Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Aku Menemukan Cinta dari Kencan Online, tapi Ini yang Perlu Diwaspadai

Nggak semua kencan bisa berjalan mulus

Mega Dini

Online dating. Mungkin bagi sebagian masyarakat Indonesia, bermain online dating dipandang sebagai sesuatu yang memalukan. Iya nggak, sih? Karena orang biasanya berpikir, “Ngapain cari pacar lewat internet? Nggak bisa cari pacar langsung, ya? Nggak laku?” Ya, stereotip ini masih melekat kuat bagi orang Indonesia. Padahal, di luar negeri, online dating itu wajar-wajar saja, bahkan dipandang sebagai solusi karena sadar bahwa semakin sibuk seseorang, maka semakin sedikit waktu dan teman yang dimiliki. Aku pun pernah menggunakan online dating dan ini ceritaku.

techwireasia-0b376332867ab0cac0740e2121f98631.jpgTechwireasia.com

Setelah menjadi teman curhat dari salah satu teman pada suatu malam Minggu, entah kenapa malam itu juga aku memutuskan untuk mengunduh salah satu online dating yang pernah aku pakai sebelumnya (Ya, aku nggak asing dengan aplikasi satu ini). Motifku saat itu ingin cari teman berbagi, bukan cari cowok, karena entah kenapa aku lebih suka bercerita dengan orang baru ketimbang teman sendiri. Oh, dan jangan berpikir aku menghabiskan sekian menit hanya untuk menulis profil dan memilih foto yang menarik. Sekali lagi, aku hanya cari teman ngobrol.

Aplikasi yang aku unduh ini kebetulan bukan aplikasi yang banyak orang pakai, yang baru bisa ngobrol ketika match, tapi aplikasi ini berikan penggunanya kebebasan untuk menge-chat siapa saja. Saat itu banyak cowok yang nge-chat dan aku rasa hal ini juga banyak dirasakan cewek yang bergabung di aplikasi online dating. Sempat bete juga karena mayoritas mengawali chat dengan “hai”. (Saran sederhana dariku untuk siapapun yang baca tulisan ini, jangan awali perkenalan dengan lawan jenis di chat dengan “hai” karena itu sangat amat membosankan, bahkan bikin malas untuk chat balik.) Tapi ada satu orang yang… oke, cara menyapanya pun standar dan nyaris bikin bete, tapi entah kenapa enak untuk diajak ngobrol. Hal itu bukan karena fisik orang ini, tapi dia penasaran dengan profesiku saat itu, ketimbang berbasa-basi seperti yang mayoritas cowok lakukan.

vocativ-tara-jacoby-122f718769778677eed70445f4269724.pngVocativ.com/Tara Jacoby

Seperti kata kebanyakan orang, segeralah ketemuan ketika kenal seseorang secara online. Setelah bertukar nomor WhatsApp dan chat selama seminggu, akhirnya kami pun bertemu. Ajakannya bukan “Ketemuan yuk!”, “Mau jalan nggak? Kayaknya makanan di resto X enak”, tapi “Kamu mau tahu apa itu coaching? Gimana kalau kita obrolin langsung hari Sabtu besok?”. Ya, saat itu aku memang tanya berkali-kali makna coaching dengan orang ini dan ajakannya seperti ajak orang meeting masalah pekerjaan, bukan ketemuan dengan cewek. Walau pada akhirnya aku sama sekali nggak dijelaskan apa itu coaching, tapi aku suka bagaimana dia mengajak cewek keluar tanpa usaha yang berlebihan.

Sebulan PDKT, setelah saling cerita dan berbagi tentang kehidupan masing-masing, akhirnya kami memutuskan untuk jadian. Hubungan kami sudah berlangsung lebih dari setahun dan sudah ada rencana tentang kapan kami akan melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Kami nggak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya, namun kami berusaha bahwa apapun yang terjadi, akan kami hadapi bersama karena kami sudah yakin satu sama lain.

news-umich-edu-kaitlyn-beukema-b409b7591428acfafe86718633a9aa6b.jpgNews.umich.edu/Kaitlyn Beukema

Beberapa menyarankan aku untuk menulis cerita ini menjadi sebuah artikel. Yang awalnya ragu, akhirnya aku setuju. Bukan karena pamer atau mengumbar pengalaman pribadi, tapi aku berharap tulisan ini bisa membuat pembacanya memahami beberapa hal. Pertama, bukan suatu hal yang nggak mungkin untuk menemukan pasangan yang baik-baik lewat online dating. Meski ada banyak banget pria dengan niat terselubung bergabung dengan online dating, namun ada diantara mereka yang merupakan orang baik-baik dan siapa tahu dia adalah jodohmu, seperti orang lain yang berhasil menemukan jodoh mereka lewat internet dan akhirnya menikah.

Kedua, meski ada kesempatan untuk bertemu the one, namun jangan andalkan online dating untuk mencari cowok. Selain perbandingan antara cowok baik-baik dan cowok nggak baik-baik bisa 1:1000, kenalan dengan cowok lewat online dating biasanya sering merugikan pihak cewek. Nggak sedikit kejadian yang berujung pada tindakan kriminal dan merugikan cewek yang berawal dari kencan online. Ketiga, selalu waspada dengan siapapun yang baru kamu kenal. Meski dia menunjukkan tanda-tanda cowok baik, jangan lengah dengan ajakan dan pengakuannya. Jika ingin bertemu, carilah tempat-tempat yang ramai dan lebih baik pulang sendirian atau naik kendaraan umum, bukan diantarkan olehnya. Bukannya menolak niat baik, tapi kita nggak pernah tahu apa yang ada di pikirannya, kan?

Kalau kamu sendiri gimana Bela, pernah ada pengalaman unik saat menggunakan online dating? Atau kamu juga bertemu jodohmu lewat internet?

BACA JUGA: 5 Cara Pertahankan Hubungan yang Berawal dari Kencan Online

IDN Channels

Latest from Dating