Sebagian besar dari kita akan setuju jika selingkuh adalah kata yang memiliki makna negatif. Namun, setiap orang juga punya pemahaman yang berbeda-beda jika bicara tentang perselingkuhan. Perbedaan pandangan tersebut nggak hanya ditentukan berdasarkan lingkungan atau masa lalu, tapi juga dari jenis kelamin.
Berdasarkan survei yang dimuat oleh situs Superdrug Online Doctor, penelitian ini dilakukan terhadap 2000 responden perempuan dan laki-laki yang berasal dari Eropa dan Amerika. Lalu, apa hasil dari penelitian tersebut?
Berdasarkan hasil yang dihimpun, baik perempuan dan laki-laki warga Eropa maupun Amerika lebih banyak selingkuh sebanyak satu kali atau sekitar 68% dari total responden. Sedangkan penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa laki-laki Eropa dan perempuan Amerika cenderung berselingkuh lebih dari sekali.
Kebanyakan orang setuju jika melakukan sexting, flirting di internet dan berciuman adalah termasuk tindakan selingkuh. Namun ada penemuan menarik di sini bahwa orang Eropa jarang mengategorikan banyak tindakan sebagai bentuk selingkuh, bahkan termasuk berhubungan intim. Sedangkan bagi setengah perempuan Amerika, jika pasangannya bepergian bersama teman lawan jenis, maka itu sama saja selingkuh.
Sejauh apa seseorang mengaku kalau dirinya nggak berselingkuh? Sebagian besar merasa beranggapan kalau memiliki emosi atau dekat dengan lawan jenis selain pasangan bukan selingkuh. Pergi kencan dengan lawan jenis serta berciuman juga dianggap bukan sebagai perselingkuhan.
Bagi perempuan dan laki-laki Eropa, alasan utama mereka beralih ke yang lain karena dirinya nggak cukup mendapatkan perhatian dari pasangannya. Alasan kedua bagi laki-laki Eropa adalah karena ada perempuan lain yang lebih menarik, sedangkan perempuan Eropa merasa bahwa ada laki-laki lain yang selalu ada untuknya.
Berbeda dengan di Amerika. Alasan utama perempuan dan laki-laki di sana selingkuh karena ada lawan jenis yang lebih menarik dari pasangannya. Alasan kedua laki-laki Amerika nggak sanggup setia karena ada perempuan lain yang selalu ada untuknya, di mana perempuan Amerika berselingkuh karena ada laki-laki yang mendekatinya. Hmm, agak berbanding terbalik dengan Eropa, ya.
Dari dua negara tersebut, baik perempuan dan laki-laki setuju bahwa perselingkuhan bermula dari lingkungan pertemanan atau lingkungan kerja. Namun, laki-laki juga mencari selingkuhan lewat cara lain, misal aplikasi kencan.
Sebagian responden yang berpartisipasi mengaku menyesal telah berselingkuh, terutama para lelaki Amerika. Namun seorang terapis bernama John Howard menyarankan, “Perselingkuhan sering terjadi karena kesempatan, seperti bepergian bersama rekan kerja, berpesta hingga larut malam tanpa pasangan, terlalu banyak minum dan kegiatan lain yang mengundang kesempatan. Hal yang bisa kamu lakukan adalah lebih berhati-hati dalam beberapa situasi tersebut.”
Berdasarkan data, sebagian besar pasangan mereka nggak mengetahui jika mereka berselingkuh. Namun, ada juga pasangan yang memergoki dan ada juga dari mereka yang memilih mengaku telah berselingkuh.