Pernah dengar istilah pelakor, Bela? Pelakor atau perebut laki orang memang sempat viral, terutama setelah beberapa seleb terseret dalam isu tersebut. Namun pernahkah kamu mendengar istilah sugar baby? Bisa jadi, perempuan yang disebut-sebut pelakor oleh banyak orang sebenarnya merupakan sugar baby.
Istilah sugar daddy dan sugar baby mungkin sudah nggak asing bagi sebagian orang, terutama bagi yang tinggal di perkotaan. Meski sudah akrab di telinga, nggak banyak orang yang acuh. Mungkin beberapa menganggap fenomena sugar daddy dan sugar baby ini seperti dongeng, sering didengar tapi nggak terlihat sehingga nggak yakin keberadaannya. Mungkin juga, karena image negatif yang terlanjur melekat dalam dua istilah tersebut, maka sebisa mungkin untuk nggak membicarakannya. Kali ini aku tertarik untuk membahas topik tersebut setelah membaca beberapa referensi terkait. Berikut ini fakta yang jarang dibicarakan tentang hubungan sugar daddy dan sugar baby.
1. Pengertian sugar baby dan sugar daddy
Pertama, hal yang perlu dijelaskan di sini adalah pengertian sugar baby dan sugar daddy. Banyak yang menyebut kalau sugar baby adalah pihak yang menerima sedangkan sugar daddy adalah pihak yang memberi. Secara spesifik, dalam kehidupan nyata sugar baby biasanya adalah perempuan muda yang membutuhkan bantuan dana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan sugar daddy adalah laki-laki, biasanya berusia di atas 35 tahun, yang memiliki kemampuan finansial yang kuat sehingga sanggup menghidupi sugar baby.
2. Tujuan menjadi sugar baby dan sugar daddy
Sugar baby sadar bahwa kondisi finansialnya nggak akan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia butuh uang untuk membayar uang sekolah atau kuliah, memenuhi kebutuhan sehari-hari, uang untuk liburan bahkan ada juga yang ingin meningkatkan gaya hidup. Di sisi lain, meski terlihat punya segalanya, sugar daddy membutuhkan pendamping, sosok yang bisa menemaninya, dan dia nggak masalah untuk mensponsori perempuan yang dipilihnya.
3. Sugar daddy dan sugar baby dalam dunia maya
Seperti yang dikutip Time, Brook Urick, tim di balik sebuah situs kencan khusus sugar daddy dan sugar baby terkemuka, mengungkapkan bahwa sugar baby bukanlah dibayar oleh sugar daddy, melainkan diberikan hadiah. “Jika kamu mau dibayar karena waktumu, maka carilah pekerjaan. Orang datang ke situs ini bukan karena mereka ingin bertemu jodoh seperti di Match.com. Kamu perlu tahu bahwa dia (sugar daddy) bukan mencari seseorang untuk dinikahi,” tegasnya. Nyatanya, memang ada beberapa situs kencan yang dibuat khusus untuk memfasilitasi mereka.
4. Adanya perjanjian terlebih dahulu
Hubungan sugar daddy dan sugar baby memang bukanlah hubungan yang serius dan sangat jarang dari keduanya untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Sepintas, mereka terlihat seperti sepasang kekasih, berlibur dan pergi ke acara-acara penting bersama. Ada sugar daddy yang sudah memiliki istri, ada juga yang memang melajang hingga tua. Perjanjian pun disesuaikan dengan kondisi kedua belah pihak.
5. Nggak melulu tentang seks
Sebagian besar orang berpikir negatif tentang sugar daddy dan sugar baby karena adanya seks di luar nikah di antara mereka. Bahkan, nggak sedikit orang yang menyamakan sugar baby dengan PSK, mendapatkan uang dengan seks. Faktanya, nggak semuanya begitu, lho. Ada sugar baby yang benar-benar memanfaatkan uang dari sugar daddy untuk pendidikannya. Ada juga yang bekerja tapi penghasilannya belum cukup memenuhi kebutuhan dia dan keluarganya. Ada juga sugar baby yang memang berperan sebagai pacar sugar daddy namun nggak ada kata seks di antara mereka.
Mengutip dari Business Insider, seorang laki-laki (sebut saja Bob) membeberkan pengalamannya sebagai sugar daddy selama lebih dari 10 tahun. “Prostitusi menawarkan seks demi uang dan bertemu beberapa laki-laki dalam sehari, namun itulah caranya menyambung hidup. Seorang sugar baby menginginkan hubungan yang berkelanjutan. Dia menginginkan laki-laki untuk diajak pergi, ingin diperlakukan seperti pacar atau istri. Mereka punya pekerjaan dan bisa membayarkan hampir seluruh kebutuhannya. Namun dia mencari seseorang untuk meningkatkan gaya hidupnya dan dia nggak berbicara seks demi uang,” akunya.
6. Sugar baby dan sugar daddy sudah ada sejak lama
Sebuah tulisan dalam situs Reporter Herald menyatakan bahwa istilah sugar daddy sudah ada sejak tahun 1920an. Sugar daddy sendiri merupakan slang atau julukan nggak resmi untuk laki-laki yang menawarkan uang dan hadiah kepada perempuan yang lebih muda. Tujuannya, supaya laki-laki tersebut bisa selalu ditemani oleh perempuan pilihannya, bahkan bisa lebih intim.
7. Mereka ada di sekitar kita
Bob melanjutkan bahwa sugar baby sebenarnya adalah bagian dari orang-orang yang kita temui setiap hari. “Perempuan-perempuan yang aku temui adalah perempuan biasa. Mereka punya pekerjaan, atau nggak, punya kehidupan yang biasa. Kamu nggak akan tahu bahwa dia adalah sugar baby. Faktanya, sebagian besar dari mereka menutupinya, atau paling nggak mendiskusikannya dengan teman perempuannya yang sesama sugar baby.”
“Sugar baby itu biasanya kayak cewek-cewek matre, yang mau in relationship tapi juga habisin uang sugar daddy-nya,” kata seseorang ketika aku tanya tentang interpretasinya saat mendengar istilah sugar baby. Mungkin banyak orang yang setuju dengan dia. Beberapa sugar daddy menjadikan seks sebagai ‘hal wajib’ dalam perjanjian sehingga nggak sedikit juga yang ‘kebablasan’. Ada juga sugar baby yang murni mengandalkan pemasukan dari sugar daddy dan enggan bekerja. Apapun cara dan motifnya, keduanya juga perlu sadar bahwa semua ada konsekuensinya.
Kalau kamu gimana Bela, kapan pertama kali kamu mendengar istilah sugar daddy dan sugar baby?