hanya berjarak beberapa blok dari rumah. Bahkan, beberapa dari mereka bertemu karena dijodohkan, tapi mereka bisa merayakan ulang tahun pernikahan hingga ke-50. Sedangkan generasi masa kini yang memiliki kemudahan dalam mencari jodoh justru lebih sulit mempertahankan hubungan. Apakah teknologi canggih justru mengganggu impian kita dalam menemukan cinta sejati? Atau ada yang salah dengan lingkungan dan pola pikir yang membuat kita melupakan apa makna cinta?

1. Ingin serba cepat sehingga serba belum siap

nypostcom-4a875625665bd42bcd116b6157c4a77d.jpgnypost.com

Entah apa penyebab pastinya, namun generasi masa kini menginginkan kemudahan dalam segala aspek, termasuk percintaan. Padahal, kamu belum siap untuk berkomitmen dan rela berkorban serta memahami apa itu cinta tak bersyarat. Jika ada masalah yang menghadang, kamu lebih mudah menyerah.

2. Sadarlah bahwa selama ini kita tidak benar-benar mencari cinta

1-bustlecom-a3703034052c3f0c4cfee883719efe35.jpgbustle.com

Banyak dari kita yang memaknai bahwa cinta adalah sesuatu yang fun, yang bisa membuatmu bersemangat setiap hari, seseorang yang bisa kamu ajak makan atau nonton bareng. Jika memang demikian, kamu hanya mencari kesenangan atau tantangan dan hal tersebut bisa hilang seiring berjalannya waktu.

3. Terjebak dalam pola hidup masyarakat modern

rockycoastnewsapblogspotcom-bec3776568f49ec691c0dac4f4dd6501.jpgrockycoastnewsap.blogspot.com

Kehidupan masayarakat modern yang sibuk mencari penghasilan tidak memberikan ruang dalam hidupnya untuk memikirkan hubungan percintaan. Maka tidak heran jika kamu cenderung tidak sabar dan berpikir secara terburu-buru saat menangani masalah yang terjadi bersama si dia.

4. Merasa lebih baik menghabiskan waktu dengan banyak orang

1-vulturecom-0c60b85e8bb2862787aa36fb6113a756.jpgvulture.com

Manusia memang makhluk sosial, tapi jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan bahwa kamu lebih memilih untuk meluangkan waktu bertemu dengan banyak orang dibanding seharian menemani si dia. Tidaklah adil jika kamu hanya sedikit meluangkan waktu untuknya namun berharap dia tetap sempurna dan memberikan segalanya padamu.

5. Ternyata, teknologi memang mengganggu hubungan kalian

1-hellogigglescom-5e77969443cfdcea014af582abd2a9ac.jpghellogiggles.com

“Loh, bukannya dengan adanya teknologi, kami jadi semakin dekat?” Benar, Bela, kamu dan si dia menjadi semakin dekat, memberi kabar juga mudah. Tapi coba diingat kapan terakhir kali kalian bertatap muka secara langsung, bahkan mengobrol tanpa sibuk mengotak-atik handphone? Lama-lama, kalian merasa tidak butuh untuk bertemu lagi.

6. Memiliki jiwa pengembara

tvguidecom-2f82f0803595c3467c4154fc9bf96472.jpgtvguide.com

Iya, kita lebih suka berkelana seperti pengembara karena kita mudah takut mendengar kata komitmen. Membayangkan diri sendiri hidup bersama satu orang dalam waktu yang lama saja sepertinya tidak mungkin. Kita lebih suka pergi dari satu orang ke orang lain.

7. Ketika seks dan cinta dipisahkan

fanpopcom5-e3e431c9f57a057e022d033f0e02a360.jpgfanpop.com

Sebagian orang memperlakukan seks terpisah dari cinta. Dengan kata lain, mereka bersedia melakukan hubungan intim tanpa adanya ikatan bahkan rasa cinta. Hubungan di era modern semakin kompleks dan mereka melakukan hubungan ini demi ingin memenuhi kepuasan sementara.

8. Menjalin hubungan lebih berdasarkan pada logika

fanpopcom4-1c3264bd2b1799dba0dfb097a7cecc99.jpgfanpop.com

Banyak orang percaya bahwa logika sangat penting terutama saat bicara soal cinta. Namun pemikiran tersebut lebih terdengar seperti alasan sehingga hanya sedikit orang yang rela terbang jauh hanya untuk melihat kekasih hatinya dan long distance relationship dianggap sebagai hubungan yang sia-sia. Hal itu dinilai tidak masuk akal dan baik untuk kebaikan kita sendiri.

9. Generasi yang penakut!

1-abcnewsgocom-85d0e05e40310059107b10a7495a5b5f.jpgabcnewsgo.com

Wah, ternyata banyak sekali orang yang ragu-ragu bahkan takut untuk memulai apapun, termasuk menyatakan perasaan, merayu, jatuh cinta, berkomitmen hingga takut tersakiti. Kita mudah kabur saat cinta itu datang dan merasa lebih baik untuk melihat contoh dari hubungan orang lain. Kalau begitu terus, kamu tidak akan benar-benar belajar tentang hubungan dan cinta.

 

“Masih banyak pria di luar sana,” adalah salah satu ungkapan bahwa kita tidak menghargai dan memperjuangkan hubungan. Tanpa sadar, kita telah melepaskan banyak orang baik demi sibuk dengan diri sendiri dan berpetualang mencari ‘cinta’ lain. Semoga artikel ini bermanfaat, ya.

IDN Channels

Latest from Dating