Lahir dan tinggal di Indonesia mungkin memiliki tantangan yang lebih besar ketimbang negara lain. Salah satu alasannya karena kita terdiri suku, budaya dan agama yang begitu beragam. Kemajemukan tersebut nyatanya juga punya andil dalam kehidupan sosial, termasuk percintaan seseorang. Hal tersebut membuat potensi bertemu dan jatuh cinta pada individu yang mungkin berbeda dengan kita lebih besar, termasuk keyakinan. Aku pun pernah mengalaminya.
Pernah menjalin hubungan dengan seseorang yang memiliki agama yang berbeda telah mengajarkanku banyak hal. Bukan perkara yang mudah memang, tapi harus dihadapi. Lalu apa yang aku lakukan dengan hubunganku yang sebelumnya, dan kira-kira langkah apa yang mungkin juga bisa kamu ikuti untuk menentukan perjalanan cinta kalian ke depannya?
Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda ketika bicara tentang keyakinan. Ada orang yang melihat agama adalah hal paling dasar dan nggak bisa diganggu gugat, terlebih ketika mencari pasangan hidup. Ada pula yang cenderung santai menanggapi perbedaan dan memutuskan untuk tetap bersama. Apa pun pilihan hidupmu, jangan lupakan langkah yang satu ini.
Anggap saja kamu sudah menemukan seberapa penting keyakinan dalam hidupmu. Sekarang, coba bayangkan kehidupanmu bersamanya dalam setahun, lima tahun atau belasan hingga puluhan tahun ke depan. Masa depan memang sebuah misteri, tapi seenggaknya kamu bisa memperkirakannya lewat pilihan yang kamu ambil hari ini.
Ketika kalian menikah, bagaimana prosesinya? Saat punya anak nanti, apa keyakinan yang akan dianut mereka? Atau nggak perlu jauh-jauh, bagaimana kalian menghadapi keluarga dari pasangan kalian sekarang? Hal itu akan semakin rumit bagi sebagian orang jika mereka dan pasangannya berasal dari budaya atau suku yang berbeda. Namun setiap pasangan punya prinsip masing-masing. Ada yang sanggup melalui itu semua, ada juga yang melalui pertimbangan besar.
Nggak sedikit pasangan beda agama yang sulit menentukan sikap ketika hati dan pikiran bergejolak, apakah dipertahankan atau direlakan. Dipertahankan tapi beda, dilepas tapi dialah satu-satunya yang kamu sayangi. Aku pun dulu juga begitu dan akhirnya lahir istilah “jalani aja dulu” sambil mengulur waktu. Faktanya, semakin kami mengulur waktu, persoalannya akan tetap sama.
Di tahap ini akan ada pembicaraan serius antara kamu dan pasangan yang nantinya muncul sebuah kesimpulan, apakah kalian tetap ingin lanjut ke jenjang yang lebih serius atau ingin menyelesaikan semuanya. Sedikit bocoran, langkah ini akan menguras emosi dan tenaga. Tapi jika kamu dan pasangan sudah sampai di tahap ini, maka aku ucapkan selamat karena nggak banyak pasangan yang berani melangkah di tahap ini.
Kesepakatan sudah diambil. Namun keputusan hanya menjadi keputusan jika nggak ada tindakan. Pengalamanku, ketika kami memutuskan untuk berpisah, kami menentukan deadline kapan kami harus putus. Semakin mendekati deadline, tentu ada air mata. Lagipula siapa yang suka menghadapi kenyataan kalian harus putus beberapa minggu lagi? Tapi itulah proses, yang pada akhirnya membuatku nggak butuh waktu lama untuk move on karena aku sudah mempersiapkan hati dari jauh-jauh hari.
Jika keputusanmu dan pasangan adalah tetap bersama, maka segeralah bergerak. Tetap hadapi tantangan yang ada dan fokus pada tujuan utama kalian. Persiapkan hal yang membuat kalian semakin yakin dengan hubungan ini, seperti merencanakan pertunangan atau pernikahan.
Cerita setiap orang berbeda dan itu semua balik lagi kepada individunya. Tapi perlu hati-hati ya, Bela. Ketika keputusan sudah diambil, kadang ada hati yang belum cukup kuat untuk menerima kenyataan dan memohon untuk kembali.